Remaja korban penganiayaan polisi kritis dan tak punya biaya
Merdeka.com - Edi Susanto(18) korban penganiayaan yang dilakukan anggota kepolisian Polres Wonogiri dan sejumlah warga Boyolali, masih mendapat perawatan di RS Yarsis, Solo. Kondisi korban yang dituduh mencuri sebuah televisi tersebut sangat mengenaskan.
Kondisi korban luka bakar akibat tindakan anggota Kepolisian di Boyolali Jumat (11/9) tidak kunjung membaik. Bahkan saat ini keluarga korban dipusingkan dengan biaya rumah sakit dan pengobatan. Dari instansi kepolisian baik Polres Boyolali maupun Polres Wonogiri tempat tugas polisi tersebut juga belum ada perhatian.
-
Bagaimana korban mengalami luka bakar? Bocah malang itu diduga dianiaya dan dibakar teman sepermainannya dalam perjalanan menuju warung yang tak jauh dari rumah.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menjadi korban pengeroyokan? 'Sampai saat ini kami masih belum menerima informasi mediasi antara pihak ya,' kata Kasat Reskrim Polresta Barelang Kompol R Moch Dwi Ramadhanto saat dikonfirmasi, Sabtu (6/1). Oleh sebab itu, Ramadhanto menyampaikan pihaknya sampai saat ini masih melakukan proses penyidikan terhadap Satria dan ketiga tersangka AD, RSP, dan DJ akibat memukul RA secara bersama-sama.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
Ahmad (36), saudara sepupu Edi mengatakan kondisi saudaranya itu sudah tidak stabil. Tubuh Edi terbaring lemah tak berdaya di tempat tidur Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS) Kartasura, Solo. Remaja asal Boyolali tersebut mengalami luka bakar hingga 80 persen. Sebagian besar tubuhnya dibalut perban putih.
"Kondisi Edi sudah tidak stabil, sering mengigau dan berbicara ngelantur tidak jelas saat kondisi sadar. Lukanya pun juga sangat parah. Luka bakar 80 persen tangan total, bawah badan total. Pinggang dan pinggang terbakar api, kalau mukanya tidak," jelas Ahmad.
Ahmad mengaku tidak terima dengan kondisi yang menimpa saudaranya tersebut. Keluarga minta pelaku dan keluarganya bertanggung jawab. Hal ini karena pelaku pernah mengatakan akan menanggung biayai pengobatan sampai sembuh. Namun setelah mengetahui beban biaya cukup besar, keluarga pelaku ingin mengalihkan ke pembiayaan melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan pindah rumah sakit.
"Kami menolak tawaran dari keluarga pelaku keluarga tersebut. Mereka mengaku tidak sanggup biayai pengobatan. Terus tawarkan perawatan BPJS. Jelas saya menolak itu, Berani berbuat berani tanggung jawab," tandasnya.
Ahmad menambahkan hingga saat ini biaya pengobatan sudah mencapai sebesar Rp 31.318.087. Sedangkan total biaya yang harus ditanggung sementara yakni Rp 93.567.087. Sementara keluarga pelaku baru memberi uang untuk pengobatan sebesar Rp 62.300.000.
"Kalau keluarga pelaku tidak ke sini hari ini, dia tidak akan dapat obat," keluhnya.
Ayah Edi, Toyani (53), mengaku ikhlas jika akhirnya Edi meninggal dunia. "Anak saya tidak mungkin melakukan pencurian. Mereka menuduh anak saya melakukan pencurian atas petunjuk dukun. Namun pelaku tutup mulut menyebut nama dukun tersebut," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban masih menjalani perawatan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaAksi pembacokan dilakukan sebelum subuh minggu 26 Mei 2024
Baca SelengkapnyaPelajar MTs di Semarang Disetrika tubuhnya oleh Kakak Kelas, Begini Nasib Pelaku
Baca SelengkapnyaAksi brutal yang dilakukan MGS yang juga kakak pemilik handphone, disayangkan oleh Pimpinan ponpes, Qosdi Ridwanullah.
Baca SelengkapnyaDua orang pelaku ditangkap, satu pelaku lagi buron.
Baca SelengkapnyaKorban masuk di UGD pada Sabtu (8/6) sekitar pukul 11.00 WIB. Ketika itu, kondisi luka bakarnya cukup berat.
Baca SelengkapnyaPada bagian belakang tubuhnya terdapat luka robek diduga akibat bacokan senjata tajam.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan dilakukan sejumlah warga kepada korban. Bahkan, ketua RT diduga ikut menganiaya.
Baca SelengkapnyaKorban sempat masih bernapas, kemudian dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaNida bersama suaminya kemudian membuat laporan Polisi.
Baca SelengkapnyaKasus ini sedang didalami kepolisian. Sejumlah barang bukti berupa kayu dan pecahan paving juga diamankan.
Baca SelengkapnyaKini, dua pelaku sudah diamankan polisi. Pelaku lainnya masih diburu.
Baca Selengkapnya