Ridwan Kamil Dukung Pemindahan Ibu Kota Indonesia
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyambut baik pemindahan Ibu Kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur. Menurutnya, pemindahan Ibu Kota sudah melalui pertimbangan yang matang.
Selain itu, Emil berpendapat bahwa luas lahan yang disiapkan, yakni seluas 250 ribu hektare, terlalu besar.
"Saya mendukung pemindahan Ibu Kota, tetapi sebagai arsitek, saya melihat desain dan asumsi Ibu Kota baru ini ada hal yang kurang tepat. Asumsi lahan yang terlalu luas sampai 250 ribu hektare untuk 1,5 juta penduduk menurut saya itu terlalu luas," ucap Emil di Kota Bandung, Senin (26/8).
-
Siapa yang ajukan Ridwan Kamil maju di Jakarta? 'Silakan dicek bahwa pada waktu itu kan yang minta mau maju Jakarta kan Pak Ridwan Kamil,' klaim Dasco.
-
Bagaimana Ridwan Kamil mengkampanyekan dirinya di Pilkada DKI Jakarta? 'Saya akan sosialisasikan dan membantu Pak Ridwan Kamil menjadi gubernur. Saat mengemudikan angkot, saya akan mengajak penumpang untuk memilih nomor 1, pasangan RIDO,' tuturnya.
-
Bagaimana Palangka Raya dipersiapkan jadi ibu kota? Pemerintahan Soekarno pun jor-joran membangun sejumlah fasilitas di tengah kondisi negara yang baru saja merdeka. Beberapa bangunan yang didirikan di antaranya pusat kota seluas 10 x 10 kilometer persegi, gedung perkantoran, perumahan pegawai, sekolah, poliklinik, rumah sakit, pasar, hotel, dan pembangkit listrik.
-
Dimana ibu kota Provinsi Jawa Timur sekarang? Pada 12 Oktober 1945 R.M.T Soerjo pindah ke Surabaya, Ibu kota Provinsi Jawa Timur.
-
Siapa yang mendukung Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta? Pasangan Ridwan Kamil dan Suswono menerima dukungan dari sopir angkutan umum di Jakarta Utara yang merupakan anggota Koperasi Wahana Kalpika (KWK).
-
Kenapa Cianjur jadi Ibu Kota Jawa Barat? Walau demikian, statusnya masih sebagai ibu kota Jawa Barat, karena dianggap strategis dan dekat dengan pelabuhan Cirebon, Batavia serta Jawa Tengah (sisi selatan).
Pada kesempatan yang sama, Emil mencontohkan sejumlah negara yang memindahkan Ibu Kota negara. Namun, karena lahan terlalu luas, banyak penduduknya yang tidak kerasan tinggal di Ibu Kota baru.
"Ibu Kota di dunia banyak mengalami kesalahan, contohnya, Ibu Kota Brazil, Brazilia, tanah terlalu luas sampai sekarang penduduknya tidak betah dan lain sebagainya, di Myanmar juga," tuturnya.
Menurut Emil, Ibu Kota yang ideal dan bisa menjadi referensi adalah Washington DC Amerika. Yang mana luasnya sekira 17 ribu hektare dan dihuni oleh 700 ribu penduduk.
"Washington DC rasionya 700:1700, mereka bisa berjalan kaki. Pendudukan di kota itu butuh jarak dekat dalam melakukan aktivitas," ucapnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil menyampaikan alasan mau maju mencalonkan diri sebagai gubernur di Pilgub Jakarta.
Baca SelengkapnyaPramono sempat menyindir rencana yang hampir sama pernah disampaikan Ridwan Kamil saat masih menjabat Gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil percaya bahwa rezeki harus dijemput, sehingga harus diupayakan.
Baca SelengkapnyaMantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan riset pertimbangan ibu kota pindah ke IKN.
Baca SelengkapnyaBakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil melaporkan kepada Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka tentang visinya untuk Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil berharap, dengan undang-undang Daerah Khusus Jakarta semua pihak dapat melahirkan kemajuan yang membanggakan.
Baca SelengkapnyaPerlu ada pemerataan penduduk agar tidak jawa sentris dengan cara pindah ibu kota.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pihak yang menanyakan alasan pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaKang Emil juga akan memperbesar bisnis properti di Jakarta pada masa depan
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengungkapkan ada pesan presiden terpilih, Prabowo Subianto tentang majunya ia di Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaSederet alasan Mahfud MD yang akan tetap melanjutkan pembangunan IKN.
Baca Selengkapnya