Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribut Ahok dan DPRD soal dana siluman dinilai kontraproduktif

Ribut Ahok dan DPRD soal dana siluman dinilai kontraproduktif Mediasi Ahok dan DPRD DKI. ©2015 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Aktivis Gerakan Indonesia Bangkit, Adhie Massardi menyebut kisruh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan DPRD DKI Jakarta terkait 'dana siluman' RAPBD 2105 mengindikasikan politik di DKI Jakarta yang kontraproduktif. Hal ini dapat dilihat di silang pendapat dalam mediasi yang digelar Kemendagri yang berujung berbau cacian di antara Ahok dan sejumlah anggota maupun pimpinan DPRD DKI.

"Gejolak politik di DKI membuat kami gerah. Terlihat kontraproduktif. Legislatif dan eksekutif sama. Seharusnya DPRD dan Gubernur buat anggaran yang produktif untuk rakyat," kata Adhie di Cafe Penus, Jl. Cikini Raya, Jakpus, Senin (9/3).

Menurut Adhie, persoalan 'dana siluman' hanyalah masalah kecil, sehingga dapat diselesaikan secara musyawarah antara Ahok dan DPRD DKI. "Kalau setiap eksekutif dan legislatif ada masalah kecil dan di bawah ke ranah publik dapat mencederai demokrasi," lanjut Adhie.

Orang lain juga bertanya?

Sementara, di tempat yang sama, Ahli tata hukum negara, Margarito Kamis mengaku akan melawan aktor dibalik 'dana siluman' APBD DKI. Menurutnya, siapapun yang bertindak otoriter mencuri uang rakyat harus dilawan.

"Hanya dalam kerajaan absolut raja sesukanya meminta uang rakyat. Raja ambil uang rakyat tanpa perlu persetujuan rakyat. Dan itu yang harus kita lawan," kata Margarito.

Margarito mengambil contoh runtuhnya sebuah Kerajaan di Eropa berbentuk monarki absolut saat Revolusi Prancis. Menurutnya, era kerajaan absolut di Eropa yang mengambil uang rakyat adalah sebab dari runtuhnya kerajaan tersebut.

"Revolusi Prancis mengubah semua itu. Raja mengambil uang rakyat tanpa perlu persetujuan. Dan itulah yang harus kita lawan," tutur Margarito.

Dari contoh itu, Margarito melihat Ahok dan DPRD DKI sama-sama bermain dalam 'dana siluman ini. Menurutnya, baik APBD dan APBN adalah hak rakyat. Secara konstitusional anggaran yang dikumpulkan dari rakyat tersebut tidak boleh dipakai tanpa persetujuan rakyat melalui wakilnya serta dalam negara demokratis, anggaran tersebut harus dirancang bersama-sama.

"Tidak boleh ada anggaran yang tidak dibicarakan kepada rakyat. Oleh karena itu, proses hukum tetap dilanjutkan dan hak angket juga diteruskan di DPRD sehingga kita tahu di mana pelanggarannya dan negara kita makin baik," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal
VIDEO: Debat Anggota Komisi X PKS 'Marah-Marah' Sampai Nunjuk Depan Anak Buah Jenderal

Ledia meminta klarifikasi kepada pejabat anak buah Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik
Jokowi: Ada Kabupaten Anggarannya Besar Tapi Program Tidak Jelas, Banyak Dipakai Hibah Politik

Jokowi mengatakan, uang yang ada malah dipakai untuk hibah-hibah politis.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Sentilan Maut Ustaz Dasad Latif ke Pemerintah: Jika Cari Duit Cuma dari Pajak, Rakyat Biasa juga Bisa Jadi Pejabat
Sentilan Maut Ustaz Dasad Latif ke Pemerintah: Jika Cari Duit Cuma dari Pajak, Rakyat Biasa juga Bisa Jadi Pejabat

Ustaz Dasad Latif sindir pemerintah mengenai wajib pajak yang dibebankan kepada rakyat.

Baca Selengkapnya
PDIP Wanti-Wanti Revisi UU Kementerian Negara Jangan Cuma Bagi-Bagi Kue Parpol Menangkan Prabowo-Gibran
PDIP Wanti-Wanti Revisi UU Kementerian Negara Jangan Cuma Bagi-Bagi Kue Parpol Menangkan Prabowo-Gibran

PDIP menilai dengan bertambahnya jumlah kementerian artinya menambah jumlah anggaran atau tidak efisien.

Baca Selengkapnya
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu
PDIP Kritik Food Estate, Golkar Ingatkan Jangan Munculkan Keterbelahan Jelang Pemilu

Doli meminta para elite politik jangan menunjukkan sikap perbedaan yang kontras secara terbuka. Agar pemilu bisa berjalan tanpa keterbelahan.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah
Kebijakan Pembersihan Guru Honoror Ganggu Sistem Pembelajaran di Sekolah

Dia juga menyoroti potensi tumpang tindih antara kebijakan daerah dan kebijakan pusat.

Baca Selengkapnya
PDIP Setuju RUU Kementerian Negara Asalkan Penuhi Syarat Ini
PDIP Setuju RUU Kementerian Negara Asalkan Penuhi Syarat Ini

Padahal, sebelumnya jumlah kabinet dibatasi hanya 34 menteri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Presiden Jokowi Singgung Anggaran Banyak Malah Dibagi-bagi, Tidak Sesuai Kebutuhan
VIDEO: Presiden Jokowi Singgung Anggaran Banyak Malah Dibagi-bagi, Tidak Sesuai Kebutuhan

Presiden Jokowi mengingatkan agar anggaran besar tidak dibagikan ke dinas-dinas terkait

Baca Selengkapnya
PSI Sebut Dividen BUMD DKI Rendah, Heru Budi: Kita Evaluasi, Jadi Dirut Harus Kreatif
PSI Sebut Dividen BUMD DKI Rendah, Heru Budi: Kita Evaluasi, Jadi Dirut Harus Kreatif

"Semua dievaluasi kan ada Badan Pembinaan BUMD," kata Heru.

Baca Selengkapnya
AHY Kritik Janji-Janji Capres-Cawapres: Peningkatan Pendapatan Negara Tidak jadi Perhatian Serius
AHY Kritik Janji-Janji Capres-Cawapres: Peningkatan Pendapatan Negara Tidak jadi Perhatian Serius

AHY mengkritik janji-janji para Capres-Cawapres selama Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit
Jokowi: Ada Kabupaten Punya Anggaran Besar tapi Program Tak Jelas, Padahal Bisa Bangun 10 Rumah Sakit

Jokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.

Baca Selengkapnya