Ribuan kayu gelondongan hasil pembalakan liar disita di Kalteng
Merdeka.com - Aparat TNI di jajaran Korem 102 Panju Panjung, berhasil mengamankan ribuan batang kayu log diduga hasil penebangan liar hutan Kalimantan, di wilayah Barito Selatan dan Barito Utara di Kalimantan Tengah, di perbatasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito.
Pengungkapan ribuan batang kayu ilegal itu berawal dari informasi yang diterima Korem 102/Pjg terkait dugaan kegiatan penebangan liar. Pada Senin (11/4) lalu, tim Korem 102/Pjg yang juga membawahi wilayah Kalimantan Tengah, diterjunkan ke Barito Utara, untuk melaksanakan pengawasan.
"Selanjutnya, tim Korem berkoordinasi dengan Kodim 1013 Muara Teweh," kata Kepala Penerangan Korem 102/Pjg, Mayor Chb Son Son Santoso, kepada wartawan di Pontianak, Selasa (19/4).
-
Di mana alat kayu itu ditemukan? Para ilmuwan menemukan artefak berusia 500.000 tahun yang dapat mengubah pemahaman tentang kehidupan manusia purba. Penelitian yang diterbitkan di Nature Journal mengungkap penemuan alat kayu di Air Terjun Kalambo, Zambia.
-
Bagaimana cara narapidana memperoleh kayu? 'Kayu ini tidak dibeli tapi diminta (dari tempat penggergajian kayu).
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Apa nama satelit kayu tersebut? Menurut laporan LiveScience dan Medium, Jumat (17/11), satelit ini diberi nama LignoSat, dengan ukuran yang hanya sebesar cangkir kopi. Bahan dasarnya adalah kayu magnolia, dan akan diluncurkan ke orbit Bumi pada musim panas tahun depan.
-
Dimana satelit kayu akan mengorbit? Menurut laporan LiveScience dan Medium, Jumat (17/11), satelit ini diberi nama LignoSat, dengan ukuran yang hanya sebesar cangkir kopi. Bahan dasarnya adalah kayu magnolia, dan akan diluncurkan ke orbit Bumi pada musim panas tahun depan.
-
Mengapa Wisata Perahu Kalimas dibuat? Menurut pemerintah Kota Surabaya, wisata ini diharapkan akan menjadi daya tarik wisatawan domestik yang bisa meningkatkan ekonomi sekitar.
Santoso menerangkan, pada Rabu (13/4) tim gabungan Korem 102 dan Kodim 1013 terus melakukan penyelidikan serta pendalaman dari informasi masyarakat di wilayah Barito Utara. Akhirnya, ditemukan ribuan batang kayu yang berjumlah sekitar 5.000 batang jenis meranti dan kayu campuran di sungai Lahei.
"Rata-rata berdiameter 30-60 sentimeter. Ditelusuri, kayu itu milik warga inisial MY. Rencananya kayu itu mau dibawa ke Banjarmasin di Kalimantan Selatan, dengan cara ditarik menggunakan kapal kecil," ujar Santoso.
Aparat TNI melakukan pengembangan. Hampir di saat bersamaan diperoleh keterangan ribuan kayu yang dirakit di sungai berada di teluk mati. Tim Korem bersama dengan Kodim 1012 Buntok diberangkatkan sebagai tindak lanjut dari temuan di sungai Lahei itu.
"Tim akhirnya sampai di teluk Siwak, di Barito Utara. Tim kembali menemukan ribuan batang kayo log, berdiameter 30-60 cm jumlahnya diperkirakan 20.000 batang meranti dan campuran," katanya.
"Kayu-kayu itu dirakit di 2 rakit terpisah masing-masing 10.000 batang, dengan jarak sekitar 250 meter milik warga berinisial AN dan BR bertempat tinggal di Muara Teweh Kalteng," sambung Santoso.
Tidak cukup sampai di situ, petugas lantas memeriksa kelengkapan dokumen, dan ditemukan ketidaksesuaian di mana tanggal dan tahun sudah tidak sesuai dengan surat jenis kayu dan jumlahnya. Tim pun berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan kebenaran dokumen tersebut.
"Kemudian pada 17 April 2016, Dandim 1012 Buntok dan Kapolres Barito Selatan melakukan pengecekan kayu yang diamankan, dan dipastikan tidak memiliki dokumen yang sah. Oleh Pemda Barito Selatan, Polres Barito Selatan, Kodim 1012 Buntok, kayu ilegal itu diamankan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut," pungkas Santoso.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak berwenang berhasil mengamankan 6 pekerja packing beserta barang bukti benih lobster.
Baca SelengkapnyaBagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran
Baca SelengkapnyaPenyelundupan coba dilakukan pelaku melalui Pelabuhan Teluk Nibung, Provinsi Sumatra Utara
Baca SelengkapnyaDitjen PSDKP, kata Adin, juga memusnahkan ikan yang membahayakan dan/atau yang merugikan jenis aligator.
Baca SelengkapnyaBakamla berhasil mengamankan tiga kapal bermuatan Nikel Ore Ilegal
Baca SelengkapnyaMayoritas kasus yang ditangani kapolisian yakni pengangkutan kayu secara ilegal.
Baca SelengkapnyaKayu diduga berasal dari kawasan hutan Desa Sungai Sarik disita.
Baca SelengkapnyaPangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Palembang menggagalkan penyelundupan 99.648 ekor benih atau baby lobster senilai Rp15 miliar ke Singapura.
Baca SelengkapnyaTim Patroli Laut Bea Cukai gagalkan penyelundupan balepressed
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KKP juga memperketat pengawasan di jalur udara
Baca SelengkapnyaKKP Gelar Operasi Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 Triliun
Baca SelengkapnyaMeski terbuat dari kayu, kapal ini sangat kuat dan tangguh untuk mengarungi ganasnya ombak di lautan.
Baca Selengkapnya