Remaja Perempuan Adu Jotos di Tanah Lapang Depok, Dipicu Provokasi Kakak Kelas
Merdeka.com - Viral sebuah video merekam sekumpulan remaja perempuan adu jotos di sebuah tanah lapang. Video itu diunggah pertama kali dalam akun @infodepok24jam dan disebut terjadi di kawasan Cipayung, Depok, Jawa Barat.
"Weh pacar gua ini, pacar gua," ujar salah seorang pria dalam video tersebut.
Ternyata, adu jotos ABG perempuan itu dilakukan Senin (2/8) lalu di daerah Rawapanjang, Perkelahian itu melibatkan siswi dari tiga SMP di Bojong Gede, yakni sekolah AB, TD serta DW alias PMS.
-
Siapa yang terlibat dalam perkelahian antar pelajar? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
-
Dimana penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Siapa yang terlibat dalam penganiayaan anak SD di Jombang? “Katanya orangtuanya (korban) diajak main layangan, kok tiba-tiba dihajar. Tidak dikeroyok, tapi satu lawan satu,“ ungkap Kepala Desa Japanan Junaidi Catur Wicaksono.
-
Apa yang dilakukan anak SD di Jombang terhadap temannya? Di Jombang, seorang bocah sekolah dasar (SD) tega menganiaya temannya hingga babak belur,. Aksi penganiayaan itu direkam dan videonya viral di media sosial.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Mengapa pelajar terlibat perkelahian? Ciri remaja atau pelajar yang terlibat perkelahian antar sesamanya diduga dipengaruhi oleh beragam kondisi seperti lingkungan tempat tinggal, kedekatan dengan orangtua dan anggota keluarga lainnya, hubungan dengan peer group serta akses untuk melihat kekerasan di media visual seperti tayangan di media sosial.
Peristiwa bermula saat sejumlah siswi janjian lewat Instagram.
"Akhirnya disepakati pada tanggal 2 Agustus 2021 sekitar pukul 16.00 Wib, jam 4 sore itu mereka ketemuan di Tanah Merah, di Rawapanjang. Akhirnya di sana lah mereka adu jotos itu, anak-anak SMP itu," kata Kasubag Humas Polres Depok, Kompol Supriyadi saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (7/8).
"Ketemu di lapangan merah situ, sudah lah ribut. Ya dari mereka ada yang memviralkan," sambungnya.
Ada peran senior dalam pertemuan itu. Mereka diprovokasi para seniornya.
"Kalau kita ngikutin perkembangan perkelahian di Panmas Bojong Gede, ya sudah dari dulu begitu senior-seniornya itu," jelasnya.
"Memang sekolah-sekolah itu kan sering banget itu, kayak sekolah AB itu sudah hampir sering. Apalagi ini libur, coba kalau enggak libur, sudah berantem mulu itu," tambahnya.
Polsek Bojong Gede mendatangi lokasi kejadian. Termasuk pihak sekolah.
"Akhirnya Polsek Bojong Gede ambil langkah, dipanggil lah Kepala Sekolah tiga-tiganya itu. Kan kemarin ini beredar viral. Makanya kan dari salah satu baju training yang dipakai kan kelihatan itu ada identitas salah satu SMP. Maka dari dasar itulah kita panggil kepala sekolahnya, kita koordinasi. Kepala sekolahnya kan guru-gurunya kan ngenalin, oh ternyata ini siswanya dia gitu," ungkapnya.
Kasus Diserahkan Pihak Sekolah
Kasus ini sendiri, papar Supriyadi, telah diserahkan kepada pihak sekolah masing-masing. Sehingga, pihak sekolah yang akan memberikan sanksi terhadap murid-muridnya itu. Pengakuan pihak sekolah, tidak tahu menahu soal aktivitas muridnya.
"Akhirnya diambil kesimpulan, kesepakatan bahwa masalah itu diserahkan ke sekolah masing-masing, pihak sekolah akan mengambil tindakan tegas. Artinya ya terserah sekolah, apakah mereka diskors, apa mereka dikeluarkan itu urusan mereka gitu," paparnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antar korban dan terduga pelaku berasal dari sekolah berbeda. Namun keduanya adalah teman sepermainan di Bedahan.
Baca SelengkapnyaAU yang menjadi korban ingin menjadi adik-adikan terduga pelaku. Namun syaratnya, korban harus duel terlebih dulu.
Baca SelengkapnyaPolisi meringkus dua remaja putri yang viral duel menggunakan senjata tajam di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Palembang.
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca Selengkapnya'Kalau mau jadi adik-adikan harus berantem dulu’. Tulisan chat pelaku ke korban.
Baca SelengkapnyaKasus perundungan kembali terjadi dan viral di media sosial. Kali ini korbannya siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Bojonggede, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan sementara bahwa kejadian tersebut melibatkan dua kelompok remaja
Baca SelengkapnyaPara pelajar dari dua SMA ini memang sudah berjanjian untuk tawuran
Baca SelengkapnyaPemuda ini malamnya gagah perkasa. Saat ditemui anggota polri, dia langsung berubah jadi Ultramen.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaSekolah akan tegas terhadap siswa yang terlibat perundungan dan hukum.
Baca SelengkapnyaEnam pelakutawuran di Ciledug, Kota Tangerang ditangkap polisi. Mereka diduga membacok dan menyiram rivalnya dengan air keras.
Baca Selengkapnya