Ribuan Umat Islam Solo menyemut di Bundaran Gladag
Merdeka.com - Demonstrasi 2 Desember 2016 yang digelar di Solo berjalan damai. Usai salat Jumat, ribuan umat Islam dari berbagai elemen berkumpul di depan Stadion Sriwedari. Mereka kemudian melakukan longmarch menuju Bundaran Gladag, Jalan Slamet Riyadi yang berjarak sekitar 2 kilometer.
Pengawalan ketat dilakukan tak hanya oleh aparat TNI dan Polri, namun juga oleh pengamanan internal Ormas Islam di Solo. Sesampai di Bundaran Gladag, para demonstran yang terdiri dari pria dan wanita serta pelajar ini berjajar rapi, sambil mengacungkan bendera dan poster bertuliskan tuntutan agar Ahok ditangkap.
Sejumlah ulama dari Dewan Syariah Kota Surakarta (DSKS) menyampaikan orasi. Mereka menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri serta penegak hukum lainnya bertindak tegas terhadap Gubernur Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang terjerat kasus penistaan agama.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
"Pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi, Kapolri dan penegak hukum lainnya harus bertindak tegas. Ahok yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah P21 harus ditangkap dan ditahan. Kalau Ahok belum ditahan, kami umat Islam Solo akan terus berdemo membela Islam," ujar salah satu orator dari Muhammadiyah.
Cuaca cerah tanpa panas maupun hujan membuat ribuan demonstran semakin bersemangat. Mereka berulang kali meneriakkan yel-yel tangkap Ahok. "Tangkap-tangkap si Ahok tangkap si Ahok sekarang juga".
Dalam kesempatan tersebut para pendemo juga mendengarkan orasi dari pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Ustaz Wahyuddin. Tak hanya mengecam Ahok, pria yang saat ini menjabat sebagai pimpinan Yayasan Al Mukmin itu juga mendoakan Ahok agar sadar diri.
"Kami di sini melakukan pembelaan agama, walaupun hanya berorasi. Hanya memberikan pendapat dan saran kepada pemerintah. Mudah-mudahan setelah Ahok ditahan manti dia akan sadar dan mempelajari Islam. Kita doakan agar dia bisa menerima kebenaran, seperti halnya Khalifah Umar bin Khattab sebelum masuk Islam," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaMereka meneriakkan yel-yel meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi untuk mundur dari jabatannya dan segera pulang ke kampung halaman Solo.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaDalam aksinya mereka menuntut untuk menyikapi konflik lahan di Rempang.
Baca SelengkapnyaMassa oalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis menggelar aksi bela Palestina dan memberikan dukungan kepada warga di Gaza.
Baca SelengkapnyaDemo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaAliansi Mahasiswa Provinsi Banten (AMPB) menggelar mimbar rakyat di kampus Universitas Yuppentek Indonesia, Tangerang, Banten, Kamis (21/12/2023).
Baca SelengkapnyaAdapun aksi unjuk rasa rencananya akan digelar oleh sejumlah ormas.
Baca SelengkapnyaSebagian dari mereka menggunakan seragam SMA dan juga mengaku mahasiswa.
Baca SelengkapnyaSisi jalan di depan Kantor Gedung Dubes AS telah dijaga aparat kepolisian dengan menempatkan pembatas jalan sebagai penanda area steril.
Baca SelengkapnyaMereka memprotes dugaan kecurangan dalam proses Pemilu 2024 untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
Baca Selengkapnya