Respons Instruksi Jokowi, Ketum PSSI Janji Evaluasi Manajemen usai Tragedi Kanjuruhan
Merdeka.com - Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait evaluasi seputar pertandingan sepak bola pasca adanya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengatakan evaluasi dilakukan selain untuk mengungkap akar persoalan tragedi tersebut, juga untuk perbaikan manajemen PSSI, sehingga kejadian yang mengakibatkan korban jiwa tidak lagi terjadi.
"Setiap perkembangan (evaluasi) yang ada, akan saya laporkan kepada Presiden," kata Iriawan dalam keterangannya yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/10).
-
Apa yang terjadi di PSSI? PSSI telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Diketahui, jumlah karyawan yang diberhentikan mencapai 43 orang, termasuk dari divisi media.
-
Siapa pendiri PSSI? PSSI didirikan oleh seorang insinyur bernama Soeratin Sosrosegondo.
-
Apa yang ingin dilakukan PSSI? PSSI terus melanjutkan program naturalisasi mereka, dengan fokus mencari pemain-pemain keturunan Indonesia yang berpotensi membela Skuad Garuda.
-
Apa tujuan utama PSSI? Dari pra hingga pasca kemerdekaan, PSSI memang dibentuk untuk menentang penjajahan serta menanamkan benih jiwa nasionalisme kepada pemuda-pemuda Indonesia.
-
Apa yang dijaga ketat oleh PSSI? PSSI telah memperketat keamanan untuk Timnas Indonesia setelah insiden Dimas Drajad yang kehilangan ponselnya saat berlatih di Lapangan A Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, pada 31 Agustus 2024.
Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu mengatakan Presiden Jokowi memberikan arahan untuk melakukan evaluasi total meliputi manajemen pertandingan, stadion, penonton, waktu dan manajemen pengamanan.
Selain itu, menurut dia, Presiden Jokowi juga memerintahkan PSSI untuk menginvestigasi secara menyeluruh, termasuk evaluasi penyelenggaraan pertandingan di masa yang akan datang.
Dia pun menyampaikan apresiasi yang tinggi dan rasa terima kasih kepada Presiden Jokowi yang memiliki kepedulian tinggi terhadap perkembangan sepakbola di masa mendatang.
"Bahkan di tengah kesibukannya meninjau langsung Stadion Kanjuruhan Malang," kata Iwan Bule.
Jokowi Soroti Dua Hal usai Tragedi Kanjuruhan
Presiden Joko Widodo datang ke Malang setelah terjadinya Tragedi Kanjuruhan, Rabu (5/10/2022). Sebelumnya terjadi Insiden kerusuhan setelah laga Arema kontra Persebaya Surabaya yang menewaskan 125 orang, Sabtu (1/10/2022) malam lalu.
Dalam konferensi pers di Malang, Presiden RI Joko Widodo meminta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk mengaudit total seluruh stadion di Indonesia pascaTragedi Kanjuruhan.
"Saya akan memerintahkan Menteri PU untuk mengaudit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, 2, maupun 3 semuanya. Apakah gerbangnya sesuai standar, cukup lebar. Apakah gerbangnya ukuran sesuai standar manajemen lapangan yang memegang kendali siapa, semuanya," terang Jokowi.
"Dari peristiwa ini kita harus perbaiki semuanya, manajemen pertandingan, manajemen lapangan, manajemen pengelolaan stadion, semua harus kita audit total. Saya tidak ingin peristiwa ini terjadi lagi di negara kita," kata Jokowi menambahkan.
Jokowi Minta Tragedi Kanjuruhan Diusut Tuntas
Jokowi juga meminta Menko Polhukam Mahfud MD beserta jajarannya untuk mengungkap Tragedi Kanjuruhan lebih cepat.
Menurut Jokowi, pengungkapan Tragedi Kanjuruhan bisa lebih cepat dilakukan Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) karena sudah banyak titik terang.
"Kan sudah disampaikan Menko Polhukam beliau minta satu bulan tapi saya minta secepat-cepatnya karena ini barangnya kelihatan semua," tegas Jokowi.
Di sisi lain, seluruh kompetisi untuk sementara ditunda akibat Tragedi Kanjuruhan. Sekjen PSSI Yunus Nusi menyebut semua klub Liga 1 2022/2023 dan Liga 2 2022/2023 sepakat untuk menunda kompetisi imbas Tragedi Kanjuruhan.
Liga 1 tengah menggelar pekan ke-11 Liga 1 dan pekan ketujuh Liga 2 ketika PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengambil keputusan untuk menghentikan kompetisi.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gelar Piala Presiden 2024, Erick Thohir Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang
Baca SelengkapnyaErick menegaskan, bahwa PSSI berkomitmen untuk mendorong pemberian hukuman maksimal.
Baca SelengkapnyaKetum PSSI Erick Thohir menanggapi aspirasi keluarga korban tragedi Kanjuruhan yang menuntut keadilan.
Baca SelengkapnyaPutu Kholis menegaskan keberpihakannya kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaKeputusan itu diambil sebagai bentuk tanggung jawab moral atas insiden penyanderaan data di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya.
Baca SelengkapnyaAgenda 'bersih-bersih' ini dilakukan setelah Erick melakukan pembenahan sepak bola Indonesia secara bertahap. Mulai dari timnas Indonesia, liga, dan kini PSSI.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi merespons gegernya kasus peretasan Pusat Data Nasional (PDN).
Baca Selengkapnyapenyelesaian Tragedi Kanjuruhan dan Tragedi Unlawful Killing KM 50 penting dilakukan
Baca SelengkapnyaErick Thohir berjanji bakal menindak tegas pelaku sepak bola, wasit dan pengurus PSSI melanggar aturan.
Baca SelengkapnyaErick Thohir meminta PT Liga Indonesia Bersatu (LIB) bertanggung jawab dan melakukan evaluasi total.Dia juga meminta PT LIB untuk segera mengusut.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung diingatkan agar tidak hanya mengedepankan penindakan, tapi perbaikan sistem internal.
Baca SelengkapnyaErick Thohir mengajak semua pihak tidak terjebak dengan informasi menjurus hoaks terkait rencana pemerintah memperbaiki JIS.
Baca Selengkapnya