Respons Mendikbud Soal Murid di Gresik Tantang Guru Honorer
Merdeka.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy angkat bicara mengenai kejadian persekusi guru oleh murid di Gresik, Jawa Timur yang viral belakangan.
Ia menilai kejadian itu sebagai bentuk kenakalan yang lumrah terjadi pada remaja. "Kejadian itu biasa, bukan saya bilang itu dibolehkan bahwa itu suatu pelanggaran berat iya," kata Muhadjir di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (11/2).
Meski masuk dalam kenakalan biasa, ia mengatakan seorang murid tidak sepantasnya berlaku tidak sopan pada guru.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
"Dari satu juta jiwa anak siswa kita, kemudian ada 100 saja yang berperilaku nakal seperti itu itu masih dalam hal yang bisa ditoleransi di dalam teori pendidikan, tapi itu suatu pelanggaran berat ya pasti, tidak boleh anak melakukan seperti itu," ujarnya
Menurutnya, Dunia pendidikan justru harus berbenah akan perbaikan mental anak didik.
"Justru pendidikan harus segera melakukan proses pemulihan atau perbaikan mental anak seperti, itu justru tugas kita di sekolah bagaimana terjamin bahwa anak-anak yang memiliki perilaku khusus seperti itu harus ditangani dengan baik," ucapnya
Ia juga berharap tidak hanya murid melainkan guru juga harus berbenah dan menjadi teladan.
"Guru juga harus introspeksi supaya bisa tampil berwibawa, tegas, disegani oleh siswa itu juga mutlak, guru itu harus jadi teladan, harus jadi contoh. Kalau guru sudah diinjak anak seperti itu bagaimana dia bisa menjadi contoh untuk siswa-siswanya," katanya
Muhajir juga mengimbau agar murid pelaku persekusi tidak diberi hukuman berat. "Sanksinya tidak boleh menghancurkan atau merampas masa depan anak-anak kita," ujar Muhadjir.
Peristiwa ini sendiri terungkap, saat video seorang siswa mencengkram leher gurunya karena tak terima ditegur merokok di dalam kelas, beredar di media sosial, salah satunya di akun Facebook (FB) Wringinanom pada Sabtu (9/2).
Menyikapi kejadian ini, polisi turun tangan untuk melakukan penyelidikan. Hasilnya, Minggu (10/2) pagi, Kapolres Gresik melakukan mediasi di Aula Polsek Wringinanom, sebagai bentuk upaya diversi sesuai Pasal 6 Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Dikatakan Wahyu, proses mediasi yang dilakukan pihaknya kemarin, dihadiri Kepala Dinsa Pendidikan Kabupaten Gresik, Mahin, bersama Kepala Cabang Dinas PGRI Kecamatan Wringinanom, Soeroso, dan Kapolsek Wringinanom AKP Supiyan serta Babinsa.
Beberapa pejabat, seperti Dadang Setiawan dari Kementerian Sosial, Reza Wahyuni (Satgas PPA Jatim), Rusdi (Kepala SMP PGRI Wringinanom), Nurul (wali kelas), Sugiyo (anggota DPRD Gresik), Rahayu (Kemendikbud perwakilan Jatim) dan Nur Khalim sendiri selaku guru yang menjadi korban persekusi sang mudrid.
Wahyu menceritakan, awalnya kejadian, Sabtu (2/2) pekan lalu, AA dan rekan-rekannya diketahui masih nongkrong di warung kopi di sekitar sekolah. Padahal sudah sudah waktunya jam masuk kelas.
Sementara Nur Khalim yang kebetulan mengisi pelajaran IPS waktu itu, atas seizin kepala sekolah meminta AA dan rekan-rekannya masuk.
Namun, setelah AA dan rekan-rekannya masuk kelas, langsung melakukan perbuatan tak menyenangkan kepada gurunya dengan mencengkram leher sang guru. Bahkan merokok di dalam kelas. "Pak Khalim sudah memberikan teguran, tapi malah diperlakukan tidak baik," ungkap Wahyu.
Selanjutnya, Kamis, tanggal 7 Febuari, pihak sekolah memanggil wali murid karena adanya laporan kejadian tersebut, dan hari Jumat (8/2) keesokan harinya, wali murid datang ke sekolah. "Tapi belum ada perjanjian, guru yang bersangkutan juga tidak ingin memperkarakannya karena pada hari Senin, tanggal 4 Februari, AA sudah menghadap dan meminta maaf. Selain itu, juga karena AA akan menghadapi ujian nasional," terang Wahyu lagi.
Tak hanya itu, masih kata Wahyu, "Pak guru selaku korban dan AA sepakat untuk melakukan perdamaian. AA sendiri juga sudah membuat surat pernyataan menyesal, meminta maaf dan tidak akan mengulangi perbuatannya," tandas alumnus Akpol 1998 tersebut.
Reporter: Delvira Hutabarat
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertikaian antara murid dan guru ini ujungnya berakhir damai, padahal sang guru mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 52 detik itu menampilkan guru dan sejumlah siswa baik perempuan hingga laki-laki duduk di lantai bersama beberapa botol miras.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaKepsek menyampaikan permohonan maaf kepada warga dan Pemerintah Kota Prabumulih atas video yang membuat gaduh tersebut.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid yang melukai mata guru dengan ketapel masih dikejar. Keberadaan sudah terendus.
Baca SelengkapnyaKini, guru dalam video tersebut sudah dinonaktifkan sebagai pengajar dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaLantaran melakukan aksi tak mulia, para siswa tersebut menuai rasa miris publik.
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca Selengkapnya