Remaja 14 Tahun Gantung Diri Usai Bikin Adik Tirinya Menangis
Merdeka.com - Seorang remaja berinisial IND (14) asal Bangli, Bali, ditemukan tewas gantung diri di kebun dekat rumahnya, pada Minggu (27/9) kemarin. Korban, diketahui masih berstatus pelajar.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, di sebuah batang pohon alpukat di kebun milik orang tua korban di Desa Belandingan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali.
"Diduga korban merasa bersalah, karena membuat adik tirinya menangis, setelah bertengkar," kata Kasubag Humas Polres Bangli AKP Sulhadi, Senin (28/9).
-
Kenapa anak korban merasa sedih? 'Ma? Cepet banget perginya? Yeyen Nakal ya? Yeyen minta maaf ya ma sudah jadi anak yang kurang baik. Mama enggak perlu mikirin Yen lagi ya, di sini Yen baik. Mama baik di sana ya, Yen sayang banget sama mama,' tutur dia.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Bagaimana kondisi korban bunuh diri? Meski kolam yang dikelola oleh warga sekitar tidak terlalu dalam. Namun, ketika warga mengevakuasi korban bunuh diri sering dijumpai dengan kondisi tubuh yang hanya tinggal tulang saja dan sudah tidak berbentuk normal.
-
Kenapa korban dibunuh? 'Oleh karena pelaku menolak untuk membayar 100 ribu selanjutnya korban memaki-maki dan mengancam pelaku dengan kata-kata yang kasar dan mengancam untuk memanggil abang-abang (keluarga) yang daripada korban,' kata Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, Kamis (25/4).
-
Kenapa keluarga di Malang diduga bunuh diri? Dugaan sementara, sepertinya bunuh diri dilakukan oleh satu keluarga. Di mana satu keluarga ini beranggotakan empat orang, bapak -ibu dan putri kembarnya. Namu alhamdulillah satu orang putrinya dalam kondisi selamat, saat ini sedang mendapat pendampingan PPPA dan Psikolog.
-
Kenapa keluarga korban minta pelaku dipenjara? 'Kalau misal ada undang-undangnya saya minta untuk dipenjarakan saja. Biar ada efek jera. Karena itu anak telah melakukan kejadian yang sangat brutal,'
Kronologinya, pada Minggu (27/9) kemarin, sekitar pukul 13.00 Wita, kakak kandung korban hendak mencari rumput di kebun milik orang tuanya dan mendapati korban telah gantung diri di pohon alpukat dengan menggunakan tali plastik warna biru.
Tak Ada Bekas Kekerasan
Kemudian, saksi memotong tali dan memanggil ibu tiri korban dan juga keluarga lainnya dengan maksud untuk menolong korban. Namun korban sudah meninggal dunia. Selain itu, untuk motifnya korban diduga depresi karena permasalahan keluarga.
Selanjutnya, pihak kepolisian mendatangi TKP dan melakukan pemeriksaan luar jenazah oleh medis Kintamani IV dan korban meninggal akibat kurangnya peredaran darah ke otak akibat fiksasi karena kuatnya jeratan pada leher, terdapat luka bekas jeratan pada leher, keluar cairan sperma dari kemaluan, lebam mayat di area punggung, kaku mayat seluruh tubuh.
"Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," ujar AKP Sulhadi. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPAI menyampaikan keprihatinan mendalam atas terjadinya kasus pidana yang diduga dilakukan oleh anak ini.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan awal, remaja berinisial MAS itu mengaku mendengar bisikan sehingga mengambil pisau di dapur untuk menghabis ayah dan nenek serta melukai ibu.
Baca SelengkapnyaMirisnya, sang gadis disebut tengah mengalami keterbelakangan mental setelah ditinggal mati sang ibu.
Baca SelengkapnyaPolisi memaparkan motif S menggantung putrinya karena permasalahan keluarga.
Baca SelengkapnyaKorban mengalami luka di bagian kepala sebelah atas kiri, luka lecet di bagian kaki.
Baca SelengkapnyaPelaku menyerahkan diri ke kantor polisi karena merasa bersalah membunuh sahabatnya.
Baca SelengkapnyaPelaku juga nyaris membunuh ibunya, AP, yang pada akhirnya lolos dari maut dengan melompat pagar.
Baca SelengkapnyaKeluarga santri BBM (14) yang tewas dianiaya di Kediri menolak berdamai atas pengajuan restoratif justice kuasa hukum keempat tersangka.
Baca SelengkapnyaPolisi pun mengungkap kondisi ibu remaja MAS (14) yang membunuh ayah dan neneknya di Cilandak, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah umur 10 tahun di Pekalongan ditemukan tewas tergantung dalam kamar
Baca SelengkapnyaPihak korban berprinsip, jika orangtua pelaku secara jujur mau meminta maaf, maka pihaknya tak segan untuk mencabut perkara itu dari Kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku menggorok korban karena sakit hati kepalanya kena smash.
Baca Selengkapnya