Rektor Unsri Mengaku Belum Terima Laporan Pelecehan Seksual yang Dialami Mahasiswi
Merdeka.com - Pihak Rektorat Universitas Sriwijaya (Unsri) Palembang menyatakan belum menerima laporan dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan terhadap salah seorang dosennya. Tuduhan itu disampaikan seorang mahasiswi melalui media sosial.
Rektor Unsri Anis Saggaf menyebutkan, apa pun kejadian yang dialami civitas akademika di dalam kampus harus dilaporkan secara resmi. Siapa pun bisa datang langsung atau menyampaikan laporan kepada prodi, fakultas, atau rektorat.
"Kalau ada masalah kan melapor ke prodi, fakultas, atau universitas. Sampai saat ini belum ada laporan," ungkap Anis, Selasa (28/9).
-
Bagaimana cara melapor pelecehan seksual di UGM? UGM memiliki banyak kanal yang bisa digunakan korban pelecehan seksual untuk melaporkan kasus yang dialaminya.
-
Siapa yang bisa dilapor? KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang diduga mencabuli santriwati? Seorang ustaz inisial FS (34 tahun) yang mengajar di salah satu dayah (pesantren) di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, ditangkap polisi. Dia diduga mencabuli santriwatinya.
Menurut dia, kasus ini masih penuh tanda tanya. Dia pun meragukan kejadian itu karena tidak diketahui sumbernya.
"Yang viral itu kan semua kabur. Identitas korban, pelaku, itu yang viral tidak tahu siapa. Tempatnya pun tidak tahu, prodinya tidak tahu, kemudian menyebut nama Unsri," kata dia.
Meski demikian, rektorat sedang menelusuri informasi tersebut. "Saya sudah perintahkan Wakil Rektor III untuk menelusuri," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi Unsri Palembang mengaku menjadi korban pelecehan dosen pembimbing skripsi. Ceritanya viral setelah diunggah di media sosial.
Dalam akun Twitter @unsrifess dan Instagram @palembang.eksis, Senin (27/9), mahasiswi itu menceritakan pengalaman pahitnya secara rinci. Pelecehan itu terjadi saat dirinya menemui dosen pembimbing untuk meminta tanda tangan seusai mengikuti sidang skripsi, Sabtu (25/9).
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Satgas memeriksa kedua belah pihak baik pelapor dan terlapor.
Baca SelengkapnyaPihak kampus juga memerintahkan Pembina UKM Basket untuk melakukan penyelidikan berdasarnya unggahan yang viral tersebut.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan oleh Pengacara korban, Amanda Manthovani
Baca SelengkapnyaPeristiwa pelecehan itu terjadi pada Februari 2023 di ruang kerja rektor di kampus UP, Jalan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca SelengkapnyaSetelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.
Baca SelengkapnyaSebenarnya, kata dia, jumlah korban mencapai 15 orang, namun yang berani melaporkan perbuatan rektor tersebut baru 12 orang.
Baca SelengkapnyaKorban dugaan pelecehan seksual ini disebut mencapai delapan orang.
Baca SelengkapnyaKendati mendapat intervensi, para mahasiswa tetap berjuang mengungkap kebenaran demi nama baik kampus.
Baca SelengkapnyaLaporan korban dugaan pemerkosaan bernama RZ telah diterima LPSK.
Baca SelengkapnyaIntimidasi pihak kampus itu diungkapkan kuasa hukum korban berinisial RZ, Amanda Manthovani.
Baca SelengkapnyaKorban telah diperiksa penyidik Polda Sumsel terkait tindak asusila yang dialaminya.
Baca Selengkapnya