Rencana rekonsiliasi korban dan eks napi teroris bukti Indonesia damai
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berencana mengumpulkan para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) untuk melakukan rekonsiliasi dengan para korban yang terkena dampak dari aksi terorisme. Tercatat sejumlah aksi teror terjadi di Tanah Air.
"Dalam waktu dekat kita akan menggelar rekonsiliasi antara korban teror yang pernah terjadi di Indonesia untuk dipertemukan dengan para mantan pelaku teror yang sudah menyadari kesalahannya di masa lalu," ujar Kepala BNPT, Komjen Suhardi Alius dalam keterangannya, Selasa (6/2).
Lebih lanjut, mantan Sekretaris Utama (Sestama) Lemhanas ini menjelaskan, bahwa Indonesia sudah leading dalam masalah pola soft approach (pendekatan lunak) dalam masalah penanggulangan terorisme. Dan sekarang BNPT juga mengurusi masalah korban-korban dari aksi terorisme sejak pasca-kejadian hingga pemulihan psikologis korban.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk tanggulangi terorisme? “Penurunan ini sangat tajam sampai dengan 89 persen lebih, indeks potensi radikalisme dan indeks risiko terorisme juga terus menurun,“ rinci Kepala BNPT.
-
Apa yang dilakukan BNPT untuk penyintas? BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Bagaimana BNPT bantu penyintas? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Bagaimana penangkapan para pelaku TPPO? Pengungkapan kasus tersebut bermula dari laporan dari masyarakat sekitar mengenai adanya aktivitas mencurigakan oleh ketiga pelaku.
-
Apa yang sedang dilakukan Kementerian ATR/BPN? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset dengan estimasi nilai yang terselamatkan mencapai ± Rp643,9 triliun.
"Korban aksi terorisme ini ada asosiasinya. Untuk mantan pelaku teror yang sadar dan kembali ke NKRI jumlahnya ada sekitar 120 orang. Para mantan ini sudah berkumpul bersama-sama kami dan menyadari kesalahannya. Lalu kita ambil sebagai narasumber dalam rangka berhadapan dengan kelompok-kelompok yang potensial radikal," ujar alumni Akpol tahun 1985 ini
Menurut Suhardi, dengan sadarnya para mantan pelaku teror BNPT menginisisasi untuk mempertemukan antara pelaku teror dengan para korban bom Bali, bom Kedubes Australia, bom JW Marriot dan korban dari aksi teror lainnya.
Dikatakan mantan Kabareskrim Polri tersebut, di dalam rekonsiliasi tersebut selain mengundang 34 kementerian atau lembaga, pihaknya juga akan mengundang pihak lainnya seperti Panitia Kerja (Panja), Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-Undang Terorisme dan juga Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP).
"Ini segera kita laksanakan sekitar akhir Februari untuk memberikan kedamaian di masyarakat dan juga dunia bahwa Indonesia sejuk dan damai," ujar jenderal bintang tiga ini.
Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga mengungkapkan, dalam rapat tersebut pihaknya akan memberikan laporan mengenai telah tuntasnya pembangunan pesantren yang menampung anak-anak dari mantan pelaku aksi terorisme di Medan dan Lamongan, yang mana anak-anak tersebut jangan sampai mengikuti jejak orangtuanya di masa lalu. Pembangunan pesantren ini juga sudah dipaparakan di Dewan Keamanan (DKK) PBB, DK Uni Eropa.
"Di mana saja kami mengatakan bahwa selama ini kita mengedepankan pola soft approach (pendekatan lunak) dalam menangani akar masalah terorisme di negara kita dan itu sudah menjadi merek dunia sekarang ini. Dan semua-produk produk yang sudah kita laksanakan itu kita berikan subtitle bahasa Inggris sebagai sarana buat ibu Menlu juga dalam mensosialisasikan Indonesia," tuturnya.
Suhardi juga mengatakan masih ada hal—hal yang perlu diwaspadai terkait kembalinya para WNI dari Suriah terutama terhadap anak-anak yang didikannya radikal. "Itu perlu kita waspadai. Kita tidak ngomong orangtuanya yang tentunya lebih parah lagi. Tetapi beban anak-anak ini yang harus kita waspadai," ucap mantan Wakapolda Metro Jaya ini.
Selain itu, pihaknya juga meminta peran dari Pemerintah Daerah (Pemda) untuk aktif karena selama ini semuanya ada di daerah di mana para mantan-mantan itu jangan dimarjinalkan di masyarakat.
"Pendekatan keras (hard approach) semua negara punya, tapi pendekatan lunak inilah yang kita punya dan menjadi contoh dari seluruh dunia terhadap Indonesia," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
Baca SelengkapnyaIkrar sumpah setia pada NKRI itu dilakukan secara hibrida dengan dipusatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor.
Baca SelengkapnyaKe-23 napi terorisme itu,akan menjalani sisa masa tahanan di lapas berbeda di Jatim
Baca SelengkapnyaLangkah ini bertujuan untuk membantu perekonomian sekaligus menekan berkembangnya pemahaman terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaRemisi diberikan kepada narapidana yang tersebar di berbagai daerah
Baca SelengkapnyaNarapidana yang akan diberikan amnesti adalah yang ditahan terkait politik, persoalan UU ITE, pengidap penyakit berkepanjangan dan gangguan jiwa.
Baca SelengkapnyaSebanyak 22 penyintas yang menerima bantuan Pupuk Kaltim merupakan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia timur, seperti Kalimantan dan lainnya.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca SelengkapnyaRemisi yang diterima bervariasi, mulai dari 15 hari, 1 bulan, 1 bulan 15 hari, hingga 2 bulan
Baca SelengkapnyaSebanyak 18 warga Poso yang merupakan mantan simpatisan jaringan teroris mengucapkan ikrar setia kepada NKRI di Mapolres Poso, Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan Rycko usai mengikuti peringatan tragedi kemanusiaan Bom Bali di Ground Zero atau Tugu Peringatan Bom Bali.
Baca SelengkapnyaKeberlanjutan pembinaan resmi dari Pemerintah inilah yang akan memperkuat komitmen mantan anggota JI.
Baca Selengkapnya