Ribuan warga gelar aksi 2 Desember di alun-alun Purwokerto
Merdeka.com - Ribuan warga di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah menggelar aksi bela Islam III yang dipusatkan di alun-alun Purwokerto, Jumat (2/12). Aksi tersebut dilaksanakan usai Salat Jumat yang dipusatkan di Masjid Agung Baitusalam.
Berbeda dari aksi sebelumnya, aksi 2 Desember ini diikuti sekitar empat ribu demonstran dari berbagai ormas Islam yang ada di Purwokerto. Menurut koordinator aksi, Hidayat, massa tersebut berasal dari organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan, pesantren-pesantren sekitar Purwokerto dan Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Banyumas.
"Dari data yang terakhir kami terima, jumlah yang mengikuti aksi ini sebanyak empat ribu orang," katanya, Jumat (2/12).
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
Diakui Hidayat, aksi kali ini dikemas lebih santai dibanding aksi 4 November silam. Dalam agenda yang dilaksanakan di alun-alun Purwokerto tersebut, agenda diisi dengan pembacaan Alquran, pembacaan puisi, serta orasi dari perwakilan-perwakilan tokoh yang diundang, serta Kepala Kepolisian Resor (Polres) Banyumas serta Komandan Distrik Militer (Dandim) 0701/Banyumas.
"Acara kali ini memang dikemas lebih santai dengan harapan mencapai satu tujuan bersama, untuk mengawal kasus (dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama) hingga tuntas," jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, massa meminta agar Ahok diadili melalui proses hukum yang berlaku dengan seadilnya. Selain itu, Hidayat menambahkan, agenda ini akan terus dilakukan jika tidak selesai.
"Kami ingin saudara Basuki Tjahaja Purnama diadili seadil-adilnya. Dengan agenda ini kami mendampingi Polri, Kejaksaan dan Pengadilan. Kalau kasus ini belum selesai kami akan turun lagi," ujarnya.
Selepas orasi dan pembacaan doa, agenda dilanjutkan dengan salat Ashar berjemaah dan dilanjutkan parade keliling jalan protokol di Purwokerto dengan berjalan kaki. Dalam aksi ini, beberapa spanduk dan poster yang menunut Ahok segera dipenjara serta pengusutan kasus penistaan agama seadilnya dibawa oleh demonstran.
Massa aksi kali ini diikuti berbagai kalangan dari anak kecil hingga orang dewasa. Tercatat, menurut Hidayat, aksi massa di Purwokerto, mayoritas diikuti warga Muhammadiyah Purwokerto, Al Irsyad Purwokerto, IIBF Purwokerto serta beberapa elemen lainnya.
Aksi tersebut dijaga ratusan anggota Polres Banyumas. Tak hanya itu, Kapolres dan Dandim juga mengikuti aksi jalan kaki dari alun-alun Purwokerto. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demo berlangsung ricuh hingga malam hari. Tembakan gas air mata membuat udara di sekitar lokasi demo membikin sesak dan perih di mata.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaKehadiran mereka disambut sejumlah mahasiswa yang masih bertahan di sekitar gedung DPR/MPR.
Baca SelengkapnyaSejumlah elemen buruh menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha pagi ini.
Baca SelengkapnyaAda indikasi mobilisasi anak-anak sekolah ini dilakukan pada sore hari di batas waktu pelarangan demo dengan pola yang mirip.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian membakar spanduk besar bergambar Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming, Kaesang Pangarep dan menantu Bobby Nasution
Baca SelengkapnyaPawai Global Climate Strike di Taman Menteng dilakukan untuk menangani krisis iklim dan kelestarian lingkungan.
Baca SelengkapnyaPolisi mengidentifikasi asal sekolah pelajar yang diamankan. Dari 10 sekolah, hanya dua di antaranya yang berada di Kota Semarang.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaAksi ini diikuti oleh lebih kurang 2.000 orang yang terdiri dari mahasiswa hingga elemen masyarakat lainnya.
Baca Selengkapnya