Restoran Amigos Tutup Operasi 2 Pekan Usai Pengunjung Tertular Virus Corona
Merdeka.com - Restoran Amigos yang terletak di Kemang, Jakarta Selatan sementara akan tutup beroperasi selama dua pekan. Menyusul adanya pengunjung yang terjangkit virus corona atau Covid-19 usai menghadiri acara yang digelar di restoran tersebut.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengungkap dua pasien positif virus corona, ibu usia 64 tahun dan anaknya perempuan berumur 31 tahun. Dimana anak perempuan yang merupakan guru dansa tersebut tertular virus corona ketika menghadiri acara di Amigos, Jumat (14/2/2020) lalu.
Pemilik restoran, Mulles Ron langsung melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap seluruh karyawannya.
-
Bagaimana cara menghindari penularan penyakit saat kembali bekerja? 'Pastikan segera berobat ke dokter atau puskesmas terdekat untuk diobati segera. Kalaupun masuk kerja dalam keadaan sakit, mohon terapkan pola hidup bersih 3M ya. Memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak agar tidak terjadi penularan,' kata Ngabila.
-
Siapa yang perlu menjaga kesehatan? Penting disadari bahwa seseorang yang menjaga kesehatannya akan tampak cantik dan menarik di mata orang lain.
-
Siapa yang bertanggung jawab menjaga kesehatan? Dalam era modern ini, menjaga kesehatan masyarakat bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga memerlukan kerjasama semua pihak, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat itu sendiri.
-
Siapa yang melakukan tes kesehatan di RSUD Tarakan? Seperti halnya Jakarta yang tengah sibuk melakukan tes kesehatan kepada bakal pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.Di mana ada tiga pasangan, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil - Suswono, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana yang akan secara bergantian mulai dari Jumat (30/8) sampai Minggu (1/9) menjalani tes kesehatan.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
"Kita ngecek karyawan kita semua di Amigos dan kita panggil perusahaan dari luar untuk membersihkan sanitasi semua, AC. Semua lokasinya melalui fogging," kata Ron di Amigos, Jakarta Selatan, Selasa (3/3).
"Terus walaupun kita belum dapat info dari pemerintah, kita akan tutup Amigos selama 2 minggu. Supaya betul-betul itu virus enggak ada kes off the virus, kita ambil tindakan itu sendiri," tegasnya.
Banyak Tamu Yang Telpon dan Panik
Dengan adanya informasi yang beredar di media sosial terkait warga Depok tersebut berdansa di Amigos dengan WN Jepang. Ia pun langsung dibanjiri pertanyaan dari para pengunjung atau tamu Amigos.
"(Dampak ke perusahaan) Ya tentu waktu info keluar kemarin langsung banyak orang kemana-mana lewat sosmed, kan sosmed bisa bagus bisa jahat. Kita turun langsung, tamu banyak yang telpon banyak yang nanya banyak yang panik sebetulnya dengan situasi ini," jelasnya.
Ron Minta Karyawan Tidak Panik
"Saya sudah mendengar omongan dari Menteri Dokter Terawan, yang penting jangan panik. Ini bukan waktu panik, ini sebetulnya penyakit ini kita jadi victim. Kita anggap Amigos sama dengan orang yang kena virus, kita anggap aja udah kena virus. Untuk itu ya harus kita menutup supaya kayak di karantina, jangan ada tamu disini dan karyawan kita diperiksa semua," ungkapnya.
"Kita udah bikin 1 statemen melalui sosmed yang kita akan kirim ke semua sosial media untuk di mohon diteruskan ke temen-temen kesemua grup supaya orang tahu apa yang terjadi," sambungnya.
Penutupan sementara Amigos tersebut sudah mulai dilakukan hari ini Senin (3/3), meskipun Menkes sudah menyatakan jika karyawan Amigos dalam kondisi sehat. Penutupan itu juga karena pihaknya tak mau ambil resiko, oleh karena itu dilakukannya pemeriksaan kesehatan selama penutupan restoran.
"Kita langsung akan panggil perusahaan untuk berisihin AC, disinfekten, kita take prefentif yang sangat keras buat kita sendiri. Mudah-mudahan orang lain, perusahaan lain yang merasa disentuh atau didatangi orang Jepang itu mudah-mudahan ambil tindakan yang juga cukup kencang supaya virus ini engak nular ke orang lagi," ucapnya.
"Ya tentu kita harus jaga dari dulu, 40 tahun kita jalan Amigos kita selalu jaga keselamatan karyawan sama tamunya. Itu yang kita ambil tindakan itu," tambahnya.
Karyawan Tak Ada yang Sakit
Sampai saat ini, tak ada satu orang pun karyawannya yang mengeluh sakit. Terlebih, setelah adanya Standard Operasional Prosedur (SOP) yang telah diperbarui sejak 1 Januari 2020.
"Enggak ada satupun (karyawan sakit) tamu yang datang kesini seperti menteri bilang ini kan virus, kalau orang imun sistemnya kuat ya engak dapat. Karyawan kita dari 1 Januari ada peraturan enggak boleh kasih tangan ke orang hanya tos, jadi kita sangat hati-hati," tuturnya.
Kemana Saja WN Jepang Pergi
Selain itu, Ron pertanyakan terkait kunjungan WN Jepang tersebut selain ke tempat usahanya. Karena tak hanya ke Amigos saja, ia menduga WN Jepang tersebut pergi ke tempat lain juga.
"Tentu kita juga banyak pertanyaan bukan Amigos saja yang di datangi tamu Jepang tapi tamu Jepang datang pakai pesawat apa, duduk dimana, naik taksi atau mobil pribadi, ketemu siapa, temennya? Terus selain Amigos pergi kemana, shopping, pergi ketemu temennya, ke kantor. Jadi sebetulnya hal-hal itu kita menangkap bahwa ini sangat serius jadi enggak main-main," terangnya.
Bantah Soal Menejer Amigos Meninggal Karena Corona
Ron membantah terkait adanya informasi yang beredar terkait salah satu manejernya itu meninggal diduga terinfeksi virus corona. Manajer Amigos tersebut meninggal di Brazil bukan karena virus corona.
"Ada juga informasi yang keluar yang tidak benar, 1 manager meninggal kena korona virus itu tidak betul, itu manager kita yang di Brazil bukan Amigos Kemang yang kena demam ya dia meninggal seminggu lalu. Dia meninggal, tapi dia enggak pernah ke Amigos Kemang dan pada 14 Februari tidak pernah ketemu dengan orang Jepang," kata Ron.
"Jadi jangan khawatir dia meninggal bukan karena corona virus," tutupnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaKantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSebelum berkumpul dengan rekan kerja di kantor, pastikan dalam kondisi prima.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaWarga terjangkit monkeypox tersebut telah ditangani dan menjalani perawatan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jovi Adhiguna juga memberikan klarifikasi dan mengaku aksinya tersebut sudah merugikan banyak pihak.
Baca SelengkapnyaHarganya yang mencapai ratusan ribu rupiah pun turut diungkap sang pemilik restoran. Buntutnya, rombongan tersebut menuai banyak kecaman dari publik.
Baca SelengkapnyaGejala cacar monyet yang dialami pasien J bisa dilihat dari bentuk luka berwarna hitam yang muncul di tubuh lalu menyebar ke bagian lainnya.
Baca SelengkapnyaSMPN 8 Tangerang Selatan memberlakukan lockdown selama 14 hari karena adanya kasus cacar air dan gondongan di sekolah.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Tangerang Selatan mengimbau masyarakat agar tidak panik dan tetap waspada.
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus tersebut tercatat pada 23 Agustus 2024 dengan dua orang diantaranya terkonfirmasi positif.
Baca SelengkapnyaMeningkatnya kasus cacar monyet atau MPOX di sejumlah negara, BBKK Soekarno-Hatta bersama Angkasa Pura meningkatkan pengawasan penumpang dari luar negeri.
Baca Selengkapnya