Remaja kurir narkoba di Makassar dipantau bandar dengan GPS

Merdeka.com - Praktik menggunakan bocah atau remaja buat menjadi kurir narkoba di Makassar, Sulsel, bukan baru terjadi. Sebelum penangkapan ZA (13), ternyata kejadian serupa pernah terjadi.
Menurut anggota tim advokasi LPA Sulsel, Makmur, remaja itu berinisial SB (15). Dia ditangkap oleh anggota Polsek Makassar tiga bulan lalu.
Dari Polsek Makassar, SB dirujuk ke Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulsel buat rawat jalan. SB adalah kurir dan pengguna narkoba sejak kelas IV SD. Dia adalah pecandu uap lem, ganja, lalu sabu.
"Pengakuan SB, bukan hanya dia kurir, karena teman-temannya yang lain juga kerja sebagai kurir narkoba. Bahkan dalam satu kelasnya di sekolah hampir semuanya pemakai narkoba," kata Makmur, Kamis (4/8).
Dalam menjalankan perannya sebagai kurir, kata Makmur, SB dilengkapi alat GPS (Global Positioning System) dari bos mempekerjakan. Gerak-gerik mereka selalu terpantau dan mudah terlacak.
Setiap kali sukses mengantar barang atau narkoba pesanan, selain diberi upah, kata Makmur, kurir-kurir cilik ini juga diberi bonus narkoba. Hal ini dimanfaatkan oleh mereka buat dikonsumsi atau dijual kembali.
"Mereka kadang pesta narkoba menikmati bonus, kemudian keluar untuk melakukan tindak kejahatan seperti membegal," ujar Makmur.
Saat ini SB tinggal di rumah neneknya dan masih dikawal LPA Sulsel. Meski sempat ikut Ujian Nasional (UN), tetapi sang nenek tidak membiarkannya melanjutkan ke SMA.
"Neneknya ingin meyakinkan dulu kalau cucunya itu benar-benar sudah jauh dari narkoba, karena di luar sana pergaulan masih rawan bersentuhan dengan narkoba," tutur Makmur. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya