Reshuffle Kabinet dan Konsekuensi Antitesa Jokowi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kian sering melempar wacana perombakan atau reshuffle kabinet. Bahkan, wacana tersebut mendapat dorongan dari PDI Perjuangan dan PKB.
Pengamat Politik Ujang Komarudin menilai, wacana reshuffle saat ini sarat kepentingan politik. Terlebih, Partai NasDem telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres pada 3 Oktober 2022 lalu.
"Reshuffle itu tertuju kepada menteri-menteri dari NasDem, yang memang dari dulu diincar oleh Jokowi untuk direshuffle. Karena dianggap pencapresan Anies yang itu antitesa Jokowi yang tidak disukai oleh pihak Istana," kata Ujang, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (1/2).
-
Kenapa Jokowi reshuffle kabinetnya? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Bagaimana Jokowi melakukan reshuffle? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Apa tren terbaru di kabinet Jokowi? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri hari ini Senin (17/7).
-
Siapa yang akan memutuskan menteri di kabinet? 'Enggak. Keputusannya di Pak Prabowo,' tegas dia.
-
Siapa yang memimpin kabinet saat pemilu? Pemilu pertama di Indonesia dilaksanakan pada masa kabinet Burhanuddin Harahap.
-
Siapa anggota kabinet baru The Prediksi? Geng yang beranggotakan 13 orang, termasuk Wendy Cagur, Surya Insomnia, Tora Sudiro, Gading Marten, Ronald Surapradja, Ferry Maryadi, Omesh, Vincent Rompies, Desta, Imam Darto, Stevie Item, dan Soleh Solihun, selalu menghadirkan suasana yang seru dan lucu.
"Konsekuensi dari itu semua arah reshuffle itu mengenai menteri-menteri dari NasDem, suka tidak suka dibantah dengan besar-besaran pun bahwa reshuffle ini bersifat politis dan arahnya ke NasDem," sambungnya.
Dia menjelaskan, karena sifat reshuffle adalah hak prerogatif Jokowi, sehingga mantan Gubernur DKI Jakarta itu bisa melakukan kapan saja. Begitu juga dengan sasarannya. Termasuk menteri-menteri dari NasDem.
Diketahui, saat ini ada tiga kader Partai NasDem yang tergabung dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Menteri LHK) Siti Nurbaya Bakar, dan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Menurut Ujang, reshuffle menjelang Pemilu 2024 tak efektif bagi Kepala Negara karena akan mengganggu konstelasi politik. Namun, pilihan perombakan kabinet berada di tangan Jokowi.
"Tentu NasDem tidak bisa menolak keinginan-keinginan Jokowi. Tapi itu lah politik, kadang jadi kawan, kadang jadi lawan, kadang jadi teman, kadang jadi musuh tergantung dari kepentingan," ujarnya.
"NasDem dulu menjadi teman Jokowi, berkawan dari dekat. Tapi periode kedua ini per 3 Oktober lalu pasca pencapresan Anies, NasDem menjadi lawan politik bagi Jokowi," imbuh Ujang.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
NasDem menilai perombakan kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Baca SelengkapnyaBeredar kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaMeski tak membenarkan isu tersebut, Jokowi menyebut reshuffle bisa dilakukan apabila dibutuhkan.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata sempat mengobrol dengan Ketua Umum NasDem Surya Paloh sebelum melakukan reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaSelain empat menteri, Jokowi dikabarkan juga akan melantik dua kepala badan di Istana besok.
Baca SelengkapnyaPaloh tak masalah apabila partainya kembali kehilangan jatah menteri di kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaKabar reshuffle kabinet muncul di tengah hiruk pikuk kondisi politik menjelang Pemilihan Umum 2024.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, bila ada kebutuhan perubahan kabinet, dirinya akan melakukan reshuffle.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menanggapi soal rencana perombakan kabinet jelang purnatugas Oktober mendatang.
Baca SelengkapnyaApabila nantinya PSI akan ditawari untuk mengisi salah satu kursi menteri, Kaesang mengaku akan ikut keputusan.
Baca SelengkapnyaSaat kunjungan kerja di Jawa Timur, hari ini, Jumat (6/9), Jokowi memberi kode akan melakukan reshuffle kabinet.
Baca Selengkapnya