Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Revisi UU terorisme, Komjen Tito minta keamanan nasional diutamakan

Revisi UU terorisme, Komjen Tito minta keamanan nasional diutamakan Kapolda Metro Jaya Tito Karnavian. ©2015 merdeka.com/desi

Merdeka.com - DPR akan merevisi Undang-Undang Terorisme yang berlangsung sejhak beberapa waktu lalu, yang salah satu isinya memperpanjang penangkapan penahanan dari empat bulan menjadi enam bulan. Dalam masa penahanan enam bulan, diisukan titik kritis di mana jika seorang yang ditangkap belum memiliki status tersangka.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian mengungkapkan, harus disesuaikan dengan apa yang ada di lapangan yakni antara civil liberty atau national security.

"Dalam hal ini, kita harus melihat pendapat masyarakat dahulu, kemudian dari pansus menilai. itu kemudian menjadi fenomenal antara civil liberty dengan national security yaitu kebebasan individu, kebebasan masyarakat dengan national sekurity. Itu merupakan bukan yang dikompensasi, harus ada yang dikorbankan," kata Tito saat ditemui, Selasa (19/4).

Tito mengungkapkan, kalau nasional sekuriti ternyata dianggap lebih penting karena ancaman yang tinggi, maka mau tak mau akan mengorbankan civil liberty meskipun sedikit. Namun ketika civil liberty aman dan damai, tidak ada serangan maupun dari analisa intelijen tidak akan terjadi gerakan-gerakan apapun yang berujung pada serangan teror.

"Nah sekarang kita lihat nilai, ini ada kasus Thamrin, ada serangan di Lahore, Istanbul, kemudian ada orang Uighur di Poso. Di Poso ada dinamika seperti itu, kemudian ada jaringan kemarin yang akan menyerang macam-macam ada di Bali segala macam, yang ratusan orang yang diancam, mereka kembali melakukan ancaman, silakan dinilai," ungkapnya.

"Masyarakat silakan menilai, DPR silakan menilai, apakah pendulumnya sudah harus masuk kepada lebih perlindungan keamanan nasional atau tidak. Kalau dianggap itu, berarti civil liberty harus dikorbankan sedikit di antaranya dengan menambah masa penangkapan penahanan, why not? Tapi kalau dianggap aman, sudah enggak perlu revisi dan lainnya enggak apa-apa juga, tapi kalau ada apa-apa ya tanggung jawab. Intinya kita kan kepentingannya untuk masyarakat bersama," tutupnya.

(mdk/tyo)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Moeldoko Minta Masyarakat Tak Khawatir soal Revisi UU TNI
Moeldoko Minta Masyarakat Tak Khawatir soal Revisi UU TNI

TNI sudah melakukan reformasi internal, baik dari segi struktur, doktrin hingga kultur atau budaya.

Baca Selengkapnya
Romo Magnis di Sidang Sengketa Pilpres: Presiden Seperti Bos Mafia Jika Pakai Kekuasaan untuk Untungkan Pihak Tertentu
Romo Magnis di Sidang Sengketa Pilpres: Presiden Seperti Bos Mafia Jika Pakai Kekuasaan untuk Untungkan Pihak Tertentu

Romo Magnis mengingatkan, bahwa Presiden adalah penguasa atas seluruh masyarakat. Karena itu, hal yang harus dituntut kepadanya adalah etika.

Baca Selengkapnya
Mabes TNI Buka Suara soal Usulan Prajurit Boleh Berbisnis
Mabes TNI Buka Suara soal Usulan Prajurit Boleh Berbisnis

Penghapusan aturan larangan bisnis, tidak akan mengganggu tugas pokok dari fungsi TNI.

Baca Selengkapnya
Saat Dua Jenderal TNI Tegas Tepis Isu Revisi UU TNI Hidupkan Kembali Dwifungsi ABRI
Saat Dua Jenderal TNI Tegas Tepis Isu Revisi UU TNI Hidupkan Kembali Dwifungsi ABRI

Panglima TNI Jenderal Agus Subianto menegaskan Revisi (UU) Undang-undang TNI tidak akan menimbulkan dwifungsi.

Baca Selengkapnya
Mendagri Tito: Satpol PP dan Satlinmas Tolong Jaga Integritas dan Disiplin
Mendagri Tito: Satpol PP dan Satlinmas Tolong Jaga Integritas dan Disiplin

"Satpol PP dan Satlinmas jumlahnya sangat banyak, tolong rekan-rekan menjaga integritas," kata Mendagri Tito

Baca Selengkapnya
Moeldoko Tak Setuju TNI Boleh Berbisnis: Lah Nanti Gimana Urusan Kerjaannya?
Moeldoko Tak Setuju TNI Boleh Berbisnis: Lah Nanti Gimana Urusan Kerjaannya?

Moeldoko menyebut, pada zaman dulu TNI memiliki yayasan yang cenderung digunakan untuk alat bisnis. Saat ini hal tersebut sudah tidak ada lagi di TNI.

Baca Selengkapnya
Muncul Kekhawatiran Soal Revisi UU TNI, Panglima: Berpikiran Positif, Saya Rasa Masyarakat Mengerti
Muncul Kekhawatiran Soal Revisi UU TNI, Panglima: Berpikiran Positif, Saya Rasa Masyarakat Mengerti

Agus mengungkapkan, saat ini prajurit TNI dibutuhkan di berbagai aspek

Baca Selengkapnya
Kasau Baru Ungkap Pesan Jokowi: TNI AU Harus Kuat, Bukan Berarti Perang dengan Negara Tetangga
Kasau Baru Ungkap Pesan Jokowi: TNI AU Harus Kuat, Bukan Berarti Perang dengan Negara Tetangga

Jokowi meminta TNI AU kuat, namun bukan berarti manakut-nakuti musuh dan perang dengan negara lain.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Beli Alutsista Bukan Untuk Gagah-gagahan dan Ancam Siapa pun
Prabowo: Beli Alutsista Bukan Untuk Gagah-gagahan dan Ancam Siapa pun

Prabowo menegaskan, beli alutsista hanya untuk memperkokoh pertahanan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ada Usulan Ubah Aturan TNI Boleh Berbisnis, Ekonom: Potensi Korupsi Meningkat
Ada Usulan Ubah Aturan TNI Boleh Berbisnis, Ekonom: Potensi Korupsi Meningkat

TNI meyakinkan bahwa penghapusan aturan larangan bisnis ini tidak akan mengganggu tugas pokok TNI.

Baca Selengkapnya
TNI Tegaskan Pengerahan Personel untuk Amankan KPK bukan Firli
TNI Tegaskan Pengerahan Personel untuk Amankan KPK bukan Firli

Mabes TNI memastikan tetap mengirim personel pengamanan dari Puspom TNI kepada KPK

Baca Selengkapnya
Pesan Jokowi ke TNI: Kita Sudah Masuk Tahun Politik, Padamkan Percikan Sekecil Apa pun
Pesan Jokowi ke TNI: Kita Sudah Masuk Tahun Politik, Padamkan Percikan Sekecil Apa pun

Jokowi meminta TNI memberikan pemahamam ke masyarakat bahwa beda pilihan politik dan menang kalah dalam Pemilu adalah hal yang wajar.

Baca Selengkapnya