Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan kera Desa Cikakak berebut gunungan buah

Ribuan kera Desa Cikakak berebut gunungan buah kera berebut gunungan. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Tradisi masyarakat Jawa saat bulan Sura gunungan untuk mengucapkan rasa syukur dan berkah. Biasanya ribuan masyarakat berebut gunungan sebagai berkah untuk kehidupan yang lebih baik.

Namun hal berbeda terlihat di Desa Cikakak, Kecamatan Wangon, Banyumas Jawa Tengah. Warga justru membuat gunungan untuk kera. Tradisi yang kali pertama digelar di Komplek wisata ziarah Masjid Sakatunggal, Desa Cikakak, ini menarik perhatian ribuan masyarakat yang ingin melihat dari dekat.

Acara bertajuk Rewandha Bojana atau memberikan makan kera, terutama kera ekor panjang (macaca fascicularis), ditandai dengan dibawanya dua gunungan berisi buah dan makanan kesukaan kera. Obi, seorang warga yang datang dari Purwokerto, mengaku sengaja datang ke Desa Cikakak untuk menyaksikan para kera berebut gunungan.

"Peristiwa ini sangat unik, karena setahu saya baru kali pertama diselenggarakan di sini. Apalagi selama ini di obyek wisata Masjid Sakatunggal banyak monyet liar yang dibiarkan bebas dan kalau musim kering kerap kekurangan makan," ujarnya, Minggu (1/11).

Menurut kepercayaan warga setempat, kera yang ada di sekitar tempat tersebut merupakan warisan pendiri Masjid Saka Tunggal. Masjid Sakatunggal adalah masjid pertama permulaan Islam masuk ke Banyumas sekitar 1288.

kera berebut gunungan

Sejak dulu terdapat ratusan ekor kera yang berlindung di hutan sebelah barat komplek Masjid Sakatunggal yang dikeramatkan penduduk setempat. Saat ini jumlahnya mencapai ribuan. Kera kerap mengganggu warga jika persediaan makanan di hutan tidak mencukupi.

Ketua Panitia festival, Agus Sumarko mengatakan, festival memberi makan kera yang hidup di sekitar obyek wisata religi Masjid Saka Tunggal melibatkan masyarakat dari enam desa di wilayah itu. Kegiatan ini merupakan rangkaian perayaan Bulan Sura yang dijadwalkan pemkab Banyumas dalam meningkatkan kunjungan wisata.

Sebelum diperebutkan ribuan kera, gunungan tersebut diarak dengan iringan musik tradisional banyumasan, kentongan. "Gunungan buah diarak dari kediaman Kepala Desa Cikakak menuju ke lapangan dekat Masjid Saka Tunggal sekitar satu kilometer," katanya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Descart Sotyo Jatmiko, menambahkan kegiatan ini selain merupakan daya tarik wisata juga menjadi bentuk kepedulian terhadap kera. Dia berharap, warga bisa menjaga konservasi alam di sekitar lokasi wisata yang selama ini dijadikan tempat ziarah.

"Dengan konservasi ini, diharapkan bisa dilaksanakan masyarakat setempat dengan didukung instansi terkait. Kalau edukasi tanpa adanya aksi di lapangan, tampaknya tidak akan begitu dimengerti," jelasnya.

kegiatan ini memiliki makna mendalam di kehidupan masyarakat. "Secara filosofi, kita tidak hanya berhubungan dengan Tuhan dan sesama manusia, tetapi juga hubungan menjaga alam. Kita harus menjaga alam dengan baik, salah satunya dengan menyayangi binatang," tuturnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan
Puluhan Kera Serbu Perkampungan Warga di Sukoharjo, Ternyata Cari Makanan

Diduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.

Baca Selengkapnya
Hutan Keramat di Semarang Ini Dipercaya Jadi Lokasi Kerajaan Kera, Jarang Dijamah Manusia
Hutan Keramat di Semarang Ini Dipercaya Jadi Lokasi Kerajaan Kera, Jarang Dijamah Manusia

Salah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.

Baca Selengkapnya
Kera Liar Ngamuk saat Ditangkap, 1 Warga Garut Meninggal dan 2 Lainnya Luka
Kera Liar Ngamuk saat Ditangkap, 1 Warga Garut Meninggal dan 2 Lainnya Luka

Seorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.

Baca Selengkapnya
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora
Masih dapat Ditemui walau Mulai Langka, Begini Kehidupan Satwa Macan di Hutan Blora

Warga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?

Baca Selengkapnya
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih
Hanya Ada 13 Rumah, Kampung Terpencil di Tengah Hutan Banjarnegara Ini Super Bersih

Jarak kampung itu menuju pusat desa mencapai 5-6 kilometer

Baca Selengkapnya
Melihat Cara Crazy Rich Purwakarta Zaman Dulu Isi Liburan, Pilih Kunjungi Hutan untuk Berburu
Melihat Cara Crazy Rich Purwakarta Zaman Dulu Isi Liburan, Pilih Kunjungi Hutan untuk Berburu

Mereka tidak menuju pusat keramaian kota, melainkan mendatangi hutan bersama keluarga untuk melakukan beberapa kegiatan.

Baca Selengkapnya
Bikin Panik, Tiga Ekor Ular Kobra Bersarang di Dalam Speaker
Bikin Panik, Tiga Ekor Ular Kobra Bersarang di Dalam Speaker

Beruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.

Baca Selengkapnya
Habitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau
Habitatnya Kebanjiran, Dua Ekor Gajah Liar Rusak Tanaman Warga di Riau

Masuknya dua ekor gajah jantan itu telah dipantau petugas BKSDA. Saat ini kawanan gajah liar masuk permukiman di SP 6.

Baca Selengkapnya
Disambut Ratusan Kera Ekor Panjang, Begini Serunya Berwisata ke Gua Kreo
Disambut Ratusan Kera Ekor Panjang, Begini Serunya Berwisata ke Gua Kreo

Masyarakat percara dulu goa itu digunakan sebagai petilasan Sunan Kalijaga.

Baca Selengkapnya
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen
Ratusan Monyet Kelaparan Turun Bukit Serbu Lahan, Warga Tasikmalaya Gagal Panen

Menurut Atep, turunnya ratusan monyet dari bukit Tawilis diduga tidak ada makanan di habitatnya sehingga kemudian turun menyerang dan menjarah lahan warga.

Baca Selengkapnya
Gajah Liar Rusak Kebun dan Pondokan Warga
Gajah Liar Rusak Kebun dan Pondokan Warga

Kemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.

Baca Selengkapnya
Viral Rumah Kosong di Dalam Gang jadi Sarang 13 Ekor Ular Sanca, Warga Matraman Geger
Viral Rumah Kosong di Dalam Gang jadi Sarang 13 Ekor Ular Sanca, Warga Matraman Geger

Ukuran panjang ular-ular tersebut pun bervariasi, mulai dari 30 cm hingga 4 meter dengan berat mencapai sekitar 20 kg.

Baca Selengkapnya