Rektor Unsoed terpilih janji gandeng KPK wujudkan kampus bersih
Merdeka.com - Rektor terpilih Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Achmad Iqbal, akan menggandeng KPK untuk mewujudkan kampus bebas korupsi. Pernyataan tersebut diungkapkan Achmad usai pemilihan rektor yang dilakukan tertutup di ruang rapat senat Unsoed.
"Sesuai dengan visi misi yang saya paparkan sewaktu kampanye, saya akan undang KPK untuk memberikan pendampingan. Agar di kemudian hari tidak ada lagi persoalan yang terjadi di kampus ini," kata Achmad Iqbal, Senin (20/1).
Langkah ini, jelas Achmad, menjadi salah satu momentum untuk mewujudkan Unsoed Bersih yang dicanangkannya. Dia mengatakan, persoalan yang lalu sudah tidak perlu diungkit lagi karena ada proses hukum yang sedang berjalan.
-
Kapan Mohammad Nasih terpilih menjadi Rektor Unair? Pada tahun 2015, ia terpilih sebagai Rektor Unair.
-
Siapa yang mengintimidasi Rektor Unika? Rektor Unika Soegijapranata, Ferdinandus Hindarto mengaku diminta oknum kepolisian membuat video testimoni tentang pemilu damai dan menyampaikan keberhasilan kinerja presiden Joko Widodo selama 9 tahun memerintah.
-
Siapa rektor pertama Universitas Andalas? Jabatan tertinggi yang pernah Sjaaf emban adalah menjadi Rektor pertama Universitas Andalasan, Sumatra Barat pada tahun 1956.
-
Siapa yang memecat Dekan FK Unair? Rektor Universitas Airlangga (Unair) Mohammad Nasih tengah menjadi sorotan banyak pihak usai memecat sepihak Dekan Fakultas Kedokteran, Budi Santoso atau Prof Bus.
-
Apa yang dilakukan Mohammad Nasih sebelum jadi Rektor? Karier Sebelum menjabat sebagai Rektor Unair, Nasih pernah menduduki sejumlah posisi penting di kampus setempat. Mulai dari Direktur Keuangan Unair (2007-2010), Ketua Program Doktor Ilmu Ekonomi Islam (2011-2015). Saat jadi pucuk pimpinan Program Doktor Ekonomi Islam, ia juga dipercaya sebagai Wakil Rektor II Unair (2010-2015).
-
Kapan M. Sjaaf menjadi Rektor Universitas Andalas? Jabatan tertinggi yang pernah Sjaaf emban adalah menjadi Rektor pertama Universitas Andalasan, Sumatra Barat pada tahun 1956.
"Ke depan kami ingin Unsoed bersih dari korupsi dan menjadi kampus yang berorientasi sebagai Civic Madani University yang menjunjung etika," jelasnya.
Beberapa waktu terakhir, kampus negeri yang berada di Purwokerto ini menjadi fokus perhatian lantaran Rektor Unsoed sebelumnya, Edy Yuwono, ditahan lantaran diduga terlibat dalam penyalahgunaan dana kerja sama antara kampus tersebut dengan PT Antam. Selain Edy, tercatat 2 pejabat teras lainnya juga ikut ditahan dalam kasus penyelewengan dana sekitar Rp 2 miliar lebih itu.
Terpilihnya Achmad Iqbal sebagai rektor Unsoed dalam pemilihan tersebut cukup mengejutkan berbagai pihak di kalangan civitas akademika. Sebelumnya, saat saringan pemilihan rektor di tingkat senat universitas pada Desember 2013, mantan Dekan Fakultas Pertanian Unsoed ini hanya menempati posisi kedua dengan perolehan sebanyak 15 suara. Perolehan suara terbanyak diberikan kepada calon lain, Masyedi Sumaryadi sebanyak 25 suara, kemudian Haryadi sebanyak 10 suara dan Imam Santoso 2 suara.
Dari jumlah keempat calon, kemudian panitia penyaringan mengajukan tiga nama dengan perolehan suara terbanyak ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Dalam proses ini, sesuai dengan Peraturan Kementerian Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) No 33 Tahun 2012 tentang pengangkatan dan pemberhentian rektor, menteri memiliki hak suara sebanyak 35 persen dan senat universitas memiliki hak suara sebanyak 65 persen untuk memilih rektor. Ketentuan ini sesuai dengan pasal 7 huruf e. Dari ketentuan tersebut, Menteri memiliki suara sekitar 25,31 suara yang dibulatkan menjadi 25 suara.
Setelah perhitungan usai pemilihan, Achmad Iqbal berhasil memperoleh 35 suara, Masyedi Sumaryadi 27 suara dan Haryadi sebanyak 10 suara. Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti), Hermawan Kresno Dwipojono yang hadir dalam pemilihan rektor tersebut mengatakan, ia hanya menjadi delegasi menteri pendidikan dan kebudayaan.
"Kebetulan pak menteri bersama pak dirjen tidak bisa datang, dan beliau mendelegasikan saya untuk hadir dalam pemilihan ini," ujarnya.
Saat dikonfirmasi tentang kemungkinan suara dari menteri yang mengarah pada satu calon, Hermawan mengemukakan, pemilihan ini sifatnya rahasia. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Mahfud, tindakan untuk mengajak sejumlah rektor menyatakan sikap seperti itu adalah perbuatan yang kurang sehat.
Baca SelengkapnyaProf Dr Jamal Wiwoho mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS).
Baca SelengkapnyaRektor memastikan kegaduhan pascapencopotan gelar guru besar 2 profesor tak menggangu proses belajar mengajar.
Baca SelengkapnyaSelama berada di dunia akademis, Fathul Wahid merupakan seorang peneliti yang aktif.
Baca SelengkapnyaRektor Universitas Pancasila (UP) inisial ETH dicopot dari jabatannya menyusul dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan kepadanya.
Baca SelengkapnyaIa dinilai memecat Dekan FK Unair Prof Bus secara sepihak
Baca SelengkapnyaDeklarasi itu bertajuk 'Genderang Universitas Indonesia Bertalu Kembali'.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Rektor Unika diminta mmebuat video apresiasi terhadap pemerintahan Joko Widodo
Baca SelengkapnyaSebanyak 21 rektor universitas negeri dan swasta di Solo Raya melakukan deklarasi pemilu damai.
Baca SelengkapnyaRamai Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Menko PMK Muhadjir Effendy
Baca SelengkapnyaRektor UNS menegaskan untuk tetap tegak lurus mematuhi hukum yang berlaku.
Baca SelengkapnyaCivitas akademika Universitas Andalas (Unand) mengkritik penyimpangan di era pemerintahan Jokowi dengan menyampaikan manifesto bertajuk penyelamatan bangsa.
Baca Selengkapnya