RI Sudah Ada Sub Varian Delta, Menkes Yakin Bisa Lawan Varian AY.4.2
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin kembali memastikan bahwa varian AY.4.2 atau Delta plus asal Inggris belum terdeteksi di Indonesia. Namun, Indonesia sudah memiliki sub varian Delta AY.4, AY.23, dan AY.24.
"Terbanyak di Indonesia adalah anaknya atau sub variannya AY.23, dan AY.24," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (15/11).
Menurut Budi, semua varian Delta memiliki mutasi genetik yang mirip. Karena itu, dia yakin kekebalan tubuh yang sudah terbentuk di lingkungan masyarakat bisa melawan jika varian Delta baru masuk ke Indonesia.
-
Bagaimana cara meningkatkan kekebalan tubuh? Vitamin D secara umum juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tidak mudah terinfeksi kuman, mengurangi risiko terkena sindrom iritasi usus, bahkan mencegah kambuhnya asma.
-
Bagaimana tubuh orang tertentu dapat terhindar dari Covid-19? 'Ini adalah kesempatan yang sangat unik untuk melihat bagaimana respons kekebalan pada orang dewasa tanpa riwayat COVID-19 sebelumnya, dalam pengaturan di mana faktor-faktor seperti waktu infeksi dan komorbiditas dapat dikendalikan,' kata ahli biologi sistem kuantitatif Rik Lindeboom, yang kini berada di Netherlands Cancer Institute.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana diet sehat membantu menjaga kekebalan tubuh? Diet yang sehat seharusnya memberikan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan tubuh. Jika Anda mengalami salah satu tanda di atas saat melakukan diet, segera konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai diet yang cocok untuk tubuh Anda. Jangan sampai diet yang seharusnya membuat tubuh lebih sehat justru membuat kesehatan Anda terganggu.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Jadi kesimpulan kami sampai sekarang, kalau misalnya ada masuk anaknya atau cucunya (varian Delta), insya Allah harusnya kekebalan yang sudah terbentuk di masyarakat masih cukup untuk menanggulangi penyebaran ini," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan pemerintah telah mengidentifikasi 22 turunan varian Delta di Indonesia. Di antara turunan varian tersebut ada AY.1, AY.11, dan AY.16.
"Dari B1617.2 yang dulu kita kenal sebagai varian Delta itu sudah ada turunannya sebanyak 22 yang sudah kita identifikasi di Indonesia," ungkapnya dalam diskusi virtual yang disiarkan melalui FMB9ID_IKP, Kamis (4/11).
Data Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan per 16 Oktober 2021, sebanyak 4.025 kasus varian Delta di Indonesia. DKI Jakarta mencatat kasus varian Delta terbanyak mencapai 1.300, kemudian disusul Jawa Barat 700, dan Jawa Tengah 300.
"Ini yang jadi kewaspadaan kita. Jangan memberi kesempatan si varian Delta berkembang lagi lebih lanjut," kata Nadia.
Ketua Bidang Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane menambahkan telah ditemukan banyak sekali varian Delta plus di Tanah Air. Selain AY.1, AY.11, AY.16, ada juga varian AY.4, dan AY.24.
Namun, AY.4.2 yang memicu lonjakan kasus Covid-19 di Inggris belum teridentifikasi di Indonesia.
"Sementara ini (AY.4.2) belum ditemukan di Indonesia. Tapi kita berharap tidak masuk ke Indonesia," sambungnya.
Menurut Masdalina angka reproduktif Delta plus lebih tinggi dari varian lainnya, yakni mencapai enam hingga delapan. Artinya, satu orang yang terinfeksi Delta plus bisa menularkan kepada enam hingga delapan orang.
"Bahkan kalau dalam masa inkubasi 2 sampai 14 hari baru terinfeksi, dia (Delta plus) pun sudah menularkan. Jadi tidak harus menunggu terinfeksi, dia sudah mampu menularkan. Jadi menularkannya selain lebih cepat tapi juga lebih banyak," jelas Masdalina.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu hal yang banyak dipercaya adalah bahwa ketika seseorang pernah terkena DBD, dia tidak akan mengalaminya lagi.
Baca SelengkapnyaVaksin Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah inovasi penting dalam upaya mengurangi beban penyakit dengue.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaEfektivitas pemanfaatan teknologi wolbachia untuk menurunkan kejadian demam berdarah juga sudah dibuktikan di 13 negara.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaDemam Berdarah Dengue (DBD) memiliki empat serotipe sehingga seseorang mungkin bisa terinfeksi lagi setelah baru sembuh.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca Selengkapnya