Rektor UI dirugikan beredarnya video porno catut nama kampus
Merdeka.com - Civitas akademi Universitas Indonesia (UI) merasa dirugikan atas kasus video porno yang diduga mencatut nama kampus tersebut. Rektor Universitas Indonesia Muhammad Anis gerah dengan kasus ini. Sebab, video yang beredar di media sosial disebutkan bahwa pemeran wanita adalah mahasiswi UI.
"Kalau tidak disebar sih tidak dirugikan, tapi kan disebarkan," kata Anis, Senin (30/10).
Pihaknya akan melakukan upaya hukum terkait hal itu. Hanya saja sampai ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan polisi mengenai kejelasan pemeran dalam video itu. Hana Anis memang alumni UI, namun dia membantah sebagai pemeran dalam video itu. Hal sama juga ditegaskan Farhan yang disebut-sebut pria dalam video itu. Dia mengaku bukan sebagai orang di video yang menghebohkan itu. "Masih menunggu hasil dari kepolisian," ungkapnya.
-
Siapa yang sedang menyelidiki kasus video viral? 'Kami sudah mengidentifikasi keempat korban yang mabuk dan mengimbau kepada masyarakat untuk tidak meniru perilaku tersebut, karena bisa membahayakan kesehatan dan keselamatan,' kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi di Banjarmasin.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kasus apa yang sedang diselidiki? Kejagung melakukan pemeriksaan terhadap adik dari tersangka Harvey Moeis (HM) terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah Izin Usaha Pertambangan (IUP) di PT Timah Tbk tahun 2015 sampai dengan 2022.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus film porno? 'Dalam penanganan perkara dugaan tindak pidana pornografi dengan 12 orang tersangka yang menjadi talent dalam rumah produksi porno Jakarta Selatan,' ujarnya.
-
Siapa yang mengakui di video panas tersebut? 'Dalam keterangan tertulis, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak mengutip bahwa dari hasil pemeriksaan lanjutan terhadap saksi AD, saksi AD mengakui bahwa sosok wanita dalam video tersebut adalah dirinya,' kata Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak seperti dilansir oleh KapanLagi.com.
-
Bagaimana cara mengetahui kebenaran video tersebut? Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Soal upaya hukum kata Anis akan dilakukan setelah ada kepastian pelakunya. Ditegaskan upaya hukum pasti akan dilakukan karena UI merasa sangat dirugikan. "Kalau sudah jelas, supaya ada dasarnya," katanya.
Publik dihebohkan dengan dugaan beredarnya video mesum yang dilakukan oleh sepasang mahasiswa. Disinyalir, pemeran wanita dalam video tersebut merupakan alumni Universitas Indonesia.
Menanggapi hal itu, Kapolres Depok, Jawa Barat, Kombes Pol Herry Heryawan mengatakan pihaknya sedang melakukan pendalaman terkait video tersebut. Herry mengaku sudah meminta bantuan tim Cyber Bareskrim Polri dan juga tim Cyber Polda Metro Jaya.
"Yang jelas kita lagi dalami, kita lagi profeling yang ada di dalam video tersebut satu perempuan dan satu laki-laki, kemudian kita juga sudah koordinasi dengan Cyber Bareskrim Polri dan Cyber Polda Metro Jaya, untuk membantu bersama-sama untuk memprofeling. Kemudian kita cari orangnya ada dimana," kata Herry usai menghadiri acara pengukuhan Kapolri Jendral Tito Karnavian menjadi Guru Besar di STIK/PTIK di aula gedung PTIK, Jakarta Selatan, Kamis (26/10).
Herry menuturkan, jika pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak Universitas Indonesia. Hal itu dilakukan agar pihaknya dengan mudah bisa menyelesaikan masalah ini.
"Sudah, sudah koordinasi dengan pihak UI. UI yang selama ini proaktif ke kita (polisi) untuk membantu, karena ini menyangkut nama baik UI juga," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak UIN Sunan Ampel Surabaya langsung melakukan investigasi terkait temuan tersebut.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum menduga ada intimidasi terkait kasus tersebut dan mendesak Polda Metro Jaya untuk segera menuntaskan kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaRektor ETH sudah pernah diperiksa dalam kasus ini. Dia membantah melakukan pelecehan. Dia menyebut ada upaya kriminalisasi di tengah pemilihan rektor UP.
Baca SelengkapnyaPelaku diserahkan ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaSebelumnya disebutkan ada 40 korban yang melapor ke PPKS UI. Mereka terdiri dari mahasiswa, tenaga pendidik dan warga UI.
Baca SelengkapnyaViral dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Filsafat UGM.
Baca SelengkapnyaDiperiksa Penyidik, Dua Korban Dugaan Pelecehan Eks Rektor UP Berharap Tersangka Segera Ditetapkan
Baca SelengkapnyaKeputusan menonaktifkan ETH ini berdasarkan hasil Rapat Pleno Yayasan pada hari Senin 26 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaMantan Kapolres Metro Jakarta Selatan tersebut menyebutkan semua fakta yang ada dikumpulkan oleh penyidik, kemudian dipadukan dengan dicari kecocokan.
Baca SelengkapnyaNama baik diri dan keluarga dipertaruhkan Karena adanya kasus ini.
Baca SelengkapnyaIntimidasi pihak kampus itu diungkapkan kuasa hukum korban berinisial RZ, Amanda Manthovani.
Baca Selengkapnya