Ribuan pil metilon disita dari 2 bandar narkoba di Pekanbaru
Merdeka.com - Direktorat Reserse Narkoba Polda Riau, berhasil menyita narkoba jenis baru. Narkotika sebanyak 2.361 butir pil itu mengandung zat metilon.
Narkoba itu disita dari dua pengedar bernisial AH (38) dan JH (38). Kabid Humas Polda Riau, AKBP Guntur Aryo Tejo, kepada merdeka.com, Rabu (13/4), mengatakan, keduanya ditangkap di dua lokasi berbeda. Awalnya, JH dibekuk di tempat hiburan Terminal 8, di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru.
"Kemudian ditangkap satu tersangka lagi inisial AH saat berada di kos-kosan," kata Guntur.
-
Mentilin adalah apa? Satwa itu bernama Mentilin atau bisa disebut dengan Krabuku Ikat atau Tarsius bancanus. Ia masih termasuk dalam golongan primata dari keluarga Tarsiidae.
-
Bagaimana metamfetamin berdampak pada kesehatan? Efek obat ini bisa menyebabkan kerusakan otak parah, atau lebih buruk lagi, kematian.
-
Kenapa ketamin berbahaya? Penggunaan tanpa pengawasan dapat berpotensi membahayakan kesehatan.
-
Apa efek metamfetamin terhadap otak? Metamfetamin bekerja dengan meningkatkan kadar dopamin dalam otak, yang dapat menyebabkan perubahan dalam sistem dopamin.
-
Bagaimana ketamin bekerja? Ketamin adalah sejenis obat anestesi yang bekerja dengan memblokir reseptor NMDA dalam otak yang terlibat dalam pemancaran sinyal neurotransmitter glutamat. Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas glutamat di otak yang dapat memengaruhi mood, persepsi, dan kesadaran.
-
Apa itu pentol? Pentol adalah makanan yang terbuat dari adonan daging cincang dengan campuran tepung tapioka yang dibentuk menjadi bola-bola kecil.
Dikatakan Guntur, metilon ini adalah suatu zat adiktif dikategorikan dalam narkotika. Penggunanya akan mengalami halusinasi, ilusi, dan gangguan kesehatan pada jaringan otak.
Dampak lainnya membikin penggunanya ketagihan. Bentuknya hampir sama dengan pil ekstasi, tetapi efeknya bisa tiga kali lebih besar.
Metilon memiliki kekuatan tiga kali atau lebih kuat dari narkotika lainnya. Penggunanya bisa merasa mual, muntah, pusing, kejang, dada berdebar, kram jantung, dan bisa berujung kematian.
Metabolisme tubuh pengguna metilon akan terpicu lebih cepat. Denyut jantung menjadi meningkat hingga pemakainya mengalami palpitasi atau denyut jantung tidak teratur, bahkan setelah dia berhenti minum obat.
"Setelah diinterogasi, kedua tersangka membawa narkoba itu dari Medan untuk dipasarkan ke Pekanbaru," ujar Guntur.
Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat dengan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 13 tahun 2014 tentang pengubahan penggolongan narkotika.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan gudang ini diketahui setelah sebelumnya dilakukan penggerebeken terkait produksi pil koplo di Bekasi.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku saat ini sudah diamankan di rutan polda Papua dan telah ditetapkan sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaBarang bukti dari tangan ketiga pelaku yakni pil ekstasi sebanyak 161 butir, dan ekstasi 6 gram.
Baca SelengkapnyaKetiga pelaku mengedarkan narkoba berasal dari jaringan peredaran sabu-sabu dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaBea Cukai dan Polisi gagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis ekstasi. Barang haram tersebut hendak diseludupkan melalui perairan Boya Patah, Bengkalis.
Baca SelengkapnyaPolda Riau membongkar produsen pil ekstasi palsu berbahan obat flu Procold di Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaPara tersangka yang terlibat di laboratorium itu diketahui memproduksi sekaligus mengedarkan pil ekstasi dalam kurun enam bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaIrjen Iqbal menyebutkan pihaknya akan terus konsisten dalam pemberantasan penyalahgunaan narkotika.
Baca SelengkapnyaNarkoba jenis baru golongan I bernama tembakau sintetis MDMB-INACA dengan nilai tangkapan Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaDua modus tersebut dilakukan pengedar narkoba jaringan internasional
Baca SelengkapnyaPolisi menyita sejumlah barang bukti antara lain 1,12 ton ganja, lebih dari 1 ton sabu, 2,5 kg kokain, hingga ratusan ribu butir ekstasi dan obat terlarang.
Baca Selengkapnya