Ridwan Kamil ajak warga Bandung urunan buat pengungsi Rohingya
Merdeka.com - Rangkaian serangan militer Myanmar terhadap Muslim Rohingya di utara Rakhine mendapat kecaman dunia internasional termasuk Indonesia. Akibat dari serangan tersebut, jatuh banyak korban dwarga muslim Rohingya
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku prihatin dengan apa yang terjadi pada warga etnis Rohingya di Myanmar. Menurutnya, apa yang menimpa mereka adalah persoalan kemanusiaan yang harus segera diselesaikan.
Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut, Bandung selaku ibu kota solidaritas Asia Afrika memiliki peran dan tanggung jawab untuk menolak segala bentuk kekerasan, apalagi yang mengatasnamakan ras, suku bangsa, maupun agama. Menurutnya, Kota Bandung menjadi contoh bagaimana keharmonisan dan kerukunan antar bangsa bisa terjadi dengan cara saling menghormati.
-
Bagaimana cara menumbuhkan toleransi antar warga? Salah satu cara menumbuhkan sikap toleransi dalam kehidupan sehari-hari adalah saling berkunjung di masyarakat.
-
Bagaimana cara menghargai keberagaman? Jamaah Jumat yang berbahagia,Adagium tersebut dapat kita wujudkan dengan sikap penghargaan terhadap siapa saja, sekali pun berbeda dalam banyak hal. Perbedaan suku, misalnya, tidak menghalangi kita untuk tetap menjalin sinergi.
-
Bagaimana kehidupan antar agama di kampung toleransi? Hal ini membuat seluruh umat beragama dari kalangan Buddha, Kristen sampai Muslim hidup rukun berdampingan.
-
Kenapa kebersamaan dihargai? Mereka yang menghargai kebersamaan, tidak akan pernah ditinggalkan oleh kebersamaan itu sendiri.
-
Bagaimana rakyat Indonesia menjaga persatuan? Dengan keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki, masyarakat Indonesia tetap menjaga persatuan dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika, sebagai bentuk kesatuan dalam perbedaan.
-
Mengapa klenteng ini menjadi simbol toleransi di Tangerang? Berdiri persis di dekat Masjid Kalipasir dan Gereja Santa Maria, Klenteng Boen Tek Bio menjadi salah satu simbol toleransi di Kota Tangerang.
"Nah kita sangat sedih dengan kejadian di Myanmar dan kita meyakini bahwa membunuh satu manusia sama dengan membunuh seluruh kemanusiaan. Kebencian hanya akan menghadirkan kebencian lebih banyak. Kemudian kekerasan hanya akan mengundang kekerasan balasan lainnya," ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Senin (4/9).
Emil pun turut mendesak kepada Pemerintah Myanmar menghentikan segala bentuk kekerasan yang ditimpakan kepada warga Rohingnya. Apa yang terjadi di Myanmar merupakan duka bagi dunia dan kemanusiaan.
"Oleh karena itu kita mendesak kepada Pemerintah Myanmar bahwa seluruh dunia itu sedang melihat dan memperhatikan dan mengungkapkan rasa sedihnya. Segeralah hentikan tragedi kemanusiaan ini atas nama apapun juga. Kedepankan dialog kemanusiaan," katanya.
Tak hanya kepada Pemerintah Myanmar, Ridwan juga mengajak kepada negara-negara yang berada di sekitarnya agar juga mau membukakan pintu bagi para pengungsi Rohingya. Memberikan pertolongan kepada mereka adalah wujud rasa persaudaraan sesama umat manusia.
"Yakinilah bahwa kamipun pasti membantu kalau butuh kebutuhan kebutuhan untuk para pengungsi baik melalui PBB ataupun langsung dari Bandung," ucapnya.
Di Bandung sendiri, Emil mengaku telah menginstruksikan kepada jajarannya untuk memberikan bantuan bagi warga Rohingya, sebagaimana yang ia lakukan untuk warga Palestina beberapa waktu lalu. Instruksi tersebut ia sampaikan kepada Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) hingga ke aparat kewilayahan dan masjid-masjid.
"Kita akan udunan (urunan) lewat camat, lurah dan masjid dalam 7 hari. Mudah-mudahan dalam 7 hari ini kita akan kirimkan melalui tim aksi cepat tanggap (ACT) yang selalu dan sudah berada di sana untuk menyalurkan bantuan," ungkapnya.
Emil bahkan menyebut, jika pihaknya siap menampung para warga dari etnis Rohingya yang ingin tinggal di Bandung.
"Engga ada masalah. Bandung mah namanya juga kota segala umat. Orang tinggal disini lebih dari 35 etnisitas lebih semua sangat welcome. Selama ada izin dari pemerintah pusat, karena kan kebijakan luar negeri dikendalikan oleh pusat. Saya kira warga Bandung dan saya pribadi tidak ada masalah, kita carikan solusi," pungkasnya. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil kembali menegaskan bahwa dirinya selalu menjadi pemimpin bagi semua golongan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyampaikan, jika ulama dan umara di Jakarta harus kompak.
Baca SelengkapnyaKontrak politik anti radikalisme dan kekerasan itu ditandatangani oleh Ridwan Kamil, Maruarar Sirait dan Rudy Halim.
Baca SelengkapnyaPaus Fransiskus menilai keberagaman justru menciptakan kehidupan yang damai.
Baca SelengkapnyaAlasan puluhan tokoh multi etnis itu karena pengalaman dan kemampuan Ridwan Kamil saat memimpin Bandung dan Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaMenurut Kholid hal itu hanya sebuah ekspresi sebagian warga yang belum mengenal Ridwan Kamil secara langsung
Baca SelengkapnyaKepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Banyuwangi, 23-24 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaRidwan menjelaskan maksud kedatangannya untuk membahas isu kejakartaan dan keumatan
Baca SelengkapnyaAksi sekelompok mahasiswa muslim 'ngabuburit' ke Kapel Biara Ursulin ini viral, tuai komentar warganet.
Baca SelengkapnyaDalam sambutannya, Paus menyapa Presiden Terpilih Prabowo Subianto hingga menyinggung soal konflik kekerasan.
Baca SelengkapnyaTentunya dalam bertamu juga ada adab. Ia menggarisbawahi jika bertamu jangan dilakukan secara mendadak.
Baca SelengkapnyaSoal Pilkada Jakarta 2024, RK titip pesan agar warga Jakarta bisa mengikuti Pilkada dengan tertib.
Baca Selengkapnya