Revolusi mental di balik tanaman sorgum
Merdeka.com - Kita tidak bisa menunggu orang lain mengubah diri kita tetapi perubahan harus kita mulai dari diri sendiri sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang terdepan. Begitulah semangat revolusi mental yang muncul dari Maria Loretha, seorang penggagas, pembenih dan juga pendamping petani penanam sorgum asal Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tidak semua orang mengenal sorgum. Komoditas ini nyaris terlupakan, namun dengan tangan dingin Mama Loretha – sapaan akrabnya, sorgum berkembang dari komoditas yang tidak dipandang menjadi komoditas terpandang, setidaknya di provinsinya, NTT.
Sebagai seorang perempuan yang berkutat dengan pemberdayaan sorgum, revolusi mental dapat terjadi ketika orang mau beralih dari nasi menjadi sorgum dan kemudian sorgum berkembang menjadi makanan pokok.
-
Siapa yang mendukung produksi jagung di Gorontalo? Muljady menyampaikan terimakasih atas perhatian Presiden Joko Widodo dan jajaran Kementerian Pertanian yang terus mendukung jalanya produksi jagung. Salah satunya dukungan pemerintah terhadap pupuk yang saat ini mampu dipenuhi secara baik.
-
Di mana Lemang banyak ditemukan? Tidak hanya di Indonesia, lemang juga ditemukan di beberapa negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura.
-
Di mana Lompong Sagu populer? Lompong sagu menjadi kudapan favorit masyarakat Minangkabau dan selalu hadir sebagai camilan untuk menemani minum kopi saat sore hari. Setiap daerah di Indonesia memiliki ragam kuliner yang lezat dan patut untuk dicoba. Di Sumatra Barat, terdapat salah satu kuliner tradisional yang begitu populer yakni lompong sagu.
-
Kenapa Lontong Kari Kebon Karet terkenal? Tak heran banyak masyarakat hingga kalangan pejabat yang rela antre untuk mencicipi kelezatannya.
-
Produk lokal apa yang terkenal di dunia? Tak banyak yang tahu banyak produk-produk yang terkenal di dunia ternyata berasal dari Indonesia. Wajar saja, sebab produk tersebut umumnya menggunakan merek dengan bahasa asing.
-
Di mana Lempok Durian populer? Lempok Durian atau dikenal dengan dodol durian menjadi salah satu makanan populer di Palembang. Bahkan, kudapan ini juga terkenal hingga ke beberapa kota lain seperti Bengkulu, Jambi, Bengkalis, Pekanbaru, Lampung, hingga Kalimantan.
"Saya sering mendengar dari teman-teman yang berasal dari Eropa. Mereka bahkan telah menjadikan sorgum sebagai makanan pokok dan dengan beralih ke sorgum maka menurut saya inilah revolusi mental," jelasnya ketika di wawancara dalam acara Curah Pendapat Implementasi Revolusi Mental yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) di Grand Mercure Hotel Jakarta.
Lahan sorgum saat ini berkembang menjadi sumber pangan dan sekaligus sebagai sumber pendapatan ekonomi bagi masyarakat.
"Lahan-lahan tidur yang selama ini tidak diberdayakan, sekarang berkembang menjadi lahan produktif dan menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat," ungkap Mama Loretha antusias.
Jatuh-bangun mengembangkan sorgum sudah dirasakan oleh Mama Loretha. Bahkan saking kuatnya komitmennya dalam mengembangkan sorgum, mata dan telinganya sudah kebal akan komentar negatif.
"Saya tidak peduli dengan berbagai pendapat orang dan mata, telinga, bahkan mental saya sudah sekeras tembok" tegasnya.
Mama Loretha tidak ambil pusing atas minimnya biaya bahkan dirinya menegaskan ada maupun tidak ada uang, pengembangan sorgum yang dilakukannya harus tetap berjalan.
Nilai gotong royong yang selalu menjadi pegangan Mama Loretha dalam aktivitasnya mengembangkan tanaman sorgum. "Tanpa adanya gotong royong, sulit untuk dapat mengembangkan sorgum hingga dapat berkontribusi positif pada masyarakat," jelasnya.
Nilai gotong royong ini tidak lepas dari sebuah kearifan lokal yang ada di Flores Timur yaitu 'gemohin'. "Gemohin menggambarkan kerja gotong royong yang dilakukan oleh masyarakat seperti membersihkan kebun, memilih hasil komoditi, atau memperbaiki rumah bersama-sama, nah ini kita tumbuhkan dalam bentuk kelompok-kelompok untuk memudahkan pekerjaan mereka di ladang maupun kebun. Nilai-nilai itulah yang kita tumbuhkan," jelasnya dengan antusias.
Mama Loretha kemudian memaparkan bahwa revolusi mental memiliki sebuah kata kunci yang penting: perubahan. Ketika seseorang memiliki komitmen untuk berubah menjadi lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungannya, maka revolusi mental sesungguhnya telah terjadi.
"Sebagai contoh ketika seorang birokrat mau berubah dan memberikan layanan yang cepat dan mudah, maka inilah sesungguhnya perubahan yang diharapkan, tidak saja berdampak di internal tempat kerja birokrat tersebut, tetapi juga dapat dirasakan oleh masyarakat," papar Mama Loretha.
Mengakhiri wawancara, Mama Loretha ingin agar revolusi mental dapat mengakar pada diri seluruh masyarakat Indonesia sehingga nantinya Indonesia dapat menjadi negara maju dan terpandang di dunia.
"Mari mulai dari diri sendiri. Karena revolusi mental tidak bisa menunggu lama. Mulai dari sekarang, dari hal yang paling kecil, dan sekarang juga," pungkasnya bersemangat.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggrek ini hanya hidup dan tumbuh di daerah tertentu dan kini sudah menjadi flora endemik Sumatra Utara.
Baca SelengkapnyaKoromong tak bisa sembarangan dimainkan, karena dipercaya memiliki petuah dan sampai sekarang dipatuhi oleh warga.
Baca SelengkapnyaKarena di Sumedang tidak ada tofu, lantas Ong Ki No berusaha membuat tahu semirip mungkin dengan yang diinginkan istrinya tersebut.
Baca SelengkapnyaHasil olahan bunga rosela bisa beraneka ragam dan punya banyak khasiat
Baca SelengkapnyaPertanian di Pulau Rote sebagian besar mengandalkan teknik sawah tadah hujan, di mana para petani berhasil panen dengan baik meskipun tanpa irigasi.
Baca SelengkapnyaKeberadaan para pengrajin bawang di Kampung Jaha tak lepas dari peran Soeparno yang dianggap sebagai 'guru'.
Baca SelengkapnyaPohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan seorang warga.
Baca SelengkapnyaPilihannya jatuh ke usaha budi daya jamur. Wanita ini tercetus ide untuk memopulerkan jamur di Makassar.
Baca Selengkapnya