Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan warga berebut Dhahar Kembul di Sekaten Yogyakarta

Ribuan warga berebut Dhahar Kembul di Sekaten Yogyakarta Berebut Dhahar Kembul di Sekaten. ©2014 Merdeka.com/Kresna

Merdeka.com - Sebanyak 99 nasi tumpeng disajikan di acara Kepung Tumpeng Dhahar Kembul Sego Gurih untuk memeriahkan Sekaten sekaligus mios gongso keluarnya dua pusaka gamelan Kiai Gunturmadu dan Kiai Nogowilogo, Selasa (07/01) di alun-alun lor, Yogyakarta.

Secara simbolis, Dhahar Kembul ini merupakan wujud rasa syukur masyarakat terhadap segara rejeki yang telah diberikan oleh Allah. Dalam bahasa indonesia Dhahar Kembul berarti makan bersama-sama.

Menurut ketua panitia Dhahar Kembul, Ida Fitri, 3 tingkat sogo atau nasi gurih ini terdiri dari 99 nasi dengan pada tingkat pertama berdiameter 3 meter, tingkat kedua 2 meter, dan tingkat ke tiga berdiameter 1 meter.

"Semua ini disiapkan oleh asosiasi pengusaha jasa boga kota Yogya, selain nasi tumpeng, ada sekitar 1000 endog abang (telur merah) dan 2000 porsi nasi gurih siap makan untuk masyarakat," ujarnya.

Di balik kemeriahan Dhahar Kembul tersebut, Ida mengatakan acara tersebut digelar sebagai salah satu upaya pelestarian budaya, khususnya makanan tradisional. "Ini adalah bagian dari kebudayaan Yogya, kita punya tanggung jawab melestarikan," ungkapnya.

Kepung tumpeng ini dimulai dengan pembacaan doa oleh petugas dan dilanjutkan dengan menyerahkan satu tumpeng kepada wali kota Yogyakarta. Begitu dipersilakan makan, ratusan masyarakat yang antusias langsung menyerbu sego gurih itu.

Bagi warsono, salah seorang warga Gondomanan yang ikut dalam Dhahar Kembul ini bukan sekadar rekreasi tapi juga pelestarian budaya. "Bisa merasakan makan bersama di alun-alun bersama warga rasanya menyenangkan, budaya guyup di Yogya jadi terasa," ujarnya.

Warsono tidak datang sendirian, dia mengajak istri dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku SD. Dia berharap dengan acara ini kebudayaan Yogya bisa terus dijaga dan diteruskan ke anak cucu. "Tradisi itu harus diwariskan jangan sampai hilang karena zaman," harapnya. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi
Melihat Tradisi Wiwitan Panen Padi di Jogja, Tetap Dilestarikan di Tengah Perkembangan Teknologi

Tradisi Wiwitan rutin diadakan setiap tahun oleh para petani di Jogja. Acara itu dirangkai dengan berbagai kegiatan kesenian

Baca Selengkapnya
Dianggap Sakral, Yuk Kenalan dengan Kesenian Dodod yang Masih Eksis di Pandeglang
Dianggap Sakral, Yuk Kenalan dengan Kesenian Dodod yang Masih Eksis di Pandeglang

Tradisi ini masih dirawat oleh warga di Pandeglang lataran memiliki nilai kesakralan yang tinggi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Melihat Pasar Tradisional dengan Pemandangan Cantik, Dagangan Penjualnya Menarik Hati
Melihat Pasar Tradisional dengan Pemandangan Cantik, Dagangan Penjualnya Menarik Hati

Sebuah pasar tradisional kedapatan memiliki pemandangan begitu cantik. Tak hanya itu, dagangan para penjualnya pun memikat hati.

Baca Selengkapnya
Meriah tapi Sakral, Begini Potret Warga Banyuwangi Gelar Kenduri Massal di Sepanjang Jalan Kampung
Meriah tapi Sakral, Begini Potret Warga Banyuwangi Gelar Kenduri Massal di Sepanjang Jalan Kampung

Tradisi ini dilakukan turun-temurun karena dianggap membawa keberkahan

Baca Selengkapnya
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit
Begini Awal Mula Tradisi Mudik Jelang Lebaran di Indonesia, Sudah Ada Sejak Kerajaaan Majapahit

Tradisi ini telah menjadi fenomena sosial yang besar di Indonesia, di mana jutaan orang memilih untuk meninggalkan kota.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Iriban di Semarang, Kegiatan Warga Ramai-Ramai Tangkap Ikan Tanpa Bantuan Alat yang Diwariskan Secara Turun-Temurun
Mengenal Tradisi Iriban di Semarang, Kegiatan Warga Ramai-Ramai Tangkap Ikan Tanpa Bantuan Alat yang Diwariskan Secara Turun-Temurun

Kegiatan ini juga bertujuan untuk membersihkan endapan yang menumpuk di dasar kolam.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang  Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan
Melihat Tradisi Ojung di Lumajang, Pemenang Terbanyak Sabet Lawan dengan Rotan

Penduduk Desa Wonokerto, Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang, menggelar tradisi Ojung di sekitar sumber mata air Sumber Winong setiap Muharam atau Suro.

Baca Selengkapnya
Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana
Serunya Tradisi Rumpak-rumpakan dari Palembang, Kunjungi Rumah Tetangga saat Lebaran sambil Diiringi Rebana

Tradisi ini juga dibarengi dengan sajian kuliner khas Palembang, seperti tekwan hingga aneka macam kue yang disajikan oleh tuan rumah.

Baca Selengkapnya