Ribuan balita di Banten alami gizi buruk
Merdeka.com - Ternyata Provinsi Banten yang jaraknya tak jauh dari Ibu Kota Negara yang merupakan pusat pemerintahan, mempunyai kasus gizi buruk mencapai ribuan. Ironisnya, gizi buruk itu sebagian besar dialami balita.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, kasus gizi buruk di Banten mencapai 1.433 balita dari total jumlah balita yang mencapai 1.124.758.
Ciri-ciri balita menderita gizi buruk yakni kulit bokong bayi mengendur, muka terlihat tua dan sembab karena banyaknya cairan, tubuh kurus dengan perut membusung besar, ada juga yang badannya gemuk.
-
Kapan situasi gizi buruk ini terjadi? 'Dalam dua pekan, kami mendeteksi lebih dari 250 pasien gizi buruk,' jelas direktur rumah sakit Kamal Adwan, Dr Hassam Abu Safah, dikutip dari Sky News, Selasa (9/7).
-
Kapan kekurangan gizi mulai berdampak buruk? Seiring waktu, kekurangan gizi yang parah dapat mengakibatkan kondisi serius seperti malnutrisi kronis, yang berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang.
-
Siapa yang mengalami masalah kesehatan di Bali? Pongki menjelaskan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh kondisi kesehatan istrinya. 2 Sophie mengalami masalah kesehatan, namun setelah pindah ke Bali, kesehatannya sangat membaik dan kini sudah pulih sepenuhnya.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak? Malnutrisi, khususnya stunting, berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai potensi optimal.
-
Apa itu data statistik? Data statistik sangat diperlukan dalam sebuah survey atau perhitungan. Namun apa itu data statistik? Simak jenis data statistik dan contohnya berikut ini.
-
Makanan apa yang berbahaya untuk kesehatan? Konsumsi makanan olahan berlebih di era sekarang seperti sudah menjadi hal yang umum dilakukan.Makanan olahan juga sering dijadikan pengganti lauk pauk untuk makan sehari-hari.Padahal, makanan olahan merupakan salah satu faktor yang dapat memicu berbagai macam penyakit. Termasuk penyakit kronis yang membahayakan nyawa.
Balita menderita gizi buruk disebabkan banyak faktor, di antaranya asupan makanan kurang, pendidikan ibu kurang, ekonomi buruk dan pola asuh yang salah, lalu letak geografis dekat jauhnya dengan pusat kesehatan.
Dinas kesehatan Provinsi Banten yang telah menerjunkan kader Posyandu ke berbagai daerah untuk mengambil tindakan yang diperlukan jika menemukan balita gizi buruk dengan memberikan makanan tambahan dan vitamin selama 90 hari berturut-turut, mengklaim kasus gizi buruk di Banten mengalami penurunan setiap Tahunnya.
"Angka gizi buruk itu setiap tahunnya kita mengalami penurunan. Dari 2008, 2009 itu kemudian turun 0,9 lalu 0,68 sampai sekarang mencapai 0,64 persen," kata Tiara, Kepala Seksi Gizi di Dinkes Provinsi Banten. (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
798.107 Ribu balita di DKI Jakarta rawan gizi. Dari total itu, 36 ribu balita tercatat mengalami masalah gizi.
Baca SelengkapnyaSalah satu kebutuhan mikronutrisi yang penting adalah garam beryodium dan zat besi.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) melalui DPPKB Majene di Kantor Kecamatan Pamboang, Senin (6/5).
Baca SelengkapnyaAncaman masalah ganda nutrisi bisa dialami Indonesia akibat stunting di anak dan obesitas di orang dewasa.
Baca SelengkapnyaProgram ini akan kembali disalurkan di 7 wilayah provinsi, di mana terdapat kasus stunting terbesar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus menggelontorkan bansos untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaPemerintah Provins Jawa Barat mencatat pasien anak yang menjalani cuci darah mencapai ratusan orang.
Baca Selengkapnya"Setiap tahun ada 78.000 bayi meninggal dari 4,6 juta yang dilahirkan," kata Budi.
Baca SelengkapnyaMasalah kekurangan gizi termasuk salah satu masalah atau penyakit besar di Indonesia, disamping beberapa penyakit lainnya.
Baca SelengkapnyaWamendagri Ribka Haluk kembali menekankan soal bahaya stunting dan gizi buruk pada anak-anak dan ibu hamil
Baca SelengkapnyaPemkab Jember ingin mengurangi dampak buruk berkepanjangan
Baca SelengkapnyaMenurut Menkes, potensi ini bisa semakin parah bila tidak ditangani secara berkelanjutan.
Baca Selengkapnya