Ridwan Kamil Libatkan Ulama Yakinkan Warga Vaksin Sinovac Halal
Merdeka.com - Hasil Survei Indikator Politik Indonesia mencatat bahwa 81,9 persen warga akan menerima vaksin jika halal. Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyebut komunikasi publik menjadi sorotan dan harus bekerjasama dengan sejumlah pihak termasuk tokoh agama.
Sampel survei Indikator Politik Indonesia ini dilakukan terhadap 1.200 responden yang berasal dari seluruh Indonesia yang terdistribusi secara proporsional dan dilakukan selama 1-3 Februari 2021.
Profil demografi sampel antara lain: Laki-laki 50,1 persen dan perempuan 49,9 persen; Pedesaan 50,5 persen dan Perkotaan 49,5 persen; usia 26-40 tahun 37 persen dan 41-55 tahun 25,4 persen; Islam 87,8 persen dan lainnya 12,2 persen; serta etnis Jawa 41,8 persen, Sunda 15,2 persen, dan Batak 2,8 persen.
-
Bagaimana Indikator Politik melakukan survei ini? Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka kepada 1.200 sampel responden yang dipilih menggunakan multistage random sampling.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Kapan sensus penduduk perdana di Indonesia? Biro Pusat Statistik pertama kali menyelenggarakan Sensus Penduduk serentak pada 1961.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Siapa saja yang menjadi peserta dalam penelitian ini? Partisipan dalam studi ini adalah 115.726 orang dari studi Health Examinees (HEXA), yang bertujuan untuk meneliti faktor-faktor yang memengaruhi masalah kesehatan jangka panjang pada orang dewasa Korea di atas usia 40 tahun.
Salah satu temuan survei nasional tersebut yakni 81,9 persen warga akan menerima vaksin Covid-19 hanya jika halal. "Saya akan tingkatkan peran-peran ulama untuk memberikan fatwa-fatwa penguatan terhadap vaksin," kata dia melalui siaran pers yang diterima, Senin (22/2).
Temuan lain lewat survei ini yakni 15,8 persen sangat bersedia divaksin, 39,1 persen cukup bersedia divaksin, 32,1 persen kurang bersedia, 8,9 persen sangat tidak bersedia, dan 4,2 persen tidak tahu/tidak jawab.
Sebanyak 53,3 persen pun percaya jika vaksin efektif mencegah penularan Covid-19. Temuan lain yakni sebanyak 49,9 persen sangat khawatir terhadap validitas informasi terkait vaksin Covid-19.
Pada kelompok yang bersedia divaksin (54,9 persen), mayoritas tidak bersedia jika harus membayar (70 persen) dan sekitar 23,7 persen bersedia divaksin meski harus membayar.
Ridwan Kamil mengapresiasi temuan dari survei tersebut dan berharap hal ini bisa membantu Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jabar untuk membuat komunikasi publik yang baik terkait vaksinasi.
"Nanti saya akan analisa ke tim saya untuk melakukan simulasi komunikasi publik. Berdasarkan temuan ini akan lebih efektif," kata dia.
Adapun vaksin COVID-19 bagi Indonesia sudah halal dan suci sesuai fatwa MUI dan keamanan dipastikan dengan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM. Jabar sendiri menargetkan 36,2 juta dari total 50 juta penduduk untuk divaksin agar memunculkan herd immunity atau kekebalan kelompok.
Tantangan Lain
Selain itu, ia menyatakan bahwa tantangan Jabar adalah infrastruktur atau titik pemberian vaksin. Dengan jumlah penduduk yang tersebar di 27 kabupaten/kota dan 5.312 desa, Jabar hanya memiliki 1.094 puskesmas terlatih program vaksinasi.
Ia memiliki usulan untuk mengatasi keterbatasan itu meski sampai saat ini masih belum direalisasikan. Satu, disuntik di puskesmas itu sangat terbatas, maka saya usulkan, kalau vaksin tersedia, Jabar akan memaksimalkan gedung olah raga, gedung bulu tangkis,dan lain-lain untuk memaksimalkan vaksinasi massal.
Kedua, untuk menjangkau desa-desa di daerah terpencil tapi tingkat kasusnya tinggi, ia mengaku sudah meminta ke Presiden untuk menggunakan pola vaksinasi menggunakan mobil yang berkeliling ke desa-desa.
Ketiga, ada penyediaan vaksin mandiri secara berbayar alias tidak perlu menunggu panggilan jadwal pemberian vaksin gratis dari pemerintah pusat.
"Kalau herd immunity ini mau dicapai, semua metode manajemen penyuntikan vaksin harus secepatnya. Kalau ternyata vaksin mandiri ini mempercepat terjadinya herd immunity, saya sangat setuju. Yang penting adalah manajemen penyuntikan mandiri tidak mengganggu jadwal yang sudah diatur di puskesmas. Kalau mau mandiri, Anda harus bayar, karena Anda mengatur sendiri di tempat yang lebih nyaman sendiri. Tidak di puskesmas dan sebagainya," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, dari enam orang yang terdiri dari tiga pasang kandidat, nama Ridwan Kamil (RK) menjadi yang paling besar mendapat atensi responden.
Baca SelengkapnyaDalam simulasi semi terbuka, enam nama kandidat teratas yakni Ridwan Kamil (RK), Pramono Anung, Dharma Pongrekun, Suswono, Rano Karno dan Kun Wardana.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil mengklaim kalau warga Betawi sudah jatuh hati pada pasangan Ridho.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking di Pilgub Jakarta 2024 kali ini menjaring total 1200 responden.
Baca SelengkapnyaPasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) memiliki elektabilitas paling tinggi 51,8% disusul Pramono-Rano 28,4% kemudian Dharma-Kun 3,2%
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil memperoleh 56.3 persen unggul dari Dedi Mulyadi 35.1 persen dan Ilham Akbar Habibie 3,3 persen.
Baca SelengkapnyaSampel berasal dari seluruh Kota Administratif di Provinsi Daerah Khusus Jakarta yang terdistribusi secara proporsional.
Baca SelengkapnyaHasilnya, Ridwan Kamil-Suswono unggul di Pilgub Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaHal itu menunjukkan orang Betawi paham siapa paslon yang peduli dengan Betawi.
Baca SelengkapnyaElektabilitas pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di seluruh wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari sembilan partai politik yang menjadi objek survei, delapan partai mayoritas massanya mendukung Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaSiapa yang paling berpotensi menang di Pilkada Jakarta 2024? Sejumlah lembaga survei telah merilis hasil survei terbaru di Pilkada Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya