Ridwan Kamil: Jabar Butuh 15 Juta Vaksin per Bulan Capai Herd Immunity Desember
Merdeka.com - Jawa Barat membutuhkan 15 juta dosis vaksin Covid-19 setiap bulan jika ingin merealisasikan herd immunity pada akhir Desember tahun ini. Selain itu, pola penyaluran vaksin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dierahkan kepada pemerintah provinsi.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan sejauh ini total vaksin Covid-19 yang sudah digunakan sebanyak 9,2 juta dosis dari sekitar 10 juta dosis yang diterima dari Kemenkes. Jumlah itu hampir sama dengan DKI Jakarta, meski secara jumlah penduduk, Jawa Barat jauh lebih banyak.
“Puncaknya adalah kalau Desember harus beres (mencapai herd Immunity), Jabar harus dikasih 15 juta dosis tiap bulan dengan total 76 juta dosis. Pertanyaan besar apakah ini bisa dipenuhi? Tapi intinya kita akan menghabiskan apa yang diberikan,” kata dia, Rabu (4/8).
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Siapa wakil presiden RI ke-9? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Dimana kasus HIV terbanyak di Jawa Tengah? Dari ribuan kasus temuan HIV di Jateng itu, kasus terbanyak berada di Kota Semarang yang mencapai 331 kasus dengan penderita temuan paling banyak pada laki-laki.
-
Siapa yang mendapat manfaat dari janji Ridwan Kamil? 'Kami juga mendukung konsep kerja dari mana saja, namun pasangan RIDO akan meningkatkan jumlah co-working space yang dapat digunakan secara gratis oleh Gen Z di Jakarta, termasuk penyediaan kopi,' ujar Ridwan Kamil, seperti yang dikutip dari akun Youtube KPU Provinsi Jakarta.
Selain kuota yang ditambah, pihaknya membutuhkan 22 ribu orang sebagai vaksinator, tenaga kesehatan. Jumlah ini diklaim sedang berproses bekerjasama dengan banyak pihak, termasuk TNI, Polri hingga relawan.
Di sisi lain, kecepatan vaksinasi dengan sumber daya dan jatah vaksin yang diterima di Jawa Barat saat ini ia klaim sudah tinggi jika dibandingkan dengan daerah lain. Yakni, mencapai 140 ribu penyuntikan dosis per hari.
Angka itu dicapai melalui sentra vaksin dari pemerintah, TNI, Polri hingga perusahaan swasta. Meski begitu, idealnya penyuntikan vaksin bisa menyentuh angka 400 ribu.
Dari 27 kota kabupaten yang ada di Jawa Barat, kota bandung, Kota Sukabumi, Kota Cimahi, Kota Cirebon dan Kota Bogor merupakan wilayah yang angka vaksinasi dosis I tinggi. Sedangkan yang masuk kategori rendah adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Garut, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Majalengka.
“kota kabupaten yang vaksinasi tinggi, tingkat kematian rendah. Sebaliknya yang vaksinasi rendah, tingkat kematian tinggi.
Kemenkes Serahkan Manajemen Distribusi Vaksin
Di sisi lain, Ridwan Kamil pun mengaku ingin memperbaiki manajemen suplai vaksin. Ia meminta Kemenkes menyerahkan manajemennya distribusi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Alasannya, ada ketidakuratan daftar dari Kemenkes berkaitan dengan suplai untuk daerah. Hal ini kerap menimbulkan ketersediaan vaksin terkendala. Ada daerah yang berlebih, ada yang kekurangan karena dalam hitungan hari stok sudah habis.
“Daftar alokasi dari kemenkes masih belum 100 persen akurat. Kami mengusulkan agar alokasi vaksin diserahkan kepada provinsi. Kalau ini kita ibaratnya hanya jadi tukang pos, menerima vaksin, kemudian menyalurkan sesuai dafar alokasi,” ucap dia.
“Maka kami meminta udah serahkan ke provinsi, kami yang mengatur distribusi ke daerah berdasarkan kecepatan dan analisa evaluasi kami, termasuk provinsi bisa mebagikan kepada pihak ketiga,” terang dia.
Dalam teorinya, kesanggupan fasilitas milik pemerintah seperti puskesmas, klinik hingga rumah sakit hanya sanggup melakukan 60 persen. 40 persen sisanya harus dikeroyok oleh infrastruktur non-pemerintah.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi memberikan arahan agar disiapkan karantina khusus berdekatan dengan lokasi di mana tuberkulosis itu terjadi.
Baca SelengkapnyaBupati Bandung mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian UHC di daerahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IX DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dewi Asmara mengatakan, kasus DBD saat ini naik lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca SelengkapnyaTarget ini disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Letjen TNI Suharyanto.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProgram KIS dimanfaatkan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun. Cakupan usia peserta mulai dari usia dini sampai lansia yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca Selengkapnya