Ridwan Kamil Ingin Rebana Metropolitan Masuk Proyek Strategis Nasional
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil berharap program Rebana Metropolitan masuk dalam daftar proyek strategis nasional. Ia mengklaim pengembangannya bisa berdampak pada perekonomian.
Rebana Metropolitan mencakup sejumlah wilayah seperti Kabupaten Sumedang, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Subang, Kabupaten Indramayu, dan Kuningan, termasuk wilayah Kota Cirebon
Dia memaparkan potensi pengembangan kawasan tersebut kepada Menteri PPN/Bappenas RI. Menurut dia, Rebana Metropolitan sebagai sebuah konsep futuristik pendorong terbesar ketiga pertumbuhan ekonomi nasional.
-
Apa bedanya rumbah Cirebon dan Indramayu? Sedikit berbeda dengan varian Indramayu, pecel atau rumbah di Cirebon sambal terasinya memiliki porsi yang lebih sedikit. Penjual biasanya menggantinya dengan parutan kelapa yang diberi sambal terasi kental.
-
Apa komoditas utama Cirebon di jalur rempah? Lada menjadi rempah yang paling banyak diburu dari Cirebon, dan kota tersebut memiliki kebun lada yang cukup luas di wilayah Sukapura (saat ini Kejaksan).
-
Dimana Gedung Balai Kota Cirebon berada? Keberadaan Balai Kota Cirebon di kawasan Jalan Siliwangi Nomor 84, Kecamatan Kejaksan begitu menarik perhatian.
-
Dimana letak Keraton Kasepuhan Cirebon? Keraton Kasepuhan Ini adalah keraton tertua dan terluas di Cirebon, yang dibangun pada tahun 1529 oleh Pangeran Mas Mochammad Arifin II, cicit dari Sunan Gunung Jati.
-
Tempat wisata apa di Cirebon yang paling populer? Untuk itu, kami telah merangkum beberapa rekomendasi wisata Cirebon yang populer dan wajib dikunjungi.
-
Apa pusat peradaban Kerajaan Banten? Pada masanya dulu, Banten merupakan salah satu pusat peradaban Islam di Pulau Jawa.
Rebana Metropolitan berpotensi menopang laju pertumbuhan ekonomi Jabar hingga 7,13 persen, dengan penyerapan tenaga kerja 4,39 juta orang dan proyeksi investasi 7,77 persen pada 2030. Mesin pertumbuhan Rebana Metropolitan akan berada di kawasan Pelabuhan Patimban di Subang, Bandara Kertajati (BIJB) di Majalengka, dan Cirebon.
“Ini akan membantu (ekonomi) nasional. Sehingga saya berharap tim dari Bappenas menjadi quality control dalam pengembangan kawasan strategis Rebana ini,” katanya saat rakor virtual Penajaman Rencana Proyek Prioritas Strategis dari Hotel Resinda, Kabupaten Karawang, Rabu (24/2).
Jika Rebana Metropolitan didukung Pusat, Ridwan Kamil optimistis Jabar dapat menyumbang 1 persen pertumbuhan nasional.
“Saya menawarkan (proyek strategis). Kalau mesin pertumbuhan ini dipakai, kita keroyok sama-sama sehingga menghasilkan persentase meningkat di 13 wilayah strategis nasional Cirebon, Patimban dan Rebana,” jelasnya.
Selain Rebana Metropolitan, pria yang akrab disapa Emil itu juga memaparkan pengembangan Jabar selatan terutama pembangunan infrastruktur sebagai stimulus pertumbuhan dan menghilangkan ketimpangan ekonomi.
Menurutnya, Jabar selatan sudah mendapat atensi Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan dan oleh karena perlu ada intervensi infrastruktur dari Pusat agar tidak melulu menjadi kawasan terbelakang. Program yang sedang dikebut untuk mengatasi semua masalah di Jabar selatan adalah pengembangan wilayah Jabar tengah.
Selain kawasan utara, selatan, dan tengah, Emil juga meminta pemerintah pusat memperhatikan kawasan Bandung Metropolitan, terutama pemulihan DAS Citarum dan bus rapid transit (BRT). Selama musim hujan yang telah berjalan beberapa bulan, kawasan Bandung Raya relatif masih aman dari ancaman banjir besar.
“Ini menandakan kerja kita semua ini ada hasilnya. Apabila sampai kemarau Bandung Raya tidak banjir (besar), artinya apa yang telah didesain oleh Bappenas bersama kami semua membuahkan hasil yang signifikan dalam penanganan DAS Citarum,” kata Ridwan Kamil dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, kawasan Bogor – Depok – Bekasi – Puncak – Cianjur tidak luput dari perhatian. Kang Emil – sapaan akrab Ridwan Kamil – juga meminta atensi yang sama untuk kawasan penyangga Ibu Kota Negara terutama dalam infrastruktur pengendali banjir, sampah, dan konservasi lingkungan.
Khusus kawasan ini, perlu ada koordinasi yang kuat antara Pemda Provinsi Jabar dengan DKI Jakarta.
“Karena bodebekpunjur ini harus sinkron dengan Pemda DKI Jakarta. Sehingga masalah banjir Jakarta, yang di hulu kita selesaikan oleh program-program infrastruktur air. Yang urgent di jabodetabekpunjur, plus terkait pengolahan sampah,” tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bang Yos sendiri menyatakan siap membimbing Kang Emil menjadikan Jakarta sebagai kota global.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Ridwan Kamil saat memberikan pandangan mengenai masa depan Jakarta dalam acara Konsolidasi Relawan Kita (RK) di Jakarta
Baca SelengkapnyaWarga Jakarta ramai-ramai mengeluhkan PKH kepada Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaKang Emil juga akan memperbesar bisnis properti di Jakarta pada masa depan
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengatakan, program seperti ini bukan hal baru.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam membawa Jakarta maju menjadi kota global.
Baca SelengkapnyaPramono sempat menyindir rencana yang hampir sama pernah disampaikan Ridwan Kamil saat masih menjabat Gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil-Suswono menjelaskan slogan Jakarta Baru, Jakarta Maju kepada kader Partai Gelora.
Baca SelengkapnyaAwalnya, Ridwan Kamil menjelaskan butuh 2 ideologi mengatasi kemacetan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil ingin membangun penginapan (homestay) Kampung Wisata Betawi di Setu Babakan.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyampaikan akan menghadirkan program lain yang masih belum ada selama ini.
Baca Selengkapnya