Representasi nasionalis & Islam nusantara, Jokowi-Cak Imin dinilai pas buat 2019
Merdeka.com - Puluhan anak muda di Solo mendeklarasikan diri sebagai Relawan KoCak (Jokowi-Cak Imin) Solo. Para relawan ini menghendaki Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpasangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar pada Pemilu Presiden 2019 mendatang.
Keponakan Presiden keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu dinilai pantas menjadi pendamping Jokowi karena beberapa alasan. Selain memiliki latar belakang Islam moderat, Cak Imin juga memiliki pengikut dalam jumlah besar sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU).
"Cak Imin itu cocok jika disandingkan dengan Jokowi yang merupakan representasi dari kekuatan nasionalis. Cak Imin ini sosok muda Islam yang moderat dan juga tokoh NU. Jadi lebih berinovasi dan lebih energik," ujar koordinator Relawan KoCak, Wisnu Arya, Minggu (26/11).
-
Siapa yang akan menjembatani Jokowi dan PDIP? 'Pak Prabowo yang akan bisa menjembatani kembali, merajut kembali hubungan Pak Jokowi dengan PDIP. Kita tahulah, dalam hati mereka masing-masing sebenarnya sih sangat mungkin ketemu. Kenapa? Ya Pak Jokowi juga kan besar di PDI-P dan PDI-P juga kan pernah ikut dibesarkan Pak Jokowi,' kata Habiburokhman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (26/3).
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa saja yang mendampingi Jokowi? Jokowi tampak didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
-
Apa yang menentukan mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
-
Siapa yang usulkan Jokowi jadi pemimpin? Usulan tersebut merupakan aspirasi dan pendapat dari sejumlah pihak.
-
Siapa yang menilai Jokowi layak jadi Wantimpres? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) layak untuk menjadi bagian dari Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia di pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Wisnu dan relawan menilai Cak Imin sebagai panglima santri yang dapat membentengi kaum radikal di Indonesia. Apalagi Jokowi sering disudutkan oleh kelompok radikal yang berupaya menjatuhkan nama Jokowi dalam Pilpres 2019.
Senada dengan Wisnu, anggota KoCak, Priyo Wasono menilai sosok Jokowi dan Cak Imin merupakan representasi dari kekuatan nasionalis dan Islam nusantara. Karenanya, Jokowi yang mewakili PDI Perjuangan dan Cak Imin mewakili PKB serta Nahdlatul Ulama (NU) dinilai tepat buat berpasangan sebagai capres cawapres di Pilpres 2019 mendatang.
"Dua arus besar tersebut saat ini menjadi mainstream dalam peta politik nasional. Demikian sikap politik kami, segenap pemuda dan pemudi Kota Surakarta yang tergabung dalam Relawan KoCak (Jokowi-Cak Imin) Kota Surakarta. Sekaligus kami mengajak kepada seluruh komponen masyarakat untuk bergabung dalam Relawan KoCak untuk mensukseskan Jokowi-Cak Imin sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024," katanya.
Menurutnya, duet pasangan ini akan mampu mengatasi 'perang' kebencian yang menjurus pada fitnah dan produksi berita hoax.
"Karena banyak kalangan muda yang terpengaruh berita–berita yang tidak benar (hoax). Misalnya Presiden Jokowi adalah keturunan PKI, Pemerintahan Presiden Jokowi tidak berpihak kepada umat Islam, dan isu-isu kelompok minoritas. Itu semua menghancurkan demokrasi," katanya.
Dia menilai demokrasi yang sudah berhasil dibuka sejak reformasi 98 telah jauh mengalami kemunduran dalam penerapannya di lapangan. Kebebasan berpendapat tidak dilakukan secara ilmiah dan beradab berdasarkan data atau fakta yang ada. Akan tetapi justru dilakukan dengan memanipulasi data menjadi sumber berita hoax yang menjurus ke fitnah.
"Dampak dari situasi nasional tersebut, selain banyak generasi muda yang terpengaruh, adalah munculnya kembali sikap apatis terhadap politik di kalangan generasi muda maupun masyarakat umum. Melihat politik sebagai sesuatu yang kotor dan tidak baik. Kondisi ini tentu saja sangat memprihatinkan dan berbahaya bagi kelangsungan NKRI," katanya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem mengungkapkan peta basis yang dianggap menjadi kelemahan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaPada Pemilu 2019, PDIP meraup 5,77 juta suara atau 29,71 persen, sementara PKB di urutan kedua dengan 2,73 juta suara atau 14,04 persen.
Baca SelengkapnyaCak Imin yakin AMIN akan mendapatkan kemenangan mutlak di Jawa Timur.
Baca Selengkapnya"Warga NU! silakan direnungkan! di antara tiga pasangan calon, dilihat siapa yang terbaik?" kata Cak Imin
Baca Selengkapnya"Jika tidak memilih AMIN saya meragukan ke-NU-annya," kata Cak Imin.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut, bahwa dirinya dan koalisi memahami masalah bangsa.
Baca SelengkapnyaPartai Nasdem dan PKB menggelar deklarasi pasangan capres dan cawapres, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
Baca SelengkapnyaPKB melakukan pertemuan dengan NasDem di Gedung DPP NasDem Tower, Jakarta untuk persiapan Pilpres 2024 dan merebut hati rakyat.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla akhirnya mengungkapkan arah dukungannya kepada Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Baca SelengkapnyaSudah yakin memenuhi syarat, Surya Paloh yakin duet Anies-Cak Imin akan mulus.
Baca SelengkapnyaMenurut Noel, ketokohan Cak Imin identik dengan Jawa Timur dan Nahdatul Ulama (NU). Cak Imin juga dinilai punya latar belakang aktivis politik.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya