Ribuan Mahasiswa Tutup Jalan Menuju Istana Bogor, Tolak RUU KUHP
Merdeka.com - Ribuan mahasiswa Universitas Pakuan memenuhi Komplek Balai Kota Bogor, Jalan Ir Juanda, Kota Bogor, Selasa (24/9). Kehadiran mereka menutup akses menuju Istana Kepresidenan Bogor, yang hanya berjarak sekitar 300 meter dari Balai Kota Bogor.
Ribuan mahasiswa dengan almamater warna ungu ini terlihat tumpah ruah dengan sebelumnya melakukan long march dari Jalan Pajajaran. Kendaraan roda empat maupun sepeda motor pun hanya bisa melaju tersendat, karena hanya diberi ruang satu lajur dari arah Jalan Otista menuju Istana Bogor.
Mahasiswa menolak atas pelemahan KPK, menolak RUU Pertanahan, RUU KUHP, pencemaran lingkungan. "Tolak UU KPK, tolak RUU KUHP," teriak ribuan mahasiswa itu.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Kenapa massa di Jayapura protes ke KPU? Massa yang hadir menduga ada pelanggaran seperti pengurangan, penambahan, hingga pengalihan suara yang dilakukan PPS dan PPD kepada dari caleg lain. Mereka menyebut kecurangan itu tidak hanya terjadi untuk pemilihan caleg DPRD Kabupaten Jayapura, caleg DPRD Papua, hingga caleg DPR RI.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Siapa yang memprotes kejadian tersebut? Diketahui, terekam video yang beredar di media sosial salah satu pendukung mengacungkan tiga jari saat debat capres berlangsung. Hal tersebut pun menuai protes dari pihak 02 yakni Grace Natalie.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Mahasiswa itu juga menuntut pelanggaran HAM dan kriminalisasi dari aparat kepolisian terhadap sejumlah mahasiswa tersebut pada aksi demo di Tugu Kujang, Jumat 20 September 2019 lalu. Pada aksi demo itu, dilaporkan 8 mahasiswa terluka akibat dipukuli sejumlah oknum polisi.
"Pak Polisi, Pak Polisi jangan pukuli kami," teriak mereka.
Bentrokan dipicu saat sejumlah mahasiswa hendak pulang ke kampus usai melakukan demo, namun dalam perjalanan mereka diadang petugas karena dituding hendak menutup jalan Tol Jagorawi.
Mahasiswa juga membentangkan spanduk tuntutan mereka. Massa juga terlihat menyebar di ruas Jalan Juanda. Setelah mendapat instruksi dari koordinator lapangan, ribuan mahasiswa itu masuk ke halaman Balai Kota Bogor dan lalu lintas kendaraan pun kembali normal.
Tidak hanya di Kota Bogor, puluhan mahasiswa juga memblokade Jalan Tegar Beriman, Kabupaten Bogor. Mereka menolak RUU Pertanahan.
Seperti diketahui, RKUHP menjadi perbincangan masyarakat belakangan ini karena terdapat sejumlah pasal kontroversial. Pasal-pasal kontroversial tersebut di antaranya delik penghinaan terhadap presiden/wakil presiden (Pasal 218-220), delik penghinaan terhadap lembaga negara (Pasal 353-354), serta delik penghinaan terhadap pemerintah yang sah (Pasal 240-241).
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Bagaimana Pendapat Anda soal RUU KUHP? Klik di Sini!
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Jatim itu mengepung dan meminta paksa agar anggota dewan mau keluar dan menemui massa aksi.
Baca SelengkapnyaMeski revisi UU Pilkada dibatalkan, ribuan mahasiswa di Surabaya tetap berunjuk rasa mengawal putusan MK hingga ditetapkan sebagai PKPU.
Baca SelengkapnyaMassa berhasil berhasil menggeruduk halaman gedung MK, Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Universitas Trisakti bersama-sama menarik tali yang sudah diikatkan pada gerbang besi tersebut.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaDi tengah gelombang aksi mahasiswa, Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja di sejumlah tempat di Kota Makassar.
Baca SelengkapnyaPolisi menyiapkan skenario pengalihan arus lalu di lintas di sekitar kawasan gedung DPR/MPR Jakarta Pusat, Kamis (22/8).
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca SelengkapnyaAksi bertajuk "Jogja Memanggil" ini membawa sejumlah tuntutan di antaranya penolakan pada revisi RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaTuntutan pemakzulan Jokowi itu dilakukan karena orang nomor satu di Indonesia itu dianggap telah melemahkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaMahasiswa berangka pukul 11.30 menggunakan 10 kopaja dan 20 angkot. Mereka juga membawa sejumlah spanduk dan poster.
Baca Selengkapnya