Ridwan Kamil Minta Kepala BKPSDM Pangandaran Diberhentikan Buntut Dugaan Pungli
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menugaskan Inspektorat dan Saber Pungli mengusut tuntas dugaan pungutan liar berdasarkan berdasarkan informasi dari seorang guru Husein Ali Rafsanjani (27). Husein mengaku mendapat intimidasi dan memutuskan mengundurkan diri setelah melaporkan dugaan pungli.
Ridwan Kamil sudah bertemu dengan Husein di Gedung Sate, Kota Bandung pada Rabu (10/5). Ia juga sudah meminta keterangan dari pihak Pemerintah Kabupaten Pangandaran. Saat ini solusi sedang dicari sambil proses penyelidikan berlanjut.
“Saya sudah menugaskan inspektorat dan saber pungli Jabar datang ke Pangandaran, untuk melakukan klarifikasi dan verifikasi,” kata dia, Kamis (11/5).
-
Siapa yang Ridwan Kamil temui? Bakal Calon Gubernur (Bacagub) Jakarta, Ridwan Kamil (RK) melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla.
-
Apa yang dilakukan Ridwan Kamil di Setu Babakan? Tiba di lokasi, RK didampingi Foke langsung mengelilingi Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi dan Museum Betawi.
-
Siapa yang mencatut nama Ridwan Kamil? Dilansir dari akun Instagram resminya @ridwankamil, Ridwan Kamil telah membantah dan mengklarifikasi nomer WhatsApp tersebut.
-
Dimana Ridwan Kamil menyampaikan janji tersebut? 'Salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp100 sampai Rp200 juta,' kata RK di Jakarta Timur, yang dikutip (8/9).
-
Kenapa Ridwan Kamil bertemu Jusuf Kalla? 'Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,' sambungnya.
“Saya sudah rekomendasikan, kepala BKPSDM (Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia) Kabupaten Pangandaran diberhentikan dulu sementara. Nanti kalau terbukti, ada jalur sanksi sesuai perundangan, kalau tidak terbukti direkonsiliasi dengan solusi,” ia melanjutkan.
Disinggung mengenai solusi, Ridwan Kamil mengaku sudah memiliki beberapa alternatif salah satunya adalah memindah tugaskan Husein sebagai pengajar di SMA yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Namun, itu adalah satu dari sekian banyak yang disiapkan. Meski tak mengungkap secara detail opsi lainnya, ia memastikan semua didasarkan pada rasa nyaman bagi semua pihak.
“Kelihatannya memang dianya (Husein) tidak terlalu nyaman dengan ekses-eksesnya. Tapi ada opsi saya pindah (mengajar di SMA) ke level Prorvinsi, kewenangan gubernur. Tapi kalau PNS itu panjang urusannya ada BKN, ada nasional yang harus melakukan itu,” terang dia.
“Hari ini arahannya itu. Hasil laporannya (dari Inspektorat dan Saber Pungli) nanti dilaporkan ke publik,” pungkasnya.
Diketahui, video pernyataan Husein mengenai dugaan pungli viral di media sosial. Saat ditemui langsung, ia menjelaskan alasan membuat video tersebut. Semua itu bermula saat dirinya mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) pada Oktober 2021 lalu.
Latsar selama dua pekan pada Oktober 2021 itu harus diikutinya karena ia lolos seleksi CPNS 2019. Husein mendapat pesan harus membayar uang transport sebesar Rp270.000, padahal seharusnya kegiatan itu gratis.
“Tiba-tiba seminggu sebelumnya ada chat untuk diharuskan membayar transport sebesar Rp270.000 ya dari panitia itu bulan Oktober 2021,” kata Husein.
Hal itu membuatnya memutuskan untuk melaporkan ke website lapor.go.id. Setelah itu Husein mengaku mendapat intimidasi pada November 2021.
Ia juga mengaku disidang di Kantor BKPSDM. Meski enggan mengungkap identitas yang meminta keterangan padanya, namun ia menyatakan bahwa isi dari pertanyaan yang diajukan mayoritas mengenai tindakan laporan di website.
“Gara-garanya saya menanyakan di lapor.go.id, ada pungutan sebesar Rp270 ribu plus Rp 310 ribu saat Latsar. Saya pikir dijawabnya juga di situ (website), jangan dicari," terang dia.
“Pas lagi menjelaskan, ada celetukan terdengar seperti 'jangan sok jago', 'ikuti aja', lalu kalau melapor itu dianggap menjelekkan instansi," ucap dia.
Karena sudah merasa tak nyaman, ia memutuskan mengundurkan diri sebagai ASN di Kabupaten Pangandaran. Ia juga sudah berhenti mengajar di SMP Negeri 2 Pangandaran pada Maret 2023.
Hanya saja, pengajuan itu belum juga diproses. Alasan itu pula yang membuatnya bersuara di media sosial hingga menceritakan soal dugaan pungli. “Saya baru berani bicara itu karena saya pikir saya bukan bagian dari Pangandaran. Saya sudah satu tahun keluar dari Pangandaran tapi surat pengunduran diri belum ada," ucap dia.
"Saya harap surat pengunduran diri segera keluar, karena nama saya masih tercatat, jadinya mau cari kerja susah," terang dia.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ridwan Kamil memberikan tanda akan adanya berita baru tentang dirinya pada pekan depan.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan Ridwan Kamil juga akan menjalin komunikasi dengan Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaKemendikbud menegaskan, kasus pungli merupakan tindak pidana sehingga harus ditangani penegak hukum.
Baca SelengkapnyaSecara garis besar, PDIP mengungkap, pertemuan Ridwan Kamil dengan Megawasti membahas tentang benang merah perjuangan dari Bung Karno.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil sudah mengemasi barang dari rumah dinas di Gedung Pakuan, Bandung. Besok (5/9), dia akan menanggalkan jabatannya sebagai Gubernur Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menanggapi santai gugatan tersebut. Menurutnya, setiap urusan memiliki konsekuensi hukum dan akan dihadapi.
Baca SelengkapnyaKedatangan Ridwan Kamil dan Babah Alun ke kediaman Airlangga ini berlangsung di tengah isunya maju di Pilkada Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPencopotan itu tertuang dalam Surat Telegram (ST) nomor ST/2865/XII/KEP/2023, ditandatangani Asisten Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri, Irjen Dedi Prasetyo.
Baca SelengkapnyaPemprov Jabar menegaskan pihaknya menerapkan prinsip tabayun dalam menyelesaikan polemik Al-Zaytun.
Baca SelengkapnyaBadan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jawa Barat mencecar Ridwan Kamil dengan puluhan pertanyaan terkait laporan dugaan pelanggaran kampanye di Tasikmalaya.
Baca SelengkapnyaHasan menyebut Prabowo dan RK memiliki kedekatan pribadi.
Baca SelengkapnyaKedatangan Kombes Irwan untuk memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi oleh Polda Metro Jaya.
Baca Selengkapnya