Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ribut soal Teluk Benoa, reklamasi di Bali Utara dilakukan diam-diam

Ribut soal Teluk Benoa, reklamasi di Bali Utara dilakukan diam-diam Reklamasi Bali Utara. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Di saat banyak pihak meributkan reklamasi Teluk Benoa, tanpa disadari wilayah Teluk Penerusan di Banyuwedang Bali Utara, Kabupaten Buleleng, telah dilakukan proyek reklamasi secara diam-diam.

Bahkan kawasan laut yang dipenuhi tanaman mangrove, saat ini sudah diurug oleh pihak investor. Bahkan dari pantauan di lapangan, sudah berdiri dua bangunan senderan beton yang membentang memanjang ke tengah laut dari kawasan hutan mangrove.

Pengurukan di Teluk Penerusan dari bibir teluk sejauh 200 meter, dengan kedalaman hingga tiga meter, dan jarak beton satu dengan lain mencapai 20 meter.

Orang lain juga bertanya?

Menurut penuturan dari salah seorang warga Desa Pejarakan bernama Iboy mengatakan, dirinya mempertanyakan dasar penerbitan sertifikat hak milik (SHM) yang sampai dijual kepada investor. Berdasarkan informasi yang dihimpun, lahan seluas dua hektare termasuk teluk yang direklamasi akan dijadikan hotel.

"Aktivitas reklamasi Teluk Penerusan itu sejak sebulan lalu. Katanya mau dibangun hotel di sana, hotel di tengah laut. Saya tidak tahu apa ada izinnya pengurugan ini," tuturnya kepada wartawan di Buleleng, Bali, Sabtu (16/5).

Bukan hanya menguruk laut, aktivitas proyek pembangunan tersebut juga sudah menebang sejumlah pohon mangrove yang ada di teluk tersebut. "Ada juga yang saya lihat pohon-pohon mangrove yang sudah mati, bekas ditebang dibiarkan terus begitu saja," jelasnya.

Terpisah, perbekel Desa Pejarakan Made Astawa tidak menampik adanya pengurukan di kawasan Teluk Penerusan. Namun dirinya berdalih, lahan tersebut berstatus tanah hak milik seorang warga yang bernama Komang Milik, yang kemudian dijual kepada investor.

Kendati begitu, dirinya belum mengetahui persis bangunan yang akan didirikan. Namun, dirinya hanya mengetahui proyek tersebut baru sebatas pembangunan jalan saja.

"Itu tanah milik seorang warga, dia punya SHM atas tanah itu. Kemudian dijualnya tanah itu ke investor, dan sekarang akan dibangun akomodasi wisata. Sekarang baru pembangunan jalan saja dan masih lama itu, sekitar lima tahun lagi baru jelas akan terlihat bangunannya seperti apa," tuturnya.

Menurut Astawa, hingga saat ini dirinya belum menerima adanya permohonan izin atas pembangunan proyek tersebut, yang masuk ke Kantor Desa.

"Sampai sekarang belum ada permohonan izin yang masuk dan saya masih belum mengeluarkan rekomendasi. Tapi selama itu tidak mengganggu lingkungan tidak ada masalah, karena status tanah itu kan milik perseorangan," tandasnya. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!
Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!

Viral Pengerukan Tebing Pecatu Diduga untuk Hotel, Sandiaga: Kemurnian Alam Bali Harus Dijaga!

Baca Selengkapnya
Reaksi Pemprov Bali, Filipina Comot Video Pemandangan Sawah di Ubud
Reaksi Pemprov Bali, Filipina Comot Video Pemandangan Sawah di Ubud

Pejabat pariwisata Filipina emosi. Agensi periklanan DDB Filipina membuat video promosi wisata tapi gambarnya keindahan daerah wisata di negra lain.

Baca Selengkapnya
Temuan BRIN: IKN Nusantara Terkesan Asal Serobot Tanah Warga
Temuan BRIN: IKN Nusantara Terkesan Asal Serobot Tanah Warga

Masyarakat sekitar Penajam Paser Utara memang tidak menunjukan penolakannya terhadap IKN Nusantara.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Diungkap Ombudsman: BP Batam Belum Kantongi Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan Rempang
Fakta Baru Diungkap Ombudsman: BP Batam Belum Kantongi Sertifikat Hak Pengelolaan Lahan Rempang

Ombudsman mendesak pemerintah segera memperbaiki kesalahan prosedur yang terjadi.

Baca Selengkapnya
Sengketa Tahan Ulayat di Balik Penyitaan Ribuan Kubik Kayu di Hutan Mentawai
Sengketa Tahan Ulayat di Balik Penyitaan Ribuan Kubik Kayu di Hutan Mentawai

Plisi menemukan bahwa ada perseteruan tanah ulayat antara Kaum Saogo dan Kaum Sakerebeu.

Baca Selengkapnya
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta
Ridwan Kamil: Reklamasi di Utara Jadi Masa Depan Jakarta

RK percaya, selama reklamai tidak merusak lingkungan, maka hal itu menjadi sesuatu yang baik seperti dicontohkan negara maju lainnya.

Baca Selengkapnya
Video Bule Mesum di Pantai Viral, Penyebar Diduga Ingin Rusak Citra Pariwisata Bali
Video Bule Mesum di Pantai Viral, Penyebar Diduga Ingin Rusak Citra Pariwisata Bali

Polisi mencari penyebar video pasangan bule mesum di pantai yang viral di media sosial. Pelaku diduga sengaja merusak citra pariwisata Pulau Dewata.

Baca Selengkapnya
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat
PBNU Ingatkan Pemerintah Investasi di Rempang Tak Boleh Korbankan Rakyat

PBNU tidak ambil soal terkait tujuan investasi yang ingin dikembangkan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan Menteri Eks Panglima Sebut Warga Pulau Rempang Tak Miliki Sertifikat Tanah
VIDEO: Blak-blakan Menteri Eks Panglima Sebut Warga Pulau Rempang Tak Miliki Sertifikat Tanah

Hadi Tjahjanto mengungkapkan, lahan tinggal sebagai pemicu kericuhan di Pulau Rempang, Kepulauan Riau, tidak memiliki sertifikat.

Baca Selengkapnya
Tak Mau Sawah Habis 'Dibabat', Pembangunan Vila di Bali Bakal Dimoratorium
Tak Mau Sawah Habis 'Dibabat', Pembangunan Vila di Bali Bakal Dimoratorium

Surat terkait kebijakan ini sudah disampaikan ke pemerintah pusat.

Baca Selengkapnya
CEK FAKTA: Beredar Terowongan Bawah Laut Hubungkan Jawa-Bali
CEK FAKTA: Beredar Terowongan Bawah Laut Hubungkan Jawa-Bali

Kementerian PUPR belum memiliki rencana untuk membangun tol maupun jembatan bawah laut yang menghubungkan Jawa-Bali.

Baca Selengkapnya
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata
Sekejap Keindahan Pulau Rempang Berubah Jeritan dan Air Mata

Buntut warga Pulau Rempang bentrok dengan polisi, sejumlah orang jadi tersangka.

Baca Selengkapnya