Ridwan Kamil Ajak Kerjasama Event Organizer Gelar Vaksinasi Covid-19 Massal
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengklaim kuantitas sasaran program vaksinasi di daerahnya berada di urutan pertama dibandingkan provinsi lain. Meski demikian, dia membuka peluang kerjasama dengan event organizer (EO) untuk membuat vaksinasi massal dalam rangka lebih mempercepat jangkauan vaksinasi.
Pernyataan mengenai urutan pertama itu, dia sebut informasinya datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Ini berlaku bagi vaksinasi profesi publik, seperti wartawan, TNI, Polri hingga guru dan sebagainya.
“Tapi lansia kita masih kurang, kita ranking tiga, oleh karena itu pekan ini kita akan melakukan vaksinasi maksimal di lansia,” katanya di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Senin (15/3).
-
Apa yang dijanjikan Ridwan Kamil untuk warga di masing-masing RW? Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta, kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Apa yang diserahkan kepada Ridwan Kamil? Hari ini Bang Eki mewakili kawasan dewan adat dari Bamus Betawi menyerahkan satu dokumen rekomendasi tentang bagaimana pelestarian budaya Betawi di Jakarta yang baru, Jakarta yang naik kelas menjadi kota global,' kata RK.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
-
Dimana Ridwan Kamil tinggal? Ridwan Kamil mengungkap beberapa sudut rumahnya saat ia ditinggalkan sang istri mendampingi putri mereka kuliah ke Inggris.
-
Kenapa Ridwan Kamil ingin memberikan anggaran ke RW? RK mengaku gagasannya itu juga pernah diterapkan saat dirinya didapuk menjadi Gubernur Jawa Barat. Progamnya itu diklaimnya bahkan membuat antusias warga Jabar kala itu. Di satu sisi, usulannya tersebut agar warga dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian di wilayahnya masing-masing.
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan pentingnya IKN layak huni? Dalam Rapat Koordinasi Nasional IKN, pria yang akrab disapa Emil itu mengaku pernah mengingatkan Presiden RI Joko Widodo tentang kompleksitas dalam membangun ibu kota negara baru.
Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil sendiri masih menargetkan 150 ribu penyuntikan per hari. Karena tidak bisa mengandalkan fasilitas kesehatan seperti puskesmas, dibutuhkan sekitar 40 gedung besar untuk bisa melakukan acara vaksinasi massal.
“Kami membuka kepada EO di Jabar yang mungkin konser mah gak ada dan acara besar gak ada, boleh bermitra dengan Pemprov Jabar menjadi penyelenggara vaksinasi massal, mengatur flow-nya dan tempatnya nanti nakesnya dari kami,” ucap dia.
“Kolaborasi ini kalau berhasil akan membuat Jabar berhasil menyelenggarakan vaksinasi. Tapi tanpa ada dukungan vaksinasi massal dengan jumlah yang banyak, kami khawatir target tidak tercapai dan vaksin keburu kadaluarsa,” terangnya lagi.
Namun, dia memastikan bahwa vaksin kadaluarsa tidak terjadi di Jabar. Vaksin yang habis masa kadaluarsa pada 18 Maret itu sudah habis terpakai.
“Jangan khawatir, tidak ada di Jabar menggunakan vaksin kadaluarsa karena di tanggal 18 yang kadaluarsa pertama itu sudah selesai, jadi tidak akan pernah kita melanggar prosedur itu,” ungkapnya.
Disinggung mengenai kesulitan menjangkau para lansia untuk vaksin, Ridwan Kamil berkilah kendalanya ada pada mobilitas. Faktor Kedua adalah, banyak di antara lansia memiliki komorbid tinggi.
"Jadi lansianya datang karena mengaku sehat tapi catatan dari dokter luar biasa. Jumlah yang mobilitas plus datang tapi tidak bisa itu memang ternyata sudah jadi risiko ya, karena makin sepuh. Jadi itu masalah lansia. Jumlah vaksin cukup untuk lansia sehingga semua berlomba menyukseskan itu,” ujarnya.
Diketahui, jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.
Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono menyebut beberapa provinsi yang tercatat sudah habis stok vaksinnya yaitu Jabar, Sumsel, Lampung, Jatim, Jateng dan Papua.
“Kami ucapkan terima kasih dan akan kami suplai lagi stoknya ke daerah yang vaksinnya sudah habis. Mohon daerah lain agar cepat vaksinasi maksimal," tutur Dante.
Pemerintah pusat menargetkan vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia selesai pada akhir Juni 2021. Jika itu tercapai, vaksinasi tahap selanjutnya dapat dimulai pada Juli 2021. Vaksinasi tetap akan dilaksanakan pada Bulan Ramadan. Hal itu dilakukan guna mempercepat proses penyuntikan vaksin Covid-19.
"Termasuk bulan puasa pun kita akan tetap vaksinasi sehingga target untuk herd immunity pada akhir tahun ini atau paling tidak pertengahan tahun depan sudah tercapai," tuturnya.
"Suplai vaksin untuk mendukung percepatan itu kita punya sembilan juta dosis vaksin yang ada di lapangan sampai Mei yang siap disalurkan sesuai yang diperlukan," Dante melanjutkan.
Percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin Covid-19 sinovac yang digunakan saat ini memiliki kedaluwarsa selama enam bulan. "Vaksin Sinovac harus segera dihabiskan karena ada expire date (selama) enam bulan," katanya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RK pun bercanda, bisa saja jumlah itu diperbanyak. Syaratnya, harus menjadi robot dulu yang tak perlu waktu istirahat.
Baca SelengkapnyaDari setiap titiknya, tim relawan menyediakan ratusan porsi makan siang yang bisa dinikmati oleh seluruh masyarakat, tanpa terkecuali.
Baca SelengkapnyaBerhubungan baik dengan Presiden bagi Ridwan Kamil seperti pintu akses untuk mendapatkan keuntungan finansial.
Baca SelengkapnyaMenurut Pratikno, hal itu dibuktikan dari banyaknya surat masuk ke pihak Istana.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan, program seperti ini bukan hal baru.
Baca SelengkapnyaZaki menyatakan, lapangan Cenderawasih dipilih sebagai tempat kampanye karena kemudahan akses.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan Kamil, belum masuk kampanye saja hasil survei paslon Rido sudah tinggi.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, dalam menjalankan keputusan seorang pemimpin butuh kolaborasi dari semua pihak agar realisasinya bisa maksimal.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menjamin bakal mewujudkan anggaran senilai Rp100-Rp200 juta untuk setiap RW di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRencana Jokowi mengundang 8.000 tamu akhirnya dipangkas menjadi 1.300 tamu karena modal dan akomodasi tak mencukupi serta penyediaan konsumsi yang masih sulit.
Baca SelengkapnyaMenurut Ridwan, urusan di Jakarta terlalu luas untuk diputuskan hanya melalui Balai Kota atau di tingkat gubernur.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono menggelar kampanye akbar perdana di Lapangan Cendrawasih, Jakarta Barat.
Baca Selengkapnya