Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ridwan Kamil Ingatkan Pemerintah Pusat Soal Proporsi Vaksin Covid-19

Ridwan Kamil Ingatkan Pemerintah Pusat Soal Proporsi Vaksin Covid-19 ridwan kamil. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa keberhasilan program vaksinasi tidak bisa diukur dengan capaian di ibu kota saja. Distribusi untuk wilayah lain, temasuk daerah di luar pulau Jawa dan Bali harus diperhatikan dari sisi proporsi kuantitas agar bisa mencapai target herd Immunity pada Desember.

Menurut dia, jika kebutuhan vaksin Covid-19 tidak merata dan sesuai proporsi jumlah penduduk, maka masalah pandemi tidak akan selesai. Pasalnya, vaksin merupakan salah satu faktor yang bisa membuat sektor kesehatan membaik.

“No one safe until everyone is safe. Artinya kita juga harus memastikan vaksinasi di luar DKI dan pulau Jawa Aman. Tidak bicara wilayah, tidak bicara hanya ibu kota, tidak bicara pulau Jawa tapi Indonesia,” kata dia, Rabu (1/9).

Ia mencontohkan, prorposi jumlah vaksin sangat penting dengan menjadikan Jawa Barat sebagai objek. Provinsi dengan jumlah penduduk hampir 50 juta jiwa, membutuhkan 15 juta vaksin per bulan jika ingin kekebalan komunal tercipta untuk sasaran 75 persen penduduk.

Ia mengakui hal ini adalah pekerjaan yang tidak ringan, mengingat hanya ada waktu empat bulan saja untuk mencapai target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo terkait herd Immunity. Pasalnya, ada keterbatasan vaksin yang dialokasikan untuk Jawa Barat.

Sejauh ini, vaksin Covid-19 yang diterima untuk wilayah Jawa Barat dari pemerintah pusat sebanyak 18,6 juta dosis. Dari jumlah itu, sudah digunakan kepada sekitar 14,4 juta jiwa atau 77,4 persen. Rinciannya, 9,4 juta penduduk sudah menerima dosis pertama, sedangkan dosis kedua beru disuntikan untuk 5 juta jiwa.

"Akhir Agustus lalau rata-rata penyuntikan mencapai 235 ribu per hari di Jawa Barat,” ucap dia.

“Ada provinsi yang penduduknya sedikit tapi vaksinnya banyak. Ada provinsi besar seperti Jabar vaksinnya sedikit yang ngasihnya. Maka kalau dipersentasekan masih jauh, padahal jumlah vaksinnya saja sedikit. Jadi, kalau Desember mau beres tolong suplai ke jabar tidak kurang 15 juta dosis per bulan," tuturnya.

Tak hanya dari sisi suplai, ia megatakan daerah Jawa Barat memiliki karakteristik wilayah yang beragam. Kesimpulannya, proses vaksinasi di Jabar tidak akan selesai akhir tahun jika suplai vaksin yang diterima tidak proporsional dengan jumlah penduduk.

"Kalau berhasil menjamin 15 juta dosis per bulan untuk Jabar maka targetnya 500 ribu orang disuntik per hari," jelasnya.

(mdk/ray)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali
Kasus Covid-19 di Jakarta Naik Jelang Nataru, Dinkes: Masih Aman & Sangat Terkendali

Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Kemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI

Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya