Ridwan Kamil Ingatkan Pemerintah Pusat Soal Proporsi Vaksin Covid-19
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa keberhasilan program vaksinasi tidak bisa diukur dengan capaian di ibu kota saja. Distribusi untuk wilayah lain, temasuk daerah di luar pulau Jawa dan Bali harus diperhatikan dari sisi proporsi kuantitas agar bisa mencapai target herd Immunity pada Desember.
Menurut dia, jika kebutuhan vaksin Covid-19 tidak merata dan sesuai proporsi jumlah penduduk, maka masalah pandemi tidak akan selesai. Pasalnya, vaksin merupakan salah satu faktor yang bisa membuat sektor kesehatan membaik.
“No one safe until everyone is safe. Artinya kita juga harus memastikan vaksinasi di luar DKI dan pulau Jawa Aman. Tidak bicara wilayah, tidak bicara hanya ibu kota, tidak bicara pulau Jawa tapi Indonesia,” kata dia, Rabu (1/9).
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Siapa yang harus melakukan vaksinasi rabies? Vaksinasi dapat memberikan kekebalan tubuh pada hewan sehingga tidak mudah terserang rabies.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
Ia mencontohkan, prorposi jumlah vaksin sangat penting dengan menjadikan Jawa Barat sebagai objek. Provinsi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, membutuhkan 15 juta vaksin per bulan jika ingin kekebalan komunal tercipta untuk sasaran 75 persen penduduk.
Ia mengakui hal ini adalah pekerjaan yang tidak ringan, mengingat hanya ada waktu empat bulan saja untuk mencapai target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo terkait herd Immunity. Pasalnya, ada keterbatasan vaksin yang dialokasikan untuk Jawa Barat.
Sejauh ini, vaksin Covid-19 yang diterima untuk wilayah Jawa Barat dari pemerintah pusat sebanyak 18,6 juta dosis. Dari jumlah itu, sudah digunakan kepada sekitar 14,4 juta jiwa atau 77,4 persen. Rinciannya, 9,4 juta penduduk sudah menerima dosis pertama, sedangkan dosis kedua beru disuntikan untuk 5 juta jiwa.
"Akhir Agustus lalau rata-rata penyuntikan mencapai 235 ribu per hari di Jawa Barat,” ucap dia.
“Ada provinsi yang penduduknya sedikit tapi vaksinnya banyak. Ada provinsi besar seperti Jabar vaksinnya sedikit yang ngasihnya. Maka kalau dipersentasekan masih jauh, padahal jumlah vaksinnya saja sedikit. Jadi, kalau Desember mau beres tolong suplai ke jabar tidak kurang 15 juta dosis per bulan," tuturnya.
Tak hanya dari sisi suplai, ia megatakan daerah Jawa Barat memiliki karakteristik wilayah yang beragam. Kesimpulannya, proses vaksinasi di Jabar tidak akan selesai akhir tahun jika suplai vaksin yang diterima tidak proporsional dengan jumlah penduduk.
"Kalau berhasil menjamin 15 juta dosis per bulan untuk Jabar maka targetnya 500 ribu orang disuntik per hari," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca Selengkapnya