Remaja di Tangerang Digilir Usai Dicekoki Obat, 3 Minggu Kemudian Meninggal
Merdeka.com - Nasib malang dialami remaja belia berinisial OR, yang akhirnya menghembuskan napas terakhir usai menjadi korban pelecehan seksual oleh kelompok pemuda di Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Dia meninggal di rumah kontrakan di Gang Asem, RT02 RW01 Nomor 63, Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan, pada Kamis (11/6) kemarin.
Rohim, paman korban menceritakan, OR menjadi korban pelecehan oleh sekelompok remaja yang memaksanya menenggak beberapa pil hexcimer. Setelah dibuat teler, korban diperkosa secara bergiliran.
Dari pengaruh obat-obatan keras itu, dia menambahkan, kondisi kesehatan OR langsung menurun. Gadis putus sekolah itu, sempat berkali-kali tak sadarkan diri dan kerap mengeluh sesak di bagian dada dan tubuhnya terasa panas.
-
Bagaimana korban terjebak ke dalam budak seks? Korban yang baru lulus SMK tidak berpikir panjang untuk menemui pelaku lantaran dijanjikan pekerjaan untuk mengelola kafe di Kota Solo. Ternyata ini hanya modus pelaku. Selama lima bulan, sejak Mei-September 2022, korban disekap dan disetubuhi pelaku berinisial JM itu.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
"Kondisinya semakin menurun dan akhirnya meninggal Kamis (11/6) kemarin sekitar jam 01.45 WIB. Di rumah kontrakan yang kami huni," jelas Rohim, Jumat (12/6).
Berdasarkan pengakuan korban, Rohim mengungkapkan, perbuatan bejat itu berlangsung sebelum hari raya Idulfitri kemarin. Saat itu, korban dikabarkan dalam kondisi tidak sadarkan diri di suatu tempat di wilayah Cihuni, Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
"Waktu itu saya dikabarin dari bapaknya, kondisinya sudah begitu, sempat muntah-muntah, kejang-kejang juga. Sampai kontrakan di sini, memang kelihatannya syok banget, badannya lemes. Kita sempat rawat ke rumah sakit rehabilitasi, tapi begitu pulang kambuh lagi, jalan saja dia enggak kuat. Sebelumnya dia sehat-sehat saja, enggak pernah terlihat seperti," terangnya.
Keterangan yang sama disampaikan oleh nenek OR, Rumsiah, yang menceritakan, korban sebelum meninggal itu diperkosa lebih dari 5 orang remaja di wilayah Cihuni, yang diantara pelakunya adalah pacarnya sendiri.
Keluarga semula hendak melaporkan kebejatan itu ke pihak kepolisian, namun karena pihak keluarga pacar OR datang ke rumah dan berjanji akan bertanggung jawab, akhirnya niat melapor tersebut dibatalkan.
"Waktu itu datang ke rumah dari keluarga pacarnya, katanya mau tanggung jawab. Jadi kalau OR sudah sembuh, mau dinikahkan, keluarganya juga mau bertanggung jawab dan membantu biaya berobat ke rumah sakit," ungkapnya.
Pihak keluarga mengaku, saat ini belum terpikir untuk mengambil langkah hukum dengan melaporkan ke kepolisian. Namun, keluarga berharap para pelaku mendapat ganjaran setimpal, dengan yang dialami OR.
Sementara itu, Kapolsek Pagedangan AKP Efri ketika dikonfirmasi, menjelaskan baru akan melakukan penyelidikan. Pihaknya juga mengaku belum menerima adanya laporan kasus tersebut.
"Mohon waktu sedang kami cek," tutup Efri.
Polisi Lakukan Penyelidikan dan Periksa Saksi
Polsek Pagedangan masih menyelidiki dugaan kasus kekerasan yang dialami OR. "Soal kronologis, kita masih melakukan penyelidikan. Mohon waktu dulu, lagi menggali beberapa saksi," kata Efri.
Namun begitu, Kapolsek membenarkan adanya peristiwa kematian terhadap korban anak remaja tersebut. Untuk penyebabnya, polisi masih memintai keterangan dari sejumlah saksi dari keluarga dan rekan-rekan korban.
"Kita mohon waktu, kita masih teknis penyelidikan. Betul memang terjadi dan sedang kita selidiki kasusnya agar informasinya tidak bias. Mohon bersabar dulu, kita sedang bekerja nanti hasilnya akan kita infokan," ujarnya.
Saat ini, saksi kunci yakni ayah korban yang menjemput korban setelah kejadian di kawasan Cihuni, Kecamatan Pagedangan sedang bekerja di Jakarta.
"Ayahnya akan kita mintai keterangan, tapi hari ini dia bekerja di Jakarta," jelas Kapolsek. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu berawal ketika korban diajak keluar rumah oleh salah seorang pelaku inisial R yang juga merupakan teman korban.
Baca SelengkapnyaPendampingan psikologis dan trauma healing belum juga RK peroleh dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Tangerang.
Baca SelengkapnyaKorban dalam keadaan mabuk sempat diinapkan di rumah salah satu pelaku.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membunuh korban dengan cara membekap mulutnya. Setelah tewas, korban disetubuhi secara bergiliran.
Baca SelengkapnyaKorban dan satu remaja wanita lainnya yang masih selamat diberikan obat jenis inex dan minuman yang sebelumnya juga sudah dicampur sabu.
Baca SelengkapnyaAksi penyekapan dan pemerkosaan secara bergiliran selama tiga hari oleh 10 pelaku terhadap siswi SMP di Lampung Utara, Lampung, NA (15), sudah terencana.
Baca SelengkapnyaPara ABG di Palembang dua kali memperkosa siswi SMP, AA (13), yang dibunuh di kuburan China.
Baca SelengkapnyaTiga pria memperkosa anak di bawah umur yang setelah menuduh korban dan pacarnya melakukan aksi perbuatan asusila di Demak.
Baca SelengkapnyaRemaja Putri 16 Tahun di Flores Timur Digilir 12 Pria, Seorang Pelaku Berusia Anak-Anak
Baca SelengkapnyaPara korban tersebut menenggak minuman keras sebelum digerebek Tim Patroli Perintis Presisi.
Baca SelengkapnyaSidang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Klas I Palembang. Para pelaku didampingi keluarganya.
Baca SelengkapnyaSemua pelaku pemerkosaan sudah ditetapkan sebagai tersangka
Baca Selengkapnya