Ridwan Kamil mengaku pegang pipi dan tunjuk dada sopir omprengan
Merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan tidak ada penamparan bahkan pemukulan yang dilakukan terhadap sopir omprengan yang sudah puluhan kali beroperasi. Namun dia mengakui ada kontak fisik terhadap sopir angkutan ilegal ini.
Dalam keterangan resmi yang digelar di salah satu kafe di Jalan Naripan, Kota Bandung, Senin (21/3) siang, Emil, sapaan akrabnya mengaku menyentuh dagu karena sopir bernama Taufik Hidayat tersebut saat diberi tahu tidak mau melihat wajahnya.
"Tidak ada tampar apalagi pemukulan. Jadi dia itu enggak mau keluar, karena dalam mobil. Saya tarik (suruh keluar). Saya pegang pipi. Saya ajak bicara, tapi matanya ke sana ke sini. Kemudian saya tunjuk dadanya memberi tahu ini ilegal, jadi dengan jangan didefinisikan sebagai memukul," kata pria yang akrab disapa Emil tersebut.
-
Mengapa Ridwan Kamil ditolak? Dikutip lewat akun X @MurtadhaOne1, disebut-sebut penolakan tersebut karena tidak ada izin yang disampaikan kepada warga setempat. Mereka merasa tidak dilibatkan dalam acara Gerakan Membangun (Gerbang) Betawi.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
-
Bagaimana Ridwan Kamil menyelesaikan masalah penolakan? Meski sempat diwarnai keributan, acara penyerahan rekomendasi berupa dokumen yang diberikan Ketua Bamus Betawi Muhammad Rifki alias Eki Pitung kepada RK tetap berlangsung. RK pun berdiskusi dengan masyarakat setempat hingga acara itu selesai.
-
Mengapa Ridwan Kamil membantah akun WhatsApp? 'Pokoknya mah, kalo ada ridwan kamil kirim pesan mau pinjam-pinjam duit, fixed itu hoax ya,' tulis Ridwan Kamil.
-
Dimana Ridwan Kamil tinggal? Ridwan Kamil mengungkap beberapa sudut rumahnya saat ia ditinggalkan sang istri mendampingi putri mereka kuliah ke Inggris.
-
Bagaimana cara PKB melawan Ridwan Kamil di Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
Emil mengaku, sudah kadung kesal melakukan aksi itu karena dengan cara yang sopan tidak pernah diindahkan. Sehingga ada improvisasi yang dilakukan karena dengan cara yang santun kerap diabaikan.
"Saya sudah sopan santun. Itu kejadian bagian dari mereka yang tidak mau nurut, ini sudah ke sekian belas kalinya diberitahu. Diberitahu masuk telinga kanan, tapi keluar telinga kiri," ujarnya.
Untuk diketahui Emil dilaporkan sopir omprengan bernama Taufik Hidayat ke Polda Jabar dengan tuduhan adanya tidak penganiayaan. Taufik dalam pelaporannya mengaku ditampar bahkan dipukul berkali-kali ke bagian perut. Kejadian pemukulan dilakukan orang nomor satu di Kota Bandung pada Jumat (18/3) di Alun-Alun pukul 11.30 WIB. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penganiayaan kembali terjadi saat Pasi Intel Lanal Kendari itu mengetahui bahwa korban itu tidur di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaIa memastikan, tidak ada pengeroyokan terhadap dalam kejadian tersebut dan lebih kepada perkelahian.
Baca SelengkapnyaPadahal korban hanya coba mengingatkan Rudi untuk tak pukuli istrinya
Baca SelengkapnyaUmar Kei diperiksa selama tiga jam dan diajukan belasan pertanyaan.
Baca SelengkapnyaWarga berinisial RP (26) dan I (32) ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan asisten Saipul Jamil.
Baca SelengkapnyaKapolres Dairi AKBP Reinhard H Nainggolan angkat bicara soal pemukulan yang dilakukannya terhadap dua anggotanya hingga mereka terpaksa dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKemarahan Anggota TNI bermula dari sopir katering yang mengemudi ugal-ugalan.
Baca SelengkapnyaTotal, dua orang saksi dimintai keterangan terkait kasus ini, termasuk terlapor.
Baca SelengkapnyaKorban ditarik ke depan pintu, lalu dicaci maki, dianiaya di depan anak dan istrinya
Baca SelengkapnyaReinhard menilai tindakan itu bukanlah pemukulan. Namun bagian dari hukuman terhadap anggotanya lantaran tak profesional ketika bertugas.
Baca SelengkapnyaVideo pemukulan itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Edy Rahmayadi-Edy Hasan melaporkan aksi pelemparan yang dialami Edy Rahmayadi setelah debat publik kedua (6/11) ke Polda Sumut.
Baca Selengkapnya