Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribuan Warga Mengungsi Akibat Banjir Besar Samarinda

Ribuan Warga Mengungsi Akibat Banjir Besar Samarinda Banjir di Samarinda. ©2020 Istimewa

Merdeka.com - Banjir hingga 1 meter masih merendam sebagian besar kawasan Samarinda, di 3 kecamatan, di hari ketiga ini. Bahkan, kian meluas. Warga terus mengungsi sejak Rabu (15/1).

Kawasan Bengkuring di Sempaja Timur kecamatan Samarinda Utara, kelurahan Gunung Lingai dan kelurahan Temindung Permai, di kecamatan Sungai Pinang, jadi kawasan terparah banjir.

Satu per satu, warga baik itu lansia hingga balita terpaksa harus mengungsi menggunakan perahu karet. Sebab, ketinggian air terus merangkak naik usai hujan deras Selasa (14/1) siang kemarin, sampai pagi ini.

Banyak alasan warga mengungsi. Selain air banjir semakin tinggi, mereka juga diliputi kekhawatiran kehabisan logistik. Di samping itu, permukiman yang terendam sudah gelap gulita lantaran PLN harus memadamkan listrik.

"Benar. Kami juga sudah anjurkan warga mengungsi, kalau kondisi seperti itu. Sementara ini, sudah didirikan dapur umum di 2 lokasi. Di kantor Kelurahan Temindung Permai, dan di Bengkuring, dan juga petugas medis sudah membantu tangani warga," kata petugas Pusdalops BPBD Kaltim, Muriono kepada merdeka.com, Rabu (15/1).

Hari ini, melalui BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Balikpapan mengeluarkan peringatan dini terkait potensi hujan lebat disertai petir yang terjadi di Samarinda.

"Karena selain rumah, fasilitas umum seperti sekolah, juga terendam. Kami terus koordinasikan dengan BPBD Kota Samarinda, untuk menginventarisir semua fasilitas umum yang terendam banjir," kata Muriono.

Sementara, dari data dihimpun relawan gabungan se-Samarinda, sementara hingga pukul 08.15 WITA pagi tadi, korban banjir bertambah menjadi 7.483 jiwa, dari 2.731 kepala keluarga. Angka itu bertambah dari 5 ribuan jiwa, Selasa (14/1) kemarin.

Korban banjir tersebar di kecamatan Sungai Pinang, kecamatan Samarinda Utara, kecamatan Palaran, hingga kecamatan Samarinda Ulu. "Benar. Sekarang ini, tim relawan, juga BPBD menyebar ke semua lokasi banjir, utamanya menyiapkan perahu karet. Memang benar, selain banjir, juga ada kejadian longsor di beberapa lokasi di Samarinda," kata salah satu koordinator relawan Info Taruna Samarinda (ITS) Joko Iswanto.

Untuk diketahui, banjir kali ini, disebabkan hujan deras merata yang nyaris terjadi sepanjang hari, di hari Sabtu (11/1) lalu. Imbasnya, debit Bendungan Benanga berada di level waspada, dan mengakibatkan DAS Karang Mumus meluap.

Catatan merdeka.com, banjir di 3 kecamatan Samarinda Utara, Sungai Pinang dan Samarinda Ulu, merendam ribuan rumah warga di bulan Juni 2019 lalu. Tercatat, korban terdampak banjir 56 ribu jiwa, dan memaksa Pemkot menetapkan masa tanggap darurat 2 pekan. Banjir hingga 1,5 meter saat itu, melumpuhkan sebagian besar aktivitas ekonomi Samarinda.

Banjir kembali terulang di bulan Desember 2019. Tidak kurang 500 rumah terendam hingga 1 meter. Kedua banjir di tahun 2019 itu, disebabkan luapan DAS Karang Mumus, menyusul peningkatan debit Bendungan Benanga yang berada di atas normal.

Korban Banjir Kelaparan

Warga yang bertahan meski rumah terendam, mulai kelaparan. Secara swadaya terpaksa harus memasak, memanfaatkan bahan makanan tersisa yang bisa disajikan, dan dimakan bersama-sama warga korban banjir, di kawasan yang lebih tinggi.

"Kita bertahan tinggal, karena jaga lingkungan. Soalnya kalau malam gelap, dan warga sudah banyak mengungsi. Jadi rumah kosong," kata Yusuf, warga RT 07 Gunung Lingai, ditemui merdeka.com.

Tiga hari ini, menurut Yusuf, belum ada bantuan logistik sajian makanan dari pemerintah, meski melalui pemerintah kelurahan Gunung Lingai.

"Baru hari ini, ada bantuan makanan dari ormas, berupa nasi bungkus," ujarnya.

"Bantuan air mineral pun, tidak ada kami terima. Kondisi sekarang kan sudah susah masak air. Belum lagi, kehabisan bensin buat hidupin mesin genset," tambah Yusuf.

Warga RT 07 lainnya, Fahri menerangkan, air banjir hari ini, cukup mengherankan. Sebab, kemarin air banjir berwarna bening kecokelatan, murni dari air sungai dari Bendungan Benanga.

"Kalau sekarang ini, air kecokelatan lumpur. Ini air darimana masuk ke banjir?" kata Fahri heran. (mdk/fik)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penampakan Kawasan Permukiman Padat Penduduk di Manggarai yang Ludes Terbakar,  Sebabkan 1.050 KK Mengungsi
FOTO: Penampakan Kawasan Permukiman Padat Penduduk di Manggarai yang Ludes Terbakar, Sebabkan 1.050 KK Mengungsi

Sebanyak 35 unit mobil pemadam kebakaran telah dikerahkan ke lokasi kejadian.

Baca Selengkapnya
Heru Budi Tinjau Lokasi Kebakaran di Manggarai, Warga Mengeluh Gelap dan Panas
Heru Budi Tinjau Lokasi Kebakaran di Manggarai, Warga Mengeluh Gelap dan Panas

Heru berkeliling posko sembari melihat dan menyapa warga. Sesekali warga nampak menyampaikan keluh kesahnya ke Heru Budi.

Baca Selengkapnya
CEK LOKASI: Nasib Rumah-Rumah Kosong 'Kampung Mati' Depok Terisolir Banjir
CEK LOKASI: Nasib Rumah-Rumah Kosong 'Kampung Mati' Depok Terisolir Banjir

Kampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga

Baca Selengkapnya
5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi
5 Fakta Banjir Besar di Demak, Banyak Tanggul Jebol hingga Puluhan Ribu Warga Harus Mengungsi

Banjir besar itu menyebabkan Jalan Pantura Demak-Kudus lumpuh total

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Berbuka Puasa Ramadan di Dekat Reruntuhan Rumahnya
FOTO: Potret Korban Banjir Bandang Sumatera Barat Berbuka Puasa Ramadan di Dekat Reruntuhan Rumahnya

Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur
FOTO: Kondisi Banjir Menerjang Jawa Tengah Meluas Lumpuhkan Lalu Lintas Demak-Semarang hingga Jawa Timur

Banjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.

Baca Selengkapnya
8 Kecamatan di Aceh Utara Dikepung Banjir, Seribuan Warga Mengungsi
8 Kecamatan di Aceh Utara Dikepung Banjir, Seribuan Warga Mengungsi

Sebanyak 8 kecamatan dalam Kabupaten Aceh Utara dikepung banjir, sejak Selasa (5/9) pagi. Akibat bencana ini, seribu lebih warga memilih mengungsi.

Baca Selengkapnya
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin
Ratapan Warga Korban Kebakaran Dekat RSUD Kebayoran Lama: Pikiran Sudah Kosong, Harus Diikhlasin

Ratusan warga yang terdampak kebakaran diamankan ke posko pengungsian di halaman RSUD Kebayoran Lama.

Baca Selengkapnya
7 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Warga Lari Tinggalkan Motor untuk Selamatkan Diri
7 Fakta Banjir Lahar Dingin di Lumajang, Warga Lari Tinggalkan Motor untuk Selamatkan Diri

Banjir lahar dingin Semeru terjadi sepekan terakhir. Ini fakta terbarunya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Bangunan Rumah Ludes, Puluhan Korban Kebakaran Terpaksa Mengungsi di Stasiun Manggarai
FOTO: Bangunan Rumah Ludes, Puluhan Korban Kebakaran Terpaksa Mengungsi di Stasiun Manggarai

Puluhan korban kebakaran di Manggarai itu tampak beristirahat dengan beralaskan kardus.

Baca Selengkapnya
FOTO: Banjir Luapan Kali Ciliwung Rendam Permukiman di Kebon Pala, Tingginya Capai 75 Cm
FOTO: Banjir Luapan Kali Ciliwung Rendam Permukiman di Kebon Pala, Tingginya Capai 75 Cm

Banjir ini terjadi akibat luapan Kali Ciliwung seiring tingginya intensitas hujan di wilayah Depok dan Bogor, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob
Kisah Kampung Mati Simonet Pekalongan, Ditinggalkan Penduduknya Karena Banjir Rob

Dulu Dusun Simonet merupakan kampung yang ramai. Tapi kini tak ada satupun warga yanga bermukim di sana.

Baca Selengkapnya