Ribuan Mahasiswa Jember Tolak Presiden Tiga Periode
Merdeka.com - Demonstrasi mahasiswa menentang wacana penundaan pemilu atau perpanjangan masa jabatan presiden berlanjut ke Jember. Ribuan mahasiswa dari berbagai kampus di daerah itu baru menggelar unjuk rasa, Selasa (12/4).
Aksi berlangsung sejak siang. Massa berangsur bubar menjelang waktu berbuka.
Selain menolak wacana perpanjangan masa jabatan atau penambahan masa jabatan presiden jadi tiga periode, ribuan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Se- Jember ini juga mengecam kinerja pemerintah pusat yang dianggap gagal mengatasi krisis ekonomi.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa yang mengajak mahasiswa untuk menjaga kondusivitas pemilu? Bupati Ipuk mengajak mahasiswa agar berkontribusi positif dalam menyosialisasikan informasi yang benar dan bermanfaat.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
"Wacana penundaan pemilu adalah kegilaan di tengah kegagalan pemerintah mengatasi masalah ekonomi. Hingga saat ini, pemerintah belum mampu menstabilkan harga minyak goreng," ujar M Yayan, koordinator Aliansi BEM Se- Jember dalam orasinya.
Kecam Kenaikan PPN
Mahasiswa juga mengecam sejumlah kebijakan pemerintah pusat yang dirasa tidak pro rakyat, seperti kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN).
"Kenaikan pajak di tengah kondisi ekonomi yang belum pulih akibat pandemi, akan memicu kenaikan harga barang kebutuhan yang lain, sehingga makin menyulitkan masyarakat," papar Yayan.
Berbagai tuntutan mereka layangkan, seperti mendorong ketua DPRD Jember dan perwakilan partai politik (parpol) dalam komisi untuk menandatangani pakta integritas. Mereka mendesak agar Ketua DPR RI serta Presiden secara tegas menolak penundaan Pemilu 2024, tidak mengamandemen UUD 1945, menyelesaikan persoalan tingginya harga minyak dan me-reshuffle menteri perdagangan, serta mencabut kebijakan kenaikan PPN 11 persen.
"Kami mendesak pimpinan partai di Jember untuk menyampaikan aspirasi ke pemerintah pusat di Jakarta," tegas Yayan.
Massa Ditemui Pimpinan DPRD Jember
Setelah menunggu sekitar 1 jam di depan gedung DPRD Jember dengan berbagai orasi, perwakilan mahasiswa akhirnya ditemui pimpinan DPRD Jember.
Para politisi itu juga bersedia menandatangani pakta integritas yang menjadi tujuan aksi mahasiswa itu.
"Kami akan menyampaikan aspirasi teman-teman ke Jakarta," ujar Itqon Syauqi, Ketua DPRD Jember yang juga Sekretaris DPC PKB Jember.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaRibuan orang dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan menentang upaya revisi UU Pilkada, Jumat (23/8).
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaAksi Mimbar Demokrasi melawan Politik Dinasti dan Menolak Pelanggaran HAM meluas hingga Jambi.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaTuntutan pemakzulan Jokowi itu dilakukan karena orang nomor satu di Indonesia itu dianggap telah melemahkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaSaat aksi nanti, diklaim akan bergabung ribuan mahasiswa dari 50 kampus di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaForum Sivitas Akademika Unej juga menuntut tegaknya hukum dan etika penyelenggaraan pemilu serta menjunjung tinggi prinsip transparansi.
Baca SelengkapnyaPuluhan anggota BEM Korwil Jateng DIY berunjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo sekaligus Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12) sore.
Baca SelengkapnyaMassa Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) juga melakukan aksi bakar ban di kawasan Patung Kuda.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.
Baca Selengkapnya