Ribuan pelayat antarkan Mozes Gatutkaca ke peristirahatan terakhir
Merdeka.com - Mozes Gatutkaca ditemukan meninggal dunia di sekitaran kawasan Mrican, Sleman, DIY pada 8 Mei 1998. Mozes yang saat itu tengah keluar mencari makan diduga menjadi korban kekejaman aparat keamanan yang sedang melakukan pembubaran aksi demonstrasi mahasiswa menuntut reformasi dan turunnya Soeharto di kawasan Jalan Gejayan. Peristiwa demonstrasi di Jalan Gejayan ini berakhir dengan bentrokan massa mahasiswa dengan aparat keamanan. Peristiwa rusuhnya demonstrasi di 8 Mei 1998 dikenal dengan nama Peristiwa Gejayan Kelabu.
Gatut, begitu biasanya Mozes Gatutkaca disapa, merupakan anak keempat dari empat bersaudara yang lahir pada 13 November 1958. Gatut, saat meninggal sudah tak lagi berstatus mahasiswa. Mozes saat itu sudah lulus dari Akademi Perindustrian dan Akademi Mesin Industri (Akprind) Yogyakarta.
Tini, kakak pertama Gatut menceritakan bahwa kabar kematian Gatut diterimanya pada Sabtu 9 Mei 1998 dini hari pukul 02.00 WIB. Sebuah telepon dari tetangga di Gang Brojolamatan, Mrican, Depok, Sleman mengabarkan bahwa Gatut meninggal dunia dan saat ini jenazahnya berada di RS Panti Rapih, Yogyakarta.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Kapan teror suara ketukan terjadi? Pada awal video, terlihat sebuah rekaman CCTV yang memperlihatkan suasana teras rumah warga. Waktu di kamera CCTV menunjukkan angka 03.08 WIB dan tak ada seorang pun di luar.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Apa yang terjadi di hajatan? Dua orang pria terlibat keributan di tengah acara hajatan.Terungkap, keduanya ternyata berada di bawah pengaruh alkohol. Seketika, aparat bergerak meringkus hingga mengguyur pelaku dengan air kolam.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Dimana kejadian ini berlangsung? Sebuah video memperlihatkan prajurit TNI yang memberi kejutan di HUT Bhayangkara. Sejumlah TNI tiba-tiba datang ke kantor Polisi Tuban dengan membawa massa yang cukup banyak.
"Saya segera meminta suami untuk mengecek kebenaran kabar itu ke RS Panti Rapih. Saya tidak ikut ke sana karena harus memersiapkan rumah, jika kabar itu benar. Tak lama kemudian suami mengabarkan bahwa kabar meninggalnya Gatut itu benar," ucap Tini saat ditemui di kediamannya yang ada di kawasan Perumahan Nogotirto, Jumat (12/5).
Tini menceritakan bahwa jenazah Gatut pun kemudian dibawa pulang ke rumahnya. Jenazah Gatut disemayamkan sejenak di rumahnya sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga yang ada di daerah Cungkuk, Soragan.
"Saat itu yang melayat banyak sekali. Penuh. Saya saat itu sampai bingung kenapa yang melayat bisa sebanyak itu," kata Tini.
Tini menceritakan bahwa selain banyaknya pelayat yang datang ke kediamannya, banyak pula aparat kepolisian yang berjaga di sekitar rumahnya. Aparat kepolisian, ucap Tini, ada yang mengenakan seragam lengkap tapi ada juga yang berpakaian preman yang berjaga.
"Suasananya mencengkam. Saya sampai takut. Karena banyak sekali polisi yang berjaga, Selain itu ada pula helikopter yang berulang kali terbang di atas rumah saya seperti mengawasi rumah saya," tutur Tini.
Tini mengungkapkan bahwa ada satu kejadian aneh saat jenazah Gatut sudah tiba di rumah duka. Telepon rumah, sambung Tini, tiba-tiba putus dan tak bisa melakukan panggilan maupun menerima panggilan.
"Aneh itu. Sebelumnya tidak ada masalah. Tiba-tiba telepon saya putus. Padahal telepon di tempat tetangga tak ada masalah atau lancar. Putus sampai sekitar empat hari. Padahal saat itu saat ingin mengabarkan kepada saudara-saudara maupun kerabat tentang kabar duka meninggalnya Gatut. Kan bisa itu mengabari saudara ataupun kerabat. Akhirnya saya dipinjami handphone oleh sepupu saya. Padahal tahun itu jarang ada yang punya handphone. Saya dipinjami handphone selama beberapa hari. Handphone malah sampai ditinggal sini," ingat Tini.
Saat jelang pemakaman, jenazah Gatut empat disalatkan di masjid yang tak jauh dari rumah Tini. Menurut keterangan beberapa teman dekat Gatut, saat itu Gatut sudah menjadi mualaf.
"Keluarga malah tidak ada yang tahu kalau Gatut sudah mualaf. Gatut tidak pernah cerita. Tetapi teman-temannya justru yang cerita. Waktu itu beberapa teman Gatut minta agar Gatut dikafani tetapi karena sudah terlanjur didandani, akhirnya permintaan itu kami tolak. Tetapi jika disalatkan tak masalah. Jadi waktu pemakaman Gatut itu pakai dua cara. Sembayangan ala Nasrani dan disalatkan di masjid. Bahkan saat masuk ke liang lahat, jenazah Gatut juga sempat diazani. Keluarga tak keberatan," papar Tini.
Saat usai disalatkan dan akan dimasukkan ke mobil jenazah, Tini menuturkan bahwa pelayat yang jumlahnya ribuan ini mendekat ke jenazah Gatut dan ingin ikut mengusung jenazah.
"Ramai sekali waktu itu. Teriakan-teriakan Allahu Akbar sering terdengar. Teriakan memprotes dan mengutuk kematian Gatut juga terdengar. Suasananya mencekam seperti mau demo. Aparat kepolisian sempat bersiaga," terang Tini.
Tini menambahkan saat mobil jenazah sudah berjalan menuju ke makam, di belakangnya ada ribuan pelayat yang mengikuti. Mereka, sambung Tini, seperti konvoi dan terus mengawal jenazah Gatut.
"Polisi mengawal dengan ketat. Bahkan sampai ke kuburan pun polisi masih terus berjaga karena banyaknya massa yang melayat," pungkas Tini. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam momen tersebut para jemaah berlomba-lomba memperbanyak doa, zikir, dan lantunan ayat suci Alquran.
Baca SelengkapnyaAksi Bela Palestina merupakan bentuk dukungan warga Indonesia terhadap Palestina yang dibombardir pasukan zionis Israel.
Baca SelengkapnyaMomen Wapres Gibran Rakabuming Raka pimpin upacara pertama kali setelah menjabat.
Baca SelengkapnyaLautan massa Munajat Kubro 212 secara serempak melantunkan zikir, selawat, serta doa untuk Palestina.
Baca SelengkapnyaKejadian saat itu, rombongan akan menyolatkan jenazah Babe Cabita di masjid terdekat.
Baca SelengkapnyaMassa aksi bela Palestina mengutuk keras serangan brutal yang dilancarkan Israel ke Jalur Gaza.
Baca Selengkapnya