Ribuan Babi Mati di Peternakan Palembang Positif Africa Swine Faver
Merdeka.com - Ribuan ekor babi yang mati di peternakan Palembang positif terinfeksi virus demam babi Afrika atau Africa Swine Faver (ASF). Hal itu diketahui dari hasil pemeriksaan sampel di laboratorium.
Ketua Persatuan Dokter Hewan (PDHI) Sumatera Selatan, Jafrizal mengungkapkan, pihaknya masih menunggu rekomendasi pemerintah pusat untuk langkah selanjutnya. Bisa saja dilakukan karantina wilayah agar virus itu tak lagi menyebar luas.
"Hasilnya positif ASF atau demam babi Afrika. Kami menunggu keputusan pemerintah pusat, apakah dilakukan karantina atau tidak, sebab kejadian ini sebuah wabah," ungkap Jafrizal, Selasa (14/7).
-
Bagaimana mencegah penularan flu? Menghindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit flu, seperti bersalaman, berpelukan, atau berciuman. Jika ada anggota keluarga yang terkena flu, usahakan untuk menjaga jarak dan tidak berbagi barang pribadi.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu Singapura? Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun merupakan salah satu cara paling efektif untuk mencegah penularan flu Singapura.
-
Bagaimana mencegah penularan flu perut? Sama seperti penyakit diare juga, gastroenteritis juga bisa dicegah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
-
Bagaimana cara mencegah penularan flu singapura? Untuk mencegah penyebaran Flu Singapura, penting untuk menjaga kebersihan tangan dan lingkungan, serta menghindari kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.
Menurutnya, wajar ketika babi di Palembang terpapar virus itu. Sebab, anakan babi didatangkan dari Lampung dan Sumatera Utara yang juga sebelumnya terjadi kasus serupa.
"Mesti dilakukan pengetatan lalulintas babi dari atau menuju Palembang, karena bisa saja turut terpapar," ujarnya.
Saat ini, sambung dia, pihaknya rutin melakukan penyemprotan disinfektan di seluruh peternakan babi untuk mencegah penularan. Peternak diimbau mencari anakan yang dipastikan sehat dan berizin.
"Untuk flu babi atau H1N1 belum ditemukan. Ini perlu diwaspadai juga karena bisa menularkan ke hewan lain, berbeda dengan demam babi Afrika," terangnya.
Jafrizal menegaskan, demam babi Afrika tidak menular ke manusia. Untuk mengonsumsinya harus dimasak benar-benar matang agar virusnya mati.
"Jangan takut mengonsumsinya, tidak ada efek bagi manusia asal dimasak dengan dengan baik," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan ekor babi di peternakan Talang Buruk Palembang mati secara bertahap sejak 15 Juni 2020. Terbanyak berada di peternakan babi di Kelurahan Talang Buruk, Palembang. Ketika itu, sampel kotoran babi diteliti Balai Veteriner Lampung untuk memastikan penyakitnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.
Baca SelengkapnyaMasuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.
Baca SelengkapnyaPengembangan vaksin dan serum ini sebagai bentuk pencegahan penularan African Swine Fever antar babi.
Baca SelengkapnyaUpaya yang dilakukan Kementan dengan mitigasi dan isolasi wilayah, serta menurunkan Tim kesehatan hewan ke lokasi untuk investigasi.
Baca SelengkapnyaTerkait penyebab kematiannya, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaProvinsi NTT sudah tegas melarang masuknya hewan dari wilayah yang ditemukan berbagai kasus yang membahayakan ternak dan manusia.
Baca SelengkapnyaBila sudah muncul gejala karena terlambat penanganannya, maka risiko yang terjadi adalah 100 persen meninggal.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta masyarakat mewaspadai virus Nipah.
Baca Selengkapnya