Rezeki berkurban, Mak Yati naik haji gratis tahun depan
Merdeka.com - Yati, pemulung yang berkurban dua kambing saat Idul Adha akan naik haji tahun depan. Naik haji pun merupakan berkah tersendiri, sebab dibiayai ribuan orang dermawan.
Kabar tersebut bermula saat kedatangan Rainer Husein Daulay seorang pengusaha perhotelan. Rainer tidak hanya sendiri, namun ditemanin oleh istrinya pada Kamis (15/11) lalu. Menurut Yati, pasangan tersebut ingin menaikan haji dirinya beserta suami karena sempat melihat berita tentang dirinya di media online.
"Mak Yati hebat, tersohor di dunia. Saya sama ibu datang ke sini enggak bawa apa-apa, tujuan bapak ke sini mau angkat Mak Yati dan Pak Maman langsung naik haji," ujar Mak Yati menirukan perkataan Rainer saat itu, Sabtu (17/11).
-
Apa itu Idul Adha? Idul Adha juga disebut sebagai Hari Raya Kurban, karena pada hari itu umat Islam yang mampu diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai bentuk pengorbanan dan ketaatan kepada Allah SWT.
-
Apa makna Idul Adha di tahun ini? Perayaan ini adalah momen penuh makna bagi umat Islam yang ada di seluruh Indonesia. Hari Raya Kurban tidak melulu hanya tentang menyembelih hewan, namun bisa menjadi momen merenungkan pengorbanan, keikhlasan dan kebersamaan.
-
Kapan Idul Adha dirayakan? Menjelang Idul Adha 2024, ucapan selamat pun menjadi bagian tak terpisahkan dari tradisi perayaan.
-
Kapan hari raya Idul Adha? Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah bagi umat Islam jatuh pada tanggal 10 Dzulhijjah yang bertepatan pada 17 Juni 2024.
-
Kapan Idul Adha tahun ini? Menurut hasil sidang isbat yang dilakukan oleh Kementerian Agama RI pada Minggu, 18 Juni 2023, 1 Zulhijah jatuh pada Selasa, 20 Juni 2023. Sehingga, Idul Adha jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023.
Namun, biaya naik haji gratis ini diperoleh dari hasil donatur 2.000 orang yang simpati pada kehidupan Mak Yati dan suaminya Maman.
"Banyak yang simpati ke saya 2.000 orang untuk disumbangkan naik haji," kata dia.
Perempuan kelahiran Desa Gunung Sahari, Pasuruan, Jawa Timur ini mengaku tidak memiliki firasat maupun mimpi mengenai naik haji gratis tersebut. Menurut dia, hal ini merupakan rezeki dari Allah SWT.
"Dibilang senang ya gimana, kita cuma ngelanjutin ya gimana," ucap dia.
Mak Yati yang datang ke Jakarta Tahun 1965 karena tidak sengaja terbawa kereta pengangkut sapi ini mengatakan, ada tiga pesan yang dikemukakan oleh Rainer untuk persiapan naik haji tahun 2013.
"Pesannya harus jaga kesehatan, harus banyak salat, pesannya doain bapak (Rainer) sehat, panjang umur dan jauh dari musibah," kata wanita dengan suara berat itu.
Mak Yati tinggal bersama suaminya Maman selama 3 tahun di dekat panti asuhan kawasan Tebet, Jakarta Selatan. Ketika ditanya hal ini berkah mereka berkurban, dengan tegas Mak Yati mengatakan hal tersebut rezeki.
"Kita mau berkurban dapat rezeki ya niatannya, yang penting kita enggak punya hutang sana sini. Ya Alhamdulillah namanya rezeki," kata perempuan yang saat ditemui mengenakan kaos lusuh warna ungu memudar dengan rambut beruban dikuncir.
Sementara itu, Maman mengaku pasti berangkat jika memang dibiayain semuanya. Pasalnya, ekonomi keluarganya tidak mencukupi untuk ongkos menunaikan ibadah haji.
"Kalau saya yang penting ada yang biayain sih oke-oke saja, kalau biaya sendiri uang darimana," tandas Maman sambil merapikan rumah yang hanya berukuran sepetak yang terbuat dari triplek.
Namun, kalau umroh banyak juga yang menawari. Tetapi, menurut pria kelahiran Tahun 1977 di Purwodadi, Semarang, Jawa Tengah ini umroh hanya wacana saja.
"Itu dengar-dengar dari kepala yayasan masjid Al-Ijthihad kalau bilang ada yang nawarin naik haji," katanya.
Sebelumnya, demi untuk berkurban pada Idhul Adha kemarin, Mak Yati dan suaminya Maman rela menyisihkan uang selama tiga tahun. Hal ini akhirnya memicu rasa kagum warga dengan apa yang dilakukan oleh pasangan pemulung tersebut.
Kedua hewan kurban itu diberikan kepada panitia kurban di Masjid Al-Ijtihad, Tebet, Jakarta Selatan. Alasan mereka berkurban cukup sederhana, yaitu ingin memberikan daging kurban karena setelah hidup di Jakarta selama 47 tahun selalu mendapat pemberian daging kurban. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasutri ini bisa berangkat ke Tanah Suci berkat rajin menabung
Baca SelengkapnyaKisah Supartono, pemulung dan tukang becak asal Ponorogo yang berangkat haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaMbah Tono sudah 26 tahun menabung untuk berangkat haji
Baca SelengkapnyaMbah Suhriyeh mengaku tidak mendapatkan banyak uang. Hanya sekitar Rp30-40 ribu perhari saja.
Baca SelengkapnyaKisahnya viral dan membawa berkah untuk Mak Sombret.
Baca SelengkapnyaMenabung sejak 1996, pada tahun 2012 mereka berhasil mendaftar sebagai calon jamaah haji.
Baca SelengkapnyaBerkat kisahnya yang viral itu juga, Mak Sombret juga mendapat hadiah umrah gratis.
Baca SelengkapnyaNiat tulusnya untuk berkurban dengan penghasilan yang pas-pasan akhirnya tercapai.
Baca SelengkapnyaJuru parkir ini membuktikan berangkat haji bisa tak hanya bisa dilakukan oleh orang kaya
Baca SelengkapnyaMeski kondisi tubuhnya sudah tak sekuat saat muda, nenek 69 tahun ini sangat antusias menuju Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaAwalnya ria yang hanya berprofesi sebagai pencari rumput ternak ini, biaya untuk berhaji ibarat langit dan bumi. Sulit dibayangkan olehnya.
Baca SelengkapnyaDua lansia ini mampu mewujudkan mimpinya setelah menabung selama puluhan tahun.
Baca Selengkapnya