Rektor UNS Kunjungi Keluarga Gilang, Mahasiswa Korban Diklatsar Menwa
Merdeka.com - Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Prof Jamal Wiwoho mengunjungi rumah orangtua Gilang Endi Saputra, di Dusun Keti, Desa Dayu, Karangpandan Karanganyar, Sabtu (6/11). Jamal didampingi oleh Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS Prof. Kuncoro Diharjo dan Sekjen Ikatan Keluarga Alumni (IKA) UNS Bambang Wahyudi.
Rombongan disambut oleh keluarga besar mahasiswa yang meninggal saat mengikuti Diklatsar Korps Mahasiswa Siaga Batalyon 905 Jagal Abilawa UNS atau yang kerap dikenal dengan Resimen Mahasiswa (Menwa) UNS itu. Dalam kesempatan tersebut, teman-teman sekelas almarhum Gilang Endi Saputra yaitu dari Prodi K3 Sekolah Vokasi UNS turut hadir.
"Mewakili UNS, saya meminta maaf atas kejadian yang telah menimpa Almarhum Gilang saat mengikuti Diklat Menwa UNS. Semoga Almarhum diterima disisi Allah SWT dan Husnul Khatimah," ujar Jamal.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang terlibat dalam kasus ini? Terdakwa Fatia Maulidiyanti menjalani pemeriksaan dalam sidang kasus dugaan pencemaran nama baik Menko Luhut Binsar Pandjaitan pada hari ini, Senin (28/8).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Bagaimana cara Sahroni meminta Polres Jakut untuk bertindak? 'Ini parah, makin hari aksi pencurian makin keji dan brutal. Karenanya, saya minta Polres Jakut segera cari dan tangkap pelaku. Karena dia (pelaku) harus segera mempertanggungjawabkan segala perbuatannya. Pastikan dihukum berat.'
Kepada keluarga Gilang, Jamal menyampaikan bahwa pihaknya menyerahkan proses penyelidikan dan penyidikan kepada pihak kepolisian.
“Sikap UNS sangat jelas, yaitu mendukung upaya pengusutan dan penyelesaian kasus ini agar kebenaran dan keadilan ditegakkan bagi semua pihak. Oleh karena itu, UNS sangat mendukung dan kooperatif dengan upaya pengusutan yang sedang dilakukan oleh pihak Kepolisian, dalam hal ini adalah Tim Penyidik dari Polresta Surakarta,” terangnya.
Bentuk dukungan dan sikap kooperatif itu, dikatakannya, adalah memberikan akses seluas-luasnya kepada Tim Penyidik Polresta Surakarta. Dengan maksud agar memperoleh dokumen-dokumen yang diperlukan. Penyidik diperbolehkan memeriksa lokasi-lokasi di lingkungan UNS yang relevan.
“Penyidik juga kita bebaskan untuk memanggil mahasiswa, dosen, maupun tenaga kependidikan untuk dimintai keterangan,” katanya.
Ayah kandung almarhum Gilang, Sunardi menyambut baik kehadiran Rektor UNS bersama rombongan. "Terima kasih sudah datang ke rumah kami. Kami sangat mengapresiasi gelar perkara yang dilakukan oleh Polresta Surakarta dan Polda Jateng serta sudah ditetapkan siapa tersangkanya. Kami dari keluarga sangat mendukung proses penyelidikan dan penyidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian," kata Sunardi.
Usai berkunjung ke rumah Almarmum Gilang Endi Saputra, Rektor UNS beserta rombongan melakukan ziarah ke makam almarhum di desa setempat.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaPenyidik juga akan melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang berkaitan dengan perkara tersebut.
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaAulia diduga mendapat bully dari senior saat menjadi mahasiswa Program Pendidikan Doktor Spesialis (PPDS) Undip Semarang.
Baca SelengkapnyaSampai saat itu, penyidik Polda Jawa Tengah sudah memeriksa 17 saksi.
Baca SelengkapnyaPermintaan diskusi yang dilakukan mahasiswa UNS, menurut Gibran salah alamat. Sebab ranah pendidikan ada di bawah Kemendikbud.
Baca SelengkapnyaRektor meminta Civitas setop memberikan komentar dan tak terpancing karena masalah ini sedang ditangani polisi.
Baca SelengkapnyaDiduga, pelaku tega menghabisi nyawa juniornya untuk menguasai barang berharga milik korban karena yang bersangkutan terlilit pinjaman online.
Baca SelengkapnyaPihak warga juga berharap agar Polda Sumbat segera mengungkap kasus secepatnya, dan menangkap pelaku.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaDokter Aulia diduga bunuh diri karena dibully senior.
Baca Selengkapnya