Ribuan Warga Isolasi Mandiri, Wakil Wali Kota Sebut Bogor Darurat Covid-19
Merdeka.com - Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyebutkan penyebaran Covid-19 di daerah itu sudah memasuki kondisi darurat. Dia menilai perlu penanganan lebih ketat untuk menekan sebaran virus corona.
"Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor meningkat tajam dalam dua pekan terakhir. Rata-rata tambah sekitar 300 kasus positif per hari," kata Dedie A Rachim di Bogor, Kamis (1/7).
Menurut Dedie, warga Kota Bogor yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan masih sakit sampai Kamis hari ini sebanyak 3.705 kasus, sedangkan ketersediaan tempat tidur untuk pasien positif Covid-19 di 21 rumah sakit rujukan hanya 891 tempat tidur.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kenapa demam berdarah jadi masalah di Indonesia? Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami oleh masyarakat Indonesia.
"Dari jumlah tersebut, tempat tidur yang diisi warga Kota Bogor hanya separuhnya yakni sekitar 50 persen, sedangkan separuhnya lagi diisi oleh warga dari luar Kota Bogor. Itu artinya, ada sekitar 3.000 warga Kota Bogor yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing," katanya.
Menurut dia, ada warga Kota Bogor yang keluarganya terpapar Covid-19, mencari rumah sakit di luar Kota Bogor.
"Mobilitas warga yang keluar Kota Bogor mencari rumah sakit ini juga perlu diawasi, karena ada resiko tertular Covid-19," katanya.
Dedie mengingatkan, semua jajaran di wilayah Kota Bogor, mulai dari kecamatan, kelurahan, lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM), sampai karang taruna, agar turut membantu mendata warga di lingkungannya dengan lebih akurat.
Yang didata meliputi lokasi warga yang terpapar, dan orang yang menjadi kontak erat. Data itu harus segera dikoordinasikan dengan puskesmas, lurah atau camat setempat.
Dedie menegaskan, semua jajaran di wilayah Kota Bogor harus bisa memastikan bahwa warga yang terpapar Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah juga mendapat perhatian dari fasilitas kesehatan setempat, seperti puskesmas.
"Paling tidak mendapat obat yang standar, itu penting. Jadi, kalaupun rumah sakit di Kota Bogor tidak mampu menampung semua kasus aktif Covid-19 yang membutuhkan perawatan, tapi agar ada visitasi ke rumah," katanya seperti dilansir Antara.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Temukan Penyebaran DBD Meningkat, Kasus Paling Banyak di Jakarta Selatan
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaUpaya pengasapan juga terus dilakukan di beberapa kawasan yang terbilang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyakit difteri kembali ditemukan di Garut, Jawa Barat. Seorang warga Kecamatan Samarang dilaporkan meninggal dunia setelah mengalami gejala difteri.
Baca Selengkapnya