Ribuan orang dukung keistimewaan Yogyakarta
Merdeka.com - Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengukuhkan paguyuban lurah DIY Ismoyo dan paguyuban dukuh Semar Sembogo dalam rangkaian peringatan satu abad Sultan HB IX di Pagelaran Kraton, Kamis (12/4).
Tak hanya itu, ribuan keluarga besar Trah Pangeran Diponegoro dan Trah Laskar Diponegoro juga menghadiri peringatan satu abad Sultan Hamengku Buwono (HB) IX di Pagelaran Kraton Yogyakarta. Kehadiran mereka sekaligus juga merupakan bentuk dukungan atas keistimewaan DIY.
Dari pantauan merdeka.com di Pagelaran, Lingkungan Kraton Kompleks Alun-alun Utara pengukuhan sekaligus ditandai dengan penyampaian ikrar tiap paguyuban untuk mendukung keistimewaan DIY. Didampingi GKR Hemas dan Sri Paduka Pakualam IX, Sultan HB X menyampaikan agar paguyuban yang memiliki masa bakti 2012-2016 bisa melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan tanggung jawab.
-
Siapa yang hadir dalam wisuda Sultan? Memperingati kelulusan SMA anak mereka, Wina Talia dan Wishnutama hadir untuk menyaksikan wisuda Sultan.
-
Siapa yang pergi ke Yogyakarta? Ria Ricis Hanya Bersama Moana Perjalanan udara keponakan online yang disayangi netizen berlangsung tanpa kehadiran sang ayah, kabarnya ia ditemani oleh suster pengasuhnya.
-
Sri Sultan HB X nyoblos apa? Sri Sultan HB X pun menjadi pemilih pertama di TPS itu.
-
Siapa yang ikut meramaikan HUT Bhayangkara? Dikenal tajir melintir, eks manajer persib Bandung Umuh Muchtar ikut memeriahkan peringatan HUT Bhayangkara ke-78 di Gedung Sate.
-
Siapa yang menemui Sultan HB X? Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkap isi pertemuannya dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X di Keraton Klien Yogyakarta, pada Minggu (28/1).
-
Kenapa Jokowi bertemu Sultan HB X? 'Ya banyak (yang dibahas). Berbicara masalah ekonomi global, geopolitik global, termasuk juga ekonomi nasional, politik nasional,' ujar Jokowi di Pasar Desa Bandongan, Magelang, Jawa Tengah, Senin (29/1).
"Saya percaya, sebagai pengurus paguyuban lurah maupun dukuh DIY, akan melaksanakan tugasnya dengan baik," ujar Sultan.
Sebelum secara resmi dikukuhkan, disampaikan atur panuwun dari tiap ketua paguyuban. Pertama disampaikan ketua paguyuban Ismoyo, Bibit Rustanto. Pihaknya mengucapkan terima kasih pada Ngarso Dalem HB IX atas putusan sebagian tanah kasultanan yang diijinkan menjadi bagian pemerintahan desa.
"Tanah tersebut menjadi sumber pendapatan desa yang menghidupkan desa. Kami juga berterima kasih karena HB X melanjutkan keputusan HB IX tersebut, sehingga sampai sekarang masih diijinkan tinggal," ujar Bibit.
Setelah pengukuhan paguyuban ini secara resmi, maka teriring doa untuk bisa menjalankan amanat. "Melalui momentum ini, kami bersepakat tidak minta keistimewaan tapi ingin mempertahankan keistimewaan karena sesungguhnya itu milik Yogyakarta dan hak Yogyakarta," kata Bibit.
Ketua paguyuban Semar Sembogo, Sukiman menyampaikan, dari 4.579 anggota dukuh se-provinsi DIY, pada kesempatan ini bersama-sama mengenang HB IX yang mengukir sejarah Indonesia dan Yogyakarta menjadi daerah istimewa. HB IX dikenang jasanya sebagai pemimpin bangsa. Beliau adalah pahlawan nasional dan sepantasnya negara menetapkan itu.
"Dukuh sebagai abdi pelayan masyarakat paling bawah, beserta seluruh masyarakat, tidak pernah surut untuk menjaga, mempertahankan keistimewaan Yogyakarta dan tetap siap sebagai benteng terakhir perjuangan RUUK sampai tuntas sesuai aspirasi masyarakat," ungkap Sukiman.
Sukiman menjelaskan tahun ini tepat seabad HB IX, tidak cocok untuk menyanggupi kemauan pemerintah untuk perpanjangan masa jabatan gubernur. Oleh sebab itu, pihaknya mendesak agar seluruh elemen masyarakat bisa bersatu dan Yogyakarta bisa tegas untuk tidak selalu mengikuti kemauan pemerintah.
"Kalau masih deadlock, maka kita saatnya menentukan sendiri. Masyarakat Yogyakarta harus berfikir tegas. Siapapun yang tidak nyengkuyung mendukung keistimewaan dilewati saja. Yogyakarta tidak untuk pemilihan dan harga mati untuk penetapan," tegas Sukiman.
Selain itu paguyuban lurah dan dusun, ribuan keluarga besar Trah Pangeran Diponegoro serta Trah Laskar Diponegoro yang ikut hadir dalam peringatan satu abad Sultan Hamengku Buwono (HB) IX di Pagelaran Kraton Yogyakarta. Kehadiran mereka dalam pahargyan agung tersebut juga merupakan bentuk dukungan atas keistimewaan DIY.
Perwakilan Trah Diponegoro, Ki Roni Sodewo menuturkan, sebelum sampai di Pagelaran Kraton, sekitar 1.100 anggota trah melakukan kirab dari Museum Diponegoro Tegalrejo menuju ke Pagelaran Kraton. Dari jumlah itu, 750 diantaranya berasal dari laskar Diponegoro atau keturunan pendamping Diponegoro dan sisanya merupakan trah keluarga Diponegoro dari seluruh wilayah.
Kehadiran trah Diponegoro kali ini cukup unik. Beberapa diantara mereka menggunakan kostum adat yang melambangkan sembilan tokoh pahlawan perjuangan. Diantaranya Pangeran Mangkubumi, Pangeran Diponegoro, Kyai Mojo, Ki Ageng Serang, Sentot, Sudewo, Diponegoro Anom, Dipononingrat, dan Pangeran Juned.
"Pada hari ini trah Diponegoro dan trah Laskar Diponegoro memberikan dukungan pada keistimewaan DIY dengan tujuan yang sama seperti Pangeran Diponegoro. Yakni untuk menjaga keutuhan budaya yang menyeluruh serta menjaga persatuan dan kesatuan," ujar Roni.
Roni menegaskan tetap tegaknya Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, sangat berpengaruh besar terhadap proses berdirinya NKRI.
"Rakyat berkehendak agar keutuhan aset budaya, benda dan bangunan serta tanah milik Kasultanan dan Pakualaman harus tetap istimewa, seperti yang selama ini terjadi," ucap Roni.
Roni menyampaikan, peringatan satu abad HB IX hendaknya menjadi moment yang tepat bagi semua untuk mengingat kembali proses bersatunya Kraton Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman kedalam tubuh NKRI.
"Dengan mengingat sejarah, maka bangsa ini tidak akan mudah terombang-ambing," tukas Roni.
Roni menjelaskan kehadiran Trah Diponegoro merupakan satu tekad untuk menjadi bagian pendukung Keistimewaan DIY dengan azaz Ijab Qobul.
"Lamaran sudah dikemukakan, mahar sudah ditentukan, ijab qobul sudah diucapkan. Jangan ada perceraian dan pengingkaran, jangan pula ada tipuan," tandas Roni. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Acara itu digelar pertama kali setelah vakum akibat COVID-19
Baca SelengkapnyaDalam pidatonya, Anies menyinggung sosok pemimpin yang patut menjadi panutan
Baca SelengkapnyaMengawali acara besar Grebeg Mulud, Keraton Yogyakarta melakukan tradisi menyebar udhik-udhik. Animo masyarakat untuk mengikuti prosesi ini cukup besar.
Baca SelengkapnyaDi depan ribuan pendukungnya, Anies membanggakan sosok Sri Sultan HB IX sebagai pemimpin yang beretika, sopan dan tegas.
Baca SelengkapnyaPerjalanan menuju puncak Gunung Lawu membutuhkan waktu 9-10 jam.
Baca SelengkapnyaJokowi bersepeda bersama AHY di Yogyakarta, Minggu (28/1), sambil menyapa masyarakat.
Baca SelengkapnyaViral video yang memperlihatkan acara syukuran ‘sultan’. Para tamu undangan mendapatkan kipas angin.
Baca SelengkapnyaHanya saja, Sultan menerangkan bahwa DIY diakui sebagai daerah istimewa karena asal-usul, sejarah dan budayanya.
Baca SelengkapnyaKegiatan yang diinisiasi Moeldoko Center ini dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke-78 tahun.
Baca SelengkapnyaGerak jalan yang dilangsungkan di lokasi sakral Alun-Alun Yogyakarta
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku kagum dengan semangat para peserta Bank Jateng Friendship Run 2023.
Baca SelengkapnyaHampir semua provinsi dimenangkan Prabowo-Gibran. Termasuk di Yogyakarta
Baca Selengkapnya