Ribut dengan Pemilik Lahan, Rumah Keluarga di Ciledug Dipagar Beton
Merdeka.com - Diduga karena sengketa lahan, satu keluarga di Jalan Akasia RT04/03 Kampung Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang terisolir. Akibat tembok beton yang dipasang oleh pemilik lahan yang mengelilingi rumahnya.
Anna Melinda (30), ahli waris pemilik lahan yang akses jalannya diblokir, mengaku persoalan tersebut baru-baru ini saja terjadi. Setelah sekira 5 tahun Anna dan keluarganya meninggali rumah yang dibeli dari lelang Bank itu.
"Sekitar dua tahun lalu jalan ini dipagar beton. Tetapi saat itu, kami masih dikasih jalan keluar-masuk ke rumah melalui pintu gerbang, dan jalan yang dibuka hanya untuk satu motor saja," katanya, Sabtu (13/3).
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai? Rumah ini dulunya dimiliki oleh almarhum artis Suzzanna.
-
Siapa pemilik rumah terbengkalai itu? Bangunan kuno milik artis terkenal yang terbengkalai sejak 1990-an, kini menjadi pusat perhatian di kanal YouTube Sang Penjelajah Amatir.
-
Kenapa warga kampung terisolir tidak memiliki tanah hak milik? Salah seorang warga di sana berkata, tanah di kampung itu bukan tanah hak milik, melainkan masih dimiliki PT KAI.
-
Di mana lokasi kampung terisolir ini? Sebuah kampung di Kabupaten Grobogan letaknya berada di pedalaman hutan jati. Akses menuju kampung itu terbilang sulit. Pengunjung dengan kendaraan roda dua harus melewati jalan berpasir yang sempit di antara pohon-pohon jati yang membentang sejauh empat kilometer.
-
Dimana letak rumah terbengkalai ini? Bangunan tersebut diketahui berlokasi di area Gajahmungkur, Semarang.
-
Kenapa rumah Jenita Janet terbengkalai? Sampai saat ini, belum diketahui apakah rumah ini benar-benar milik Jenita Janet atau tidak, mengingat rumah ini terlihat sudah sangat lama ditinggalkan.
Tak lama kemudian, atau pasca kejadian banjir pada pertengahan Februari 2021. Keluarga ahli waris yang mengaku pemilik lahan malah membuat pagar beton baru. Itu diduga dipicu ketidaksukaan pemilik lahan, karena pagar betonnya roboh.
"Sebelum banjir, akses jalan masih dibuka, tapi lewat gang depan. Pas banjir tembok beton pada roboh. Nah Ruly (pemilik jalan) bilang tembok itu kita yang robohin. Padahal mana bisa kita robohin tembok beton. Baru jalan ditutup dibeton," kata dia.
Tak lama kemudian, ahli waris pemilik lahan jalan menutup akses jalan depan rumahnya itu. Kemudian ketika melakukan pembetonan, adik Anna, sempat bertanya kenapa hal itu dilakukan, tetapi dijawab emosional.
"Tidak tahu, dia datang marah-marah bawa golok dan mengancam mamah saya dengan golok. Sekarang mamah saya sakit, kepikiran," jelas dia.
©2021 Merdeka.com/KiromAkibatnya, dua rumah yang terpagar baru itu terdampak akses keluar masuknya. Namun, hanya keluarga Anna yang tidak lagi diberikan akses keluar masuk jalan, kecuali dengan melompat pagar beton tersebut.
"Ada dua rumah yang terisolasi, rumah saya dan bidan. Tapi bidan dikasih kunci gerbang depan, saya tidak. Saya pernah minta kunci sama bidannya, tapi enggak dikasih. Selain lewat tembok, bisa juga lewat belakang, dari kuburan," ucap dia.
Sejak akses masuk rumahnya ditutup, Anna sangat kesulitan. Tidak hanya untuk keperluan membeli makan, untuk mengantar anaknya les pun dia sangat susah. Pagar beton yang menutup rumahnya benar-benar membuat hidupnya menjadi terpenjara.
"Saya kalau mau antar les anak lewat pintu gerbang, pinjam kunci. Kadang dikasih. Tetapi pas sudah keluar, gak bisa ngapa-ngapain lagi. Gak bisa masuk, harus manjat. Soalnya gak dikasih kunci. Anak saya takut, dia lihat mamah diancam golok," jelas dia.
Kapolsek Ciledug, Kompol Wisnu Wardana memastikan bahwa, hal tersebut merupakan persoalan sengketa lahan, antar kedua pihak ahli waris.
"Kalau masalah tanah, sementara berproses. Sudah dilaporkan sengketa lahan ke Polres Metro Tangerang, saat ini sedang berproses," kata dia.
Namun begitu, Wisnu menerangkan kalau pihak yang terisolir atas nama Hadiyanti, juga telah melaporkan perbuatan pengancaman yang dilakukan oleh keluarga yang mengaku pemilik jalan atas nama R.
"Dari Pihak Hadiyanti, untuk pengancamannya sudah dilaporkan. Sementara sudah dimintai keterangan hari ini, terkait pengancaman tersebut," jelas dia.
Namun begitu, Wisnu mengaku saat ini, situasi di lokasi lahan yang bersengketa itu kondusif. Pihaknya bersama Muspika menjamin keamanan dan kondusifitasi di lokasi yang bersengketa itu.
"Situasi kondusif, kami jamin kalau ada yang bertindak represeif, penegakan hukum kita tegakan. Dari Polsek Ciledug kami memfasilitasi, membantu percepatan kasus ini," kata dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meskipun berdekatan langsung, kawasan elite PIK 2 dan desa-desa di sekitarnya dipisahkan dengan tembok beton yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaMenurut Samid, belasan tempat tinggal dan rumah kontrakan milik warganya itu rusak parah karena dampak dari pembangunan Tol Japek 2.
Baca SelengkapnyaBak film Up, rumah ini jadi rumah satu-satunya di tengah proyek pembangunan Tol Cijago.
Baca SelengkapnyaKampung Bulak Barat sempat direndam banjir hingga menutupi rumah-rumah warga
Baca SelengkapnyaDiduga Kecewa Hasil Pemilu, Caleg di Garut Tutup Jalan yang Biasa Dilintasi Warga
Baca SelengkapnyaAksi pengadangan truk sampah menggunakan Pajero ini disebut gara-gara kalah pemilihan ketua RT.
Baca SelengkapnyaRumah itu dibangun suami Sugiati, tetapi tanahnya pemberian orang tua Sugiati.
Baca SelengkapnyaPlafon Rumah Warga Bekasi Jebol Akibat Ledakan Gudang Amunisi di Bogor, Langsung Diperbaiki TNI
Baca SelengkapnyaRumah wanita ini kerap dilempar batu oleh tetangga. Begini kronologinya yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaPemkot Bandarlampung sudah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum (PU) segera memperbaikinya.
Baca SelengkapnyaWarga memanfaatkan jalan pipa. Jalan tersebut tidak terhubung dengan jalan utama PIK 2.
Baca SelengkapnyaJalanan yang sempit dan terjal sudah menjadi bagian dari keseharian mereka.
Baca Selengkapnya