Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Respons Mabes Polri Soal Keraguan Novel Baswedan ke Tim Gabungan Penyidik

Respons Mabes Polri Soal Keraguan Novel Baswedan ke Tim Gabungan Penyidik Kadiv Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal. ©Liputan6.com/nafiez rambu rabbani

Merdeka.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal menanggapi pernyataan penyidik KPK Novel Baswedan yang meragukan kinerja tim gabungan yang baru dibentuk untuk mengusut kasus penyerangan dirinya. Dia meminta Novel menghormati lembaga resmi, termasuk Komnas HAM yang merekomendasikan pembentukan tim gabungan

"Saudara NB juga saya baca di media-media menolak tim gabungan ini, silakan. Kita harus menghargai lembaga resmi. Kami hargai koalisi masyarakat sipil. Terimakasih. Tapi tolong hargai dong lembaga independen seperti Komnas HAM," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (16/1).

Iqbal juga merespons siaran pers dan rekomendasi yang dikeluarkan Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi. Polri menghargai rekomendasi yang disampaikan kelompok yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat itu dan akan menjadikannya sebagai masukan dan petunjuk bagi penyidik.

Orang lain juga bertanya?

"Supaya lebih maksimal melakukan upaya-upaya kepolisian dalam menuntaskan kasus yang menimpa saudara NB," tuturnya.

Namun Iqbal mengingatkan bahwa kasus yang ditangani kepolisian tidak bisa digeneralisasi sebagai hal yang mudah diungkap. Setiap kasus memiliki karakteristik yang berbeda, tergantung bukti dan petunjuk yang dimiliki.

Dia memastikan, penyidik Polda Metro Jaya serius mengungkap kasus tersebut. Dia juga menegaskan bahwa Polri terbuka terhadap segala informasi yang masuk dan siap diawasi kinerjanya.

Sebagai wujud keseriusan itu, Iqbal menuturkan, Polri menerjemahkan rekomendasi Komnas HAM dengan membentuk tim gabungan dalam mengusut kasus penyerangan terhadap Novel. Karena itu, dia meminta semua pihak menghormati kinerja tim gabungan yang telah dibentuk.

"Surat perintah Kapolri untuk tindaklanjuti Komnas HAM (masa tim gabungan) berlaku enam bulan. Target (pengungkapan) secepatnya, lebih cepat lebih baik. Prinsip kami adalah mengungkap kasus itu, membuat terang benderang. Sama ketika kami ungkap kasus yang melanda masyarakat lainnya dengan strategi yang kami miliki," ucap Iqbal.

Sebelumnya, nada kekecewaan diungkap Novel Baswedan terkait tim gabungan penyidik bentukan Polri. Ia mempertanyakan fungsi tim tersebut dalam kasus penyiraman air keras yang menimpanya.

"Kami meminta untuk dibentuk Tim Gabungan Pencari Fakta, bukan Tim Penyelidik dan Penyidik. Bedanya apa dengan tim sebelumnya. Ini yang saya pertanyakan sebetulnya," tutur Novel di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (15/1).

Menurut Novel, alasan bersikukuh dengan pembentukan TGPF lantaran ditemukannya sejumlah bukti dan fakta bahwa kepolisian tidak sungguh-sungguh mengungkap siapa pelaku teror tersebut. Malah belakangan, beban pembuktian pelaku seakan diberikan kepada korban.

"Saya khawatir kemudian karena sengaja tidak diungkap, maka seolah-olah beban pembuktian ditempatkan kepada saya sebagai korban. Saya khawatir itu terjadi. Janganlah beretorika," jelas dia.

Reporter: Nafiysul QodarSumber : Liputan6.com

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Optimisme Pegiat Korupsi Tunggu Langkah Konkret Presiden Prabowo Berantas Koruptor
Optimisme Pegiat Korupsi Tunggu Langkah Konkret Presiden Prabowo Berantas Koruptor

Pidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya
VIDEO: Novel Sindir Ketua KPK Punya "Ilmu Ninja", Main Badminton Saat Panas Kasus Basarnas

Novel lantas menyindir Ketua KPK Firli Bahuri yang meresmikan sekaligus main badminton di Manado.

Baca Selengkapnya
Polemik OTT Basarnas, Alexander Marwata: Itu Kekhilafan Pimpinan, Saya Tak Salahkan Penyidik
Polemik OTT Basarnas, Alexander Marwata: Itu Kekhilafan Pimpinan, Saya Tak Salahkan Penyidik

Alexander mengatakan, saat melakukan tangkap tangan, tim dari KPK sudah mendapatkan setidaknya dua alat bukti.

Baca Selengkapnya
Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen
Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen

Laporkan ‘Tragedi Boyolali’ ke Komnas HAM, TPN Ganjar Mahfud Tuntut Bentuk Tim Independen

Baca Selengkapnya
Sikat KKB Papua & Teroris, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Keluarkan Perintah Tegas ke Brimob & Densus 88
Sikat KKB Papua & Teroris, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Keluarkan Perintah Tegas ke Brimob & Densus 88

Kapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.

Baca Selengkapnya
Vadel Badjideh Laporkan 3 Penyidik Polres Jaksel ke Polda Metro Jaya
Vadel Badjideh Laporkan 3 Penyidik Polres Jaksel ke Polda Metro Jaya

Razman menilai ada ketidakprofesionalan terhadap tiga penyidik itu setelah kasus yang dilaporkan oleh artis Nikita Mirzani naik ke tahap penyidikan.

Baca Selengkapnya
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK

Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ini Respons KPK

Baca Selengkapnya
VIDEO: Puluhan Brimob Keroyok Seorang TNI, Mabes Polri Perintahkan ini Ke Jenderal Polisi
VIDEO: Puluhan Brimob Keroyok Seorang TNI, Mabes Polri Perintahkan ini Ke Jenderal Polisi

Mabes Polri buka suara atas kasus pengeroyokan dilakukan puluhan Brimob kepada seorang anggota TNI.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Dirpolairud Polda Sultra Atas Kasus Penembakan 4 Terduga Pelaku Bom Ikan di Konawe Selatan
Penjelasan Dirpolairud Polda Sultra Atas Kasus Penembakan 4 Terduga Pelaku Bom Ikan di Konawe Selatan

"Kami sudah mengambil keterangan dari 9 orang, 4 dari anggota Dit Polairud, 3 Masyarakat dan 2 dari pelaku," kata Kabid Propam Polda Sultra, Mochammad Sholeh.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Desak Polda Sumbar Bongkar Latar Belakang AKP Dadang Iskandar
Kompolnas Desak Polda Sumbar Bongkar Latar Belakang AKP Dadang Iskandar

Apabila benar korban ditembak ketika sedang menjalankan tugasnya sebagai aparat penegak hukum, kasus ini juga bisa dilihat sebagai obstruction of justice.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Kapolri Pelototi Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Bongkar Motif & Usut Tuntas!
VIDEO: Tegas Kapolri Pelototi Kasus Polisi Tembak Polisi di Solok, Bongkar Motif & Usut Tuntas!

Kapolri Listyo meminta jajarannya jangan ragu menindak pelaku yang merupakan perwira polisi.

Baca Selengkapnya
Bertemu Keluarga Ryanto Ulil, Kompolnas Pastikan AKP Dadang Iskandar Dipecat
Bertemu Keluarga Ryanto Ulil, Kompolnas Pastikan AKP Dadang Iskandar Dipecat

Kompolnas sudah membentuk dua tim untuk mengungkap kasus penembakan dilakukan AKP Dadang Iskandar.

Baca Selengkapnya