Remaja Tunagrahita di Bogor Dicabuli Kenalan Baru, Polisi Selidiki Pelaku
Merdeka.com - Remaja perempuan penyandang disabilitas berinisial GSN (13), menjadi korban pencabulan lelaki yang baru dikenalnya. Kasus itu kini ditangani Polresta Bogor Kota.
Ibu korban, GSA (36) mengakui bahwa anaknya merupakan penyandang tunagrahita. Dia menjelaskan, pencabulan terjadi pada 26 Agustus 2022.
Saat itu, sang anak hendak mengambil ponsel yang tertinggal tidak jauh dari rumahnya sekitar pukul 21.00 WIB. "Jadi dia tuh diajak kenalan sama beberapa laki-laki. Diambil HP jam 9 malam. HP-nya ketinggal dekat klinik dekat Terminal Ciparigi," kata GSA, Kamis (1/9).
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Siapa yang diduga melakukan pelecehan seksual? Video itu berisikan pengakuan dan permintaan maaf seorang pria atas pelecehan seksual yang dilakukannya.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
Ketika berjalan pulang, sang anak bercerita melewati sekumpulan laki-laki. Kemudian korban dipanggil lalu diajak berkenalan.
"Terus ada satu (diduga) melakukan pelecehan. Awalnya dipeluk terus ditarik di atas rumput terus diperlakukan gitu (pencabulan). Satu orang, yang tiga orang cuma nongkrong," papar GSA berdasarkan penjelasan putrinya.
Saat kejadian, GSA mengaku resah putrinya tak kunjung pulang meski hari semakin malam. Korban baru pulang besok paginya. "Si pelaku minta ke temannya buat anterin ke rumah temennya. Ditinggal di situ. Anak saya disuruh tidur istirahat sampai jam 5 pagi baru diantar pulang pakai motor sampai ke taman, terus dari situ dia jalan kaki cuma pakai legging sama atasan doang. Pakaian dalam sudah nggak ada," jelas GSA.
Korban kemudian menceritakan kejadian yang dialaminya. GSA pun melapor ke polisi dengan nomor laporan LP/B/988/VIII/2022/SPKT/Polresta Bogor Kota/Polda Jawa Barat tertanggal 27 Agustus 2022.
Polisi Kesulitan Lakukan Pemeriksaan
Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Dhoni Erwanto menerangkan bahwa pihaknya telah menerima laporan itu. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan.
"Masih lidik. Harus hati-hati karena korban ini kami harus koordinasi dengan dokter untuk pemeriksaan, karena jika dilihat dari kondisinya korban trauma ya. Sudah tiga hari pemeriksaan belum selesai," kata Dhoni.
Dhoni mengakui bahwa pihaknya terkendala dalam pemeriksaan korban. Pemeriksaan harus selalu didampingi orang tua, dokter, dan tidak bisa dipaksa.
"Kalau korban nggak bisa dimintai keterangan ya nggak bisa dia. Jadi harus didampingi. Yang menangani kan Unit PPA dan kedokteran. Kami juga lakukan pemeriksaan kepada keluarga korban. Karena korban ini sulit berkomunikasi kalau sama yang nggak kenal," pungkasnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat berada di tengah perjalanan pelaku malah mengarahkan kendaraannya ke rumahnya yang berada di wilayah Kecamatan Panongan.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan penculikan dan pencabulan itu kemudian ditangani unit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaInsiden ini terjadi di sebuah rumah di Jalan Prabu Siliwangi Raya, Uwung Jaya Cibodas Kota Tangerang.
Baca SelengkapnyaPrengki menyebut sebelumnya sudah dilakukan mediasi dengan beberapa terlapor.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada unsur pembunuhan berencana pada kasus pencabulan dan pembunuhan seorang bocah perempuan terbungkus karung di Bekasi.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaPelaku langsung ditangkap dan ditahan kepolisian untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja perempuan berinisial N (12), warga Ciputat, Tangsel, viral mengalami tindak penganiayaan yang diduga pelaku anak-anak yang tidak dikenali.
Baca SelengkapnyaTerduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan remaja laki-laki yang masih berusia 12 tahun.
Baca SelengkapnyaKasus Gadis Keterbelakangan Mental Diperkosa 8 Pemuda, Pengacara Terlapor Ungkap Fakta Mengejutkan
Baca Selengkapnya