Ribuan Hewan Ternak di Kota Bandung Banyak yang Tidak Layak Jual
Merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung sudah memeriksa 8.331 hewan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Dari jumlah itu, ribuan hewan dinyatakan belum layak jual.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar mengatakan data hasil pemeriksaan sudah terintegrasi melalui aplikasi e-selamat (Sehat Layak Makin Tenang).
Hewan yang dinyatakan sehat dan layak jual pun diberikan tanda khusus berupa kalung dengan barcode. Masyarakat diminta proaktif ketika mendapati ada hewan yang bergejala PMK dengan cara menghubungi DKPP.
-
Kenapa Pemprov DKI periksa hewan kurban? Hal tersebut untuk memastikan hewan-hewan tersebut bebas dari penyakit menular.
-
Hewan kurban apa saja yang diperiksa? Rinciannya, ada 2.150 ekor sapi, 17 ekor kerbau, dan 320 ekor kambing/domba.
-
Kapan Pemprov DKI memeriksa hewan kurban? 'Dalam rangka pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) Dinas KPKP melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan kelayakan hewan kurban mencakup kondisi fisik serta kecukupan umur di Tempat Penampungan Hewan Kurban (TPnHK) 5 wilayah Kota Administrasi DKI Jakarta,' kata Eli dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (20/5).
-
Kenapa daging anjing dilarang dijual? 'Tidak banyak itu, karena budaya Bali itu tidak biasa mengonsumsi daging anjing. Artinya, ada peminat khusus tapi terbatas ini yang kita tidak bisa biarkan. Karena di Bali ada aturan khusus juga, yang dibuat melalui perda dan pergub, bahwa memang ada larangan untuk memperjualbelikan daging anjing apalagi untuk dikonsumsi,' imbuhnya.
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Mengapa peternakan bulu harus diawasi ketat? Menurut para peneliti, peternakan bulu harus menjalani pengawasan yang lebih ketat untuk melacak penyebaran potensi wabah penyakit menular dengan lebih efektif.
"Per tanggal 5 Juli sudah ada 8.331 hewan yang terdata dalam aplikasi. Kami terus melakukan pemeriksaan, memastikan hewan yang akan dijual kepada masyarakat dijamin kesehatannya," kata Gin Gin, Bandung, Rabu (6/7).
Dari 8.331 hewan yang telah diperiksa, terdapat 2.068 hewan tidak layak. Dengan rincian 6.587 domba yang telah diperiksa, terdapat 1.695 domba yang tidak layak. Kemudian 1.638 ekor sapi telah diperiksa, terdapat 355 ekor sapi tidak layak.
Untuk kambing, sebanyak 105 ekor kambing diperiksa dengan 17 di antaranya dinyatakan tidak layak. Sementara 1 kerbau yang diperiksa dan dinyatakan tidak layak.
Gin Gin tidak menjelaskan detail perihal kategori hewan tidak layak. Sedangkan untuk penanganannya dilakukan pengobatan.
Wali Kota Bandung, Yana Mulyana pun sudah menginstruksikan pemeriksaan hewan secara ketat. Hal tersebut bersamaan dengan distribusi vaksin yang masih terbatas.
"Kami dorong terus dinas terkait untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban yang dijual di pasaran. Ini kita baru dapat 200 dosis vaksin kita udah berikan semua kepada peternak," kata dia.
Anjurkan Dikemas dengan Plastik
Di tengah kondisi PMK, Kepala Bidang Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung, Ermariah menyarankan daging dikemas menggunakan plastik organik sebelum dibagikan kepada warga yang membutuhkan.
Apabila menggunakan daun pisang atau besek (bungkus dari bambu), darah atau cairan daging berpeluang menetes di jalan saat perjalanan pulang. Cairan tersebut berpotensi mengandung virus dan menjangkit ternak lain, sehingga dikhawatirkan akan membentuk siklus penyebaran virus yang semakin meluas.
"Yang bagus itu pakai plastik dan plastiknya yang organik. Minimal plastik bening bukan daur ulang. Kalau dibungkus pakai plastik, plastiknya tinggal direndam air panas, nanti virusnya mati dan plastiknya boleh dibuang ke tempat sampah, jangan dibuang sembarangan," kata dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, serta pengawasan terkait kelayakan TPnHK.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaDari 64 ekor sapi yang mati, 26 ekor di antaranya dipotong terlebih dahulu oleh pemiliknya.
Baca SelengkapnyaKetersediaan hewan kurban di Jakarta hingga saat ini ada sebanyak 800 ekor sapi dan 100 ekor kambing.
Baca SelengkapnyaPada Perda Bali No 5 Tahun 2023, Pasal 28 tertib ternak atau hewan, ayat 1 huruf a disebut setiap orang dilarang mengedarkan dan memperjualbelikan daging anjing
Baca SelengkapnyaAnjing-anjing yang diselundupkan sudah diamankan dan dirawat dengan baik
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaDi Kabupaten Sleman, Pemerintah Kabupaten setempat memastikan ketersediaan hewan ternak mencapai 8.750 ekor.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaStok hewan kurban, sapi dan kambing di Jakarta cukup untuk memenuhi kebutuhan kurban
Baca SelengkapnyaKementan diminta memastikan ketersediaan vaksin PMK.
Baca Selengkapnya