Remaja di Bandung Jadi Polisi Gadungan, Ditangkap Setelah Coba Menilang Anggota TNI
Merdeka.com - Seorang remaja siswa SMA menyamar menjadi polisi dan mencoba menilang dan meminta "uang damai" Rp 10 ribu kepada pengendara yang ternyata anggota TNI.
Proses interogasi direkam dalam sebuah video yang tersebar di media sosial. Dikepung oleh Satpol PP dan anggota TNI, ia mengaku masih berusia 17 tahun dan bukan seorang anggota polisi meski mengenakan seragam dinas.
Penangkapan ini bermula saat remaja tersebut memepet pengendara di kawasan Alun-alun Bandung. Setelah berhenti, pengendara diminta menunjukkan surat kendaraan dan ditilang karena dianggap melawan jalur. Tak lama kemudian, remaja itu meminta sejumlah uang.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Bagaimana polisi minta uang? Ia menawarkan Rp 200 ribu, kemudian Rp 500 ribu. Hanya, uang tersebut dianggap kurang. Permintaan Rp 1 juta tidak ia penuhi.
-
Kenapa polisi meminta uang kepada pemobil? 'Seratus ya, pak, nggak ada, pak,' ucap pemobil. Namun sang polisi tetap kukuh meminta Rp150 ribu. Dia bahkan mengatakan jika memang si pemobil tak mau memberi sesuai yang dia minta maka SIM nya bakal ditahan dan ditilang.
-
Apa yang dilakukan polisi untuk membantu pemuda? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.
-
Apa yang dilakukan polwan? Polisi wanita atau yang biasa disingkat polwan adalah salah satu profesi yang banyak dicita-citakan. Menjadi aparat penegak hukum artinya Anda akan berkontribusi terhadap keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya dalam menumpas tindak kejahatan.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
Pengendara itu mulai curiga karena remaja tersebut tidak bisa menunjukkan kartu anggota. Sedangkan pengendara tersebut menunjukkan kartu anggota TNI. Melihat hal itu, remaja itu langsung mempersilakannya pergi.
Namun, anggota TNI tersebut mengamankan dan menyerahkannya kepada Satpol PP. Kasus ini ditangani Polsek Regol. Diketahui, seragam polisi itu didapatkan dari penjual barang bekas. Pihak kepolisian sudah memanggil pihak sekolah dan keluarga.
"Kami sudah mengamankannya. Kami berkoordinasi dengan kejaksaan dan diskresi karena di bawah umur. Motif pelaku karena kekurangan uang jajan. Karena hanya meminta kepada korban sebesar Rp 10 ribu," kata Kapolsek Regol Kompol Aulia Djabar.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi gadungan bawa kabur motor, ponsel hingga uang mahasiswi Palembang
Baca SelengkapnyaJurus sakti Intel gadungan ini saat beraksi hingga membuat banyak wanita terpedaya.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota TNI gadungan berhasil diamankan tim gabungan lantas Polda Metro Jaya bersama polisi militer di Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSekelompok remaja melakukan aksi perundungan sambil live TikTok
Baca SelengkapnyaSeorang polisi gadungan di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ditangkap oleh polisi.
Baca SelengkapnyaTerlihat pelaku mengancam dan meminta HP serta uang dari pemilik warung.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini setelah mantan camat yang jadi korban penipuannya melapor.
Baca SelengkapnyaUjang ditangkap masih mengenakan seragam lengkap. Dan dia menjadi TNI gadungan demi menipu wanita idaman.
Baca SelengkapnyaTNI gadungan diamankan karena terbukti lakukan penipuan hingga puluha juta.
Baca SelengkapnyaPolisi Jombang sengaja beri hukuman tak biasa kepada puluhan remaja pengendara motor knalpot brong.
Baca SelengkapnyaPembeli yang diduga polisi gadungan turut merampas ponsel milik korban. Dalihnya, akan disita sebagai barang bukti.
Baca SelengkapnyaRahmanudin mengaku dapat mengurus surat mengatasnamakan TNI dan mengaku dari Badan Intelijen Strategis (BAIS)
Baca Selengkapnya