Ridwan Kamil: Kabut di Bandung bukan karena kebakaran hutan
Merdeka.com - Asap tebal yang menyerupai kabut mengepung Kota Bandung dua hari ini. Namun dipastikan asap tersebut bukan berasal dari kebakaran hutan, melainkan asap dari industri dan polusi.
Hal itu dipastikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil usai mengecek langsung Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Sabtu (24/10).
"Saya sudah cek BMKG. Asap di Bandung ini bukan dari kebakaran hutan. Ini lebih dari asap industri dan kendaraan, kaya polutan," kata pria yang karib disapa Emil ini.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Bagaimana kabut asap ganggu mata? Hal ini karena adanya debu dan zat iritatif yang terkandung di dalam kabut asap. Oleh karena itu, sediakan obat tetes mata dan pastikan menggunakan kacamata saat beraktivitas di luar rumah, terutama saat sedang menghadaoi kabut asap.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Siapa yang terdampak kabut asap? Dampak kabut asap dapat memperburuk kondisi penderita asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
-
Dimana arus mudik di Jawa Tengah terlihat padat? Kepadatan arus kendaraan yang keluar dari gerbang Tol Kalikangkung berdampak pula pada kepadatan arus kendaraan di ruas tol dalam kota Semarang.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
Secara geografis Kota Bandung ini memang menyerupai mangkok. Bandung yang dijuluki Kota Kembang ini di kelilingi gunung. Sehingga asap yang mengepul memutar-mutar di langit-langit kota.
"Jadi polusinya naik turun. Dan Ini sifatnya menyeluruh," terangnya.
Kebakaran hutan beberapa waktu ke belakang memang melanda Gunung Parang, Purwakarta, Jawa Barat. "Kan katanya ada kebakaran hutan di Purwakarta. Tapi asapnya tidak mengarah ke sini (Bandung) jadi ini memang bukan karena kebakaran hutan," katanya.
Disinggung apakah asap ini berbahaya atau tidak untuk warga Bandung, dia menjawab, "BMKG hanya menyampaikan bahwa ini bukan berasal dari kebakaran hutan."
Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengingatkan pada bobotoh saat perayaan kemenangan Persib Bandung di Piala Presiden 2015 besok, untuk meluangkan waktu mengikuti salat istisqa yang digelar di Masjid Raya Bandung.
"Besok juga istisqa untuk meminta hujan, untuk mengurangi asap di Sumatera dan Kalimantan," tandasnya.
Pantauan merdeka.com, di Jembatan Layang Pasupati pada siang ini kabut asap begitu tebal. Jarak pandang begitu pendek. Tapi asap mengepul tidak mengganggu aktivitas warga.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak pandang hanya 200 meter terjadi di dua daerah.
Baca SelengkapnyaKabut atau embun terjadi karena suhu permukaan bumi yang lebih dingin dari biasanya.
Baca SelengkapnyaTiba-tiba jarak pandang berkurang diduga akibat pengaruh angin yang membawa asap di sekitar bandara.
Baca SelengkapnyaKebakaran terjadi di area Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada Hari Minggu, 30 Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPara nelayan khawatir terjadi tabrakan dan tersesat karena kabut asap membuat jarak pandang sangat pendek.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaBeruntung aparat TNI-Polri gerak cepat melakukan upaya pemadaman sehingga kebakaran tidak sampai merembet ke pemukiman penduduk.
Baca SelengkapnyaPenyebab utama yang membuat udara Jakarta terlihat keruh karena adanya lapisan inversi.
Baca SelengkapnyaHampir sepanjang hari Sabtu (23/9), langit kelabu tampak menyelimuti Jakarta. Lantas, apakah hal tersebut merupakan mendung awan hujan atau polusi udara?
Baca Selengkapnya